43. Change!

77 15 0
                                    

"Baiklah! Sekarang giliranku, aku tidak akan memaafkanmu yang telah membuat Miraa jatuh! Kau pikir kau siapa? Hah?" Minsuk mengeluarkan sihir hitam dari tangannya.

"Hahahaha... Apa orang itu memberikanmu sisa kekuatannya?" Tanya Retoz bangkit dari tempatnya.

"Jika iya? Apakah kau ingin membunuhku? Kau telah mengambil kekuatan Zero tapi aku juga mendapatkannya. Aku bukan pencuri sepertimu!" Minsuk mengikat tubuh semua orang di tempat ini dan mengikat mereka menjadi satu. Sihir hitam adalah sihir yang tidak dilawan kecuali dengan sihir cahaya.

Hanya Miraa atau Xander yang bisa melawannya. Minsuk tidak ingin melawan mereka berdua apapun yang terjadi karena otomatis dia akan kalah. Berbeda saat dia melawan Retoz. Walaupun kekuatannya tidak sebanding tapi dia bisa memberikan sedikit perlawanan sengit.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Retoz marah.

"Mengikat mereka agar tidak melukai kekasihku! Apalagi? Juga untuk membuat pertarungan kita menjadi lebih seru!" Minsuk mengambil pedang di lantai dan melesat untuk menyerang Retoz.

Retoz mengeluarkan pedangnya dan menangkis semua serangannya. Mereka terus bertarung dan saling menyerang tanpa henti.

"Miraa, Xander! Cepat lemparkan dia pergi!" Teriak Minsuk yang tidak membiarkan Retoz melarikan diri.

"Apa kau gila? Kau juga bisa terlempar!" Miraa tidak mau melakukannya.

"Aku bisa menyembuhkan diriku sendiri. Cepat, hanya ini caranya dia bisa keluar!"

Miraa menggigit bibirnya sendiri. Dia tidak mau melukai Minsuk. Tapi jika terus seperti ini, mereka juga tidak tahu berapa lama Minsuk bisa bertahan. Xander mengangkat tangannya dan membuat bola cahaya besar. Jika Miraa tidak bisa melakukannya, dia yang akan melakukannya!

"Jangan salahkan aku!" Xander melemparkan bola cahaya ke tubuh Retoz dan Minsuk.

Pranggg...

Kaca berhamburan setelah dua orang terlempar begitu jauh. Kaca-kaca berjatuhan dan membuat Miraa kehilangan kata-katanya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Miraa marah.

"Lebih cepat lebih baik! Ayo ikuti mereka!" Xander mengubah wujudnya ke bentuk serigala.

"Jika Minsuk mengalami hal serius, aku akan memotong salah satu kakimu!" Ancam Miraa.

"Gerrr..."

Xander melompati kaca dan turun dari atas lantai. Dia berlari begitu cepat melewati istana dan melompati tembok yang tinggi. Miraa hanya bisa memegangi tubuh Xander dan terus berdoa agar Minsuk baik-baik saja setelah terlempar jauh bersama Retoz.

"Sialan! Sialan! Aku akan membunuhmu Xander! Aku tidak peduli Jieun akan marah padaku, tapi kau sudah melukai burung gagakku!" Miraa mencengkram kuat tubuh Xander.

"Gerrr..."

"Apa kau marah? Kenapa kau melakukan jika kita masih memiliki cara lain? Aku akan mengikat tubuh Retoz dan melemparkannya pergi tapi kau langsung membuat mereka berdua terlempar jauh! Sialan!"

"Gerrr..."

"Tenang saja! Aku akan membuat tubuhmu dimakan binatang buas lain dan memberitahu Jieun bahwa kau tidak selamat. Aku akan membiayai seluruh hidup Jieun dan anakmu! Aku akan memberikan pendidikan secara layak! Mungkin Jieun akan menikah dengan salah satu temanmu! Apakah namanya Hendrik?"

"Gerrr... Gerrr..." Xander menggeram marah.

"Jadi, jangan lakukan perbuatan bodoh lagi tanpa persetujuanku! Kau membuat sebuah kesalahan besar! Bodoh!"

Miraa tidak peduli bahwa Xander lebih tau darinya, dia sudah sangat marah besar sampai dia ingin segera membunuh Xander dengan pedang ditangannya.

