First Day As The New Kid

39K 2.3K 26
                                    

Saat murid-murid lain sudah berlalu memasuki kelas mereka, Ratu menghabiskan beberapa detik di depan cermin lobi utama gedung. Ia mematut dirinya sambil tersenyum lebar, mengagumi penampilannya yang terlihat keren dengan jas almamater berwarna biru navy─di sampingnya terdapat logo sekolah dengan border berwarna dark gold. Gasendra International School, salah satu sekolah elit swasta yang cukup terkenal di Jakarta.

 Gasendra International School, salah satu sekolah elit swasta yang cukup terkenal di Jakarta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

GIS adalah sekolah independen yang menerapkan sistem kurikulum internasional. Hampir seluruh lulusannya menempuh pendidikan di Ivy Leagu—kelompok kampus-kampus paling bergensi di dunia. Menjadi murid di sana dan memiliki kesempatan yang sama seperti mereka bagaikan sebuah mimpi bagi Ratu.

Meski begitu, kualifikasi sekolah memang berbanding lurus dengan kualitas para murid. Ratu bisa melihat para siswa di sini berada di taraf derajat yang jauh lebih tinggi darinya.

Mereka memang tersamarkan dalam seragam yang sama. Namun dari cara mereka berprilaku, berbicara, bahkan berjalan, Ratu tahu kalau mereka adalah orang-orang berada.

Setelah dirasa cukup mematut diri di depan cermin, Ratu kemudian berbalik berniat melangkah masuk. Namun karena ia memutar tubuh secara tiba-tiba, tanpa sengaja ia menabrak seseorang dari arah samping.

Wajah Ratu mengenai sesuatu yang bidang dan keras sebelum terhempas mundur. Meski ia nyaris jatuh, sosok besar di depannya sama sekali tak berniat menahan tubuh Ratu agar tak limbung.

Begitu mendongak, ekspresi meringis Ratu pudar seketika digantikan tatapan memuja. Ia tertegun menatap cowok tampan—ralat, amat sangat tampan yang berdiri di depannya. Di sampingnya berdiri beberapa cowok lain yang memiliki fisik tak kalah menawan.

Bahkan tanpa menilik lebih detail, aura mereka sudah terasa menghipnotis.

"Sori-sori," ujar Ratu tak enak.

Sayangnya permintaan maaf Ratu tidak begitu disambut baik. Cowok yang baru saja ia tabrak itu justru menaikkan satu alisnya.

Entah karena terkejut di tabrak tiba-tiba atau justru sedang menilai Ratu, namun kini matanya memindai dari atas ke bawah dengan tatapan yang tidak ramah.

"You okay, bro?" Sahut salah satu temannya.

(Lo gapapa, bro?)

Tanpa mengalihkan pandangan dari Ratu, cowok tersebut kemudian menepuk-nepuk bagian dadanya yang ditabrak tadi dengan punggung tangan.

"Ya." Cowok itu sempat mendelik ke arah Ratu sebelum berlalu begitu saja.

"Kalo jalan liat-liat, bego." Celetuk salah satu dari mereka enteng.

Sedangkan Ratu masih berdiri dengan ekspresi terperangah, menatap punggung tegap mereka yang kini berjalan menjauh. Selain fakta bahwa ia baru saja dikatai, Ratu juga tak percaya kalau mereka bisa sefrontal ini.

Oh ayolah—mengumpati orang lain yang baru ditemui? Sungguh tidak beretika!

Namun tak ingin berlarut memikirkannya, Ratu kemudian bergegas menaiki lift ke arah ruangan yang ia tuju.

HierarkiWhere stories live. Discover now