Bingkisan Keju Camembert dari Kelana Part 2

392 65 12
                                    


Kama menyeduh kopi dan mengucurkan pada tiga mug. Di sampingnya ada Bena yang memotong-motong banana cake yang dibuat secara dadakan. Mereka baru saja selesai melakukan inventaris bulanan.

Sebulan sekali setiap Senin minggu kedua, Petite Étoile melakukan melakukan inventaris bahan-bahan baku dan evaluasi menu. Saat itu pula boulangerie mereka tutup.

Dari siang mereka sibuk luar biasa. Kama mengusulkan sedikit perubahan menu mengingat bulan Juni dan Juli liburan panjang anak sekolah. Dia memperkirakan banyak pengunjung membawa anak kecil. Usul itu disambut baik oleh Jo dan Bena. Aku bisa bikin tarte au fraise, selai stroberi dan meringue kayak tahun lalu,ucap Jo. Bena mengusulkan juga bikin choux dengan crème patisserie.

Jadilah Kang Asep datang membawa tambahan pesanan stroberi segar dan telur yang lebih banyak dari biasanya. Semua bahan baku seperti karung isi terigu, tepung gandum, gula, ember berisi butter diangkut dari mobil boks ke ruang penyimpanan. Satu per satu didata dan diberi label. Sudah dibantu Kang Asep dan anak buahnya saja,  tenaga mereka terkuras habis. Menjelang magrib  baru beres. Mereka bisa meluruskan kaki dan bersantai.

Kama duduk di meja dapur sambil menyeruput kopi perlahan. Satu tangan mencomot potongan banana cake yang diletakkan Bena di meja.

"Kalian mau cheese fondue enggak?" tanya Jo, mendadak muncul membawa keranjang berisi keju pemberian Kelana.

"Maaau banget," seru Kama. "Ben, kamu pernah makan cheese fondue? Enak lho," tanya Kama.

"Pernah,atuh. Pan urang PKN (praktek kerja nyata) di hotel. Semua menu Eropah urang pernah coba," tukas Bena bangga.

"Mumpung lagi santai. Aku bikin sekarang," ucap Jo mulai membuka bungkus plastik keranjang. "Ini ada cracker-nya. Bisa dipakai. Di lemari es juga ada sisa apel smith," lanjutnya.

"Tambahin crouton, Teh. Urang yang bikin," usul Bena.

Jo mengangguk senang.

Bena mengambil baguette sisa kemarin dan memotong-motong jadi dadu kecil.

Sementara Jo sibuk dengan keju gouda dan camembert, Kama mengeluarkan sisa isi keranjang. Dia sontak merengut melihat ada teddy bear kecil di situ. Modus kakaknya begitu mudah terbaca. Dasar, Kelana jarang pacaran!

"Ada teddy bear-nya, norak banget," cetus Kama.

Jo tertegun. Dia terlalu girang melihat bongkahan keju sampai tidak menyadari ada plushies cute menyempil di situ.

"Ambil saja kalau mau," ucap Jo.

Kama menarik boneka teddy bear itu dengan cepat.

Bena melirik dan mulutnya tidak tahan untuk berkomentar," kalau pakai teddy bear sok aya hoyong-na (suka ada maunya)."

"Aku lihat sejak Lebaran Bang Kelana makin modus sama kamu. Kalau dia nelepon jangan dijawab," Kama memperingatkan.

Jo tertawa pelan.

"Harus berapa kali aku bilang, aku enggak tertarik," ucap Jo enteng.

"Teteh suka sama yang lain kan ya? Sok urang bantuan," Pancing Bena.

Bena teringat cerita Kama kalau saat Jo masih bekerja sebagai corporate lawyer, dia pernah membantu menangani kasus hukum di kantornya Kelana. Setelah itu keduanya beberapa kali jalan bersama. Walau pada akhirnya berhenti di tengah jalan. Jo itu suka enggak sadar ada yang pdkt. Kalau ada pria yang ngajak kulineran pasti mau, keluh Kama kala itu. 

"Prinsip aku mengalir aja. Enggak perlu terlalu banyak rencana nanti malah kecewa," balas Jo kalem.

"Go with the flow enggak masalah tapi jangan sampai terbawa arus. Kamu harus punya tujuan daratan mana yang dituju." Kama sok bermetafora.

Nocturnal Tale: Love Story Short CollectionWhere stories live. Discover now