Xander berlari lebih cepat untuk menemukan keberadaan Minsuk, jika terjadi sesuatu kepada laki-laki itu. Mungkin saja Miraa tidak akan segan-segan untuk membunuhnya. Benar-benar membunuhnya!

"Gerrr..." Xander berhenti.

Mereka menemukannya!

Minsuk bertarung lagi dengan Retoz dengan tubuh yang penuh luka begitu juga dengan Retoz.

"Minsuk! Sudah, aku yang akan melawannya!" Miraa turun dan berlari ke arah Minsuk.

"Hah... Hah... Kau sudah datang?" Minsuk terengah-engah kelelahan juga karena dia terluka dimana-mana.

"Cukup! Minggir dan sembuhkan lukamu lebih dulu!" Miraa menyerang Retoz dan membiarkan Minsuk pergi.

"Baiklah!" Minsuk berjalan menjauh dan menyentuh setiap bagian yang terluka. Sulur kehijauan menyinari setiap bagian tubuhnya.

Xander mendekat dan menunduk dalam, dia berhasil selamat dari kematian oleh Miraa.

"Maafkan aku! Aku tidak berniat untuk membunuhmu!" Xander tersenyum kecil.

"Iya! Tapi kau hampir saja membunuhku! Jika aku tidak mundur beberapa langkah mungkin aku akan mati mengenaskan. Raja itu telah mati, dia tidak akan merasakan sakit. Retoz juga tidak terpengaruh banyak. Kita hanya perlu membuat tubuh raja itu pergi ke tempat penyegelan. Mungkin tempatnya lebih dekat dari tempat ini! Bantu Miraa! Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Minsuk masih sibuk menyembuhkan luka ditubuhnya sendiri.

"Hanya memastikan kau baik-baik saja! Jika kau mati, Jieun akan menjadi janda!" Xander berubah menjadi serigala dan menerjang tubuh Retoz.

"Hah... Bisa kau mencabik tubuhnya?" Tanya Miraa mengeluarkan kekuatan cahayanya.

"Gerrr..." Xander sibuk menggigit tubuh raja yang terluka parah.

"Hahaha... Apa kalian kira aku akan mati? Bodoh!" Retoz tertawa terbahak-bahak dan keluar dari tubuh raja.

Asap hitam keluar dan bergerak begitu cepat sampai mereka bertiga berhasil melukainya. Miraa melesatkan bola cahaya besar ke atas. Mereka dalam bahaya! Retoz akan menemukan tubuh orang lain untuk dirasuki!

"Gerrr... Uhukkk... Bagaimana dengan raja ini?" Tanya Xander menunjuk tubuh raja yang telah mati.

"Sialan! Dia kabur! Kita bawa tubuhnya kembali ke istana dan katakan pada mereka semua disana. Ini tugasmu Xander! Kau harus membuat mereka percaya padamu!" Tunjuk Miraa.

"Kenapa aku? Bagaimana denganmu? Bagaimana aku bisa membuat mereka percaya?" Tanya Xander tidak habis pikir dengan jalanan pikiran Miraa.

"Kau yang menggigitnya! Kau juga yang harus bertanggung jawab! Minsuk terluka dan aku harus pergi ke tempat penyegelan! Cepat lakukan dan jangan banyak mengeluh! Ini juga untukmu yang telah melukai Minsuk!"

"Kau dendam padaku?"

"Iya! Kenapa? Cepatlah pergi dan temui orang-orang di kerajaan! Jika kau bertemu dengan orang aneh, bunuh saja mereka. Bisa saja mereka bawahan Retoz! Kami pergi!" Miraa menarik tubuh Minsuk pergi.

Mereka harus segera sampai ke tempat penyegelan. Satu hal yang Miraa khawatir, bisa saja Retoz memasuki tubuh Wooshik! Mereka harus menghindari kemungkinan buruk ini!

Jika begitu, Retoz akan memiliki tubuh sempurnanya.

"Hey! Hey! Bagaimana denganku! Miraa! Minsuk! Sialan! Sialan bocah-bocah itu! Apa yang harus aku katakan? Tidak mungkin memberitahu mereka dengan kematian raja? Aku bisa gila! Jieun tolong aku!"

🥀🥀🥀

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Number : The Last ( END )Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora