26. River

88 21 0
                                    

Byurrr...

Tubuh kami masuk ke dalam air, aku lupa memberitahukan ini pada Wooshik. Aku tidak bisa berenang. Aku hanya bisa menutup mataku dan menahan napas. Aku benar-benar tidak bisa berenang atau menyelam. Aku hanya bisa memeluk Wooshik agar dia tidak meninggalkanku pergi. Tubuhku terasa terangkat ke permukaan. Napasku hampir habis tapi ketika air sudah tidak terasa lagi, aku langsung menghirup udara begitu ganas.

Cukup satu kali saja!

Aku tidak mau lagi berenang di sungai!

"Hah... Hah... Wooshik!"

"Kau tidak bisa berenang?"

"I-ya!"

"Pegangan padaku!" Wooshik menarikku menuju ke tepian.

Tapi kenapa rasanya tempat ini sangat aneh? Kenapa ada lampu dimana-mana? Kenapa ada jembatan di atas kami dan kemana perginya pepohonan hutan yang lebat? Aku tidak mengerti sama sekali. Tempat apa ini?

Wooshik mendorong tubuhku ke atas dan dia ikut naik ke atas disampingku.

"Uhukk... Woo...shik! Ini dimana?" Aku memegangi tangan Wooshik ketakutan.

Apakah kami tersesat di kota lain? Desa lain? Dimana tempat seperti ini terbangun? Disana ada bangunan yang indah dan bangunan yang begitu tinggi. Sangat tinggi.

Tinnn... Tinnn...

Suara apa ini? Kenapa sangat keras?

Suaranya sangat aneh sampai rasanya aku berada di dunia entah berantah. Kepalaku menjadi sangat pening. Apakah aku berada di dunia luar? Apakah kami sampai disini?

"Wooshik!"

"Kita sampai! Kita sampai Ashlen!" Senyuman muncul di bibir Wooshik.

"Sampai? Sungguhan? Jadi kita harus apa?"

"Aku akan memikirkannya besok!"

"Besok?"

Tunggu dulu! Dimana tasku? Disana ada uang-uang berhargaku! Tidak! Apakah saat kami jatuh dari tebing semua harta bendaku hilang semuanya? Bagaimana caraku bertahan hidup? Bajuku juga basah kuyup, aku akan sakit jika tidak segera mengganti pakaianku. Kami akan sakit bersama.

Aku juga takut disini!

Suara tempat ini sangat aneh dan berisik!

Telingaku juga begitu sakit!

"Wooshik! Aku takut! Mereka berisik! Tidak bisakah kau hentikan suara-suara ini?"

"Apakah itu mengganggumu?" Tanya Wooshik.

"Iya! Ini apa? Itu apa? Wooshik bagaimana ini? Uangku hilang dan aku tidak bisa membeli baju! Aku dan kau akan sakit!"

"Tidak akan! Tempat ini tidak sedingin itu, Ashlen! Kemarilah!" Wooshik merentangkan tangannya padaku.

"Kau mau apa?"

Dia seperti pria mesum!

Aku juga takut padanya!

Wooshik tersenyum dan menarik tubuhku untuk dipeluk olehnya. Dia mengusap punggungku dan melakukan sesuatu pada leherku. Sesuai dugaanku! Leherku menjadi begitu dingin saat sebuah taring menancap disana. Aku merasakan hawa panas yang keluar dari tubuh Wooshik.

Ini hangat!

Aku menutup mataku dan memeluk Wooshik yang tengah meminum darahku.

Untuk sekarang biarlah seperti ini. Aku lebih menyukai suara detak jantung Wooshik daripada suara diluaran sana. Ini lebih baik.

The Number : The Last ( END )Where stories live. Discover now