19. Killing You

85 16 0
                                    

"Kami ingin mendaftar, saya Ashlen dan dia Zero."

"Ashlen? Zero?"

Kenapa dengan petugas ini? Aku menatapnya dan dia menatapku cukup lama. Apakah para ksatria juga membuat pengumuman untuk menemukan seseorang bernama Ashlen dan Zero? Tidak mungkin Hugo sampai melakukan hal itu. Tidak mungkin dia meminta semua pihak menemukanku. Untuk apa? Aku bukan korban penculikan atau orang jahat jadi aku bukanlah buronan.

"Baiklah, jadwal kalian hari ini. Ada beberapa peserta yang mengundurkan diri. Kalian bisa masuk sekarang."

"Kenapa? Apa terjadi sesuatu?" Tanyaku.

Kenapa banyak yang mengundurkan diri? Apa terjadi sesuatu di dalam sana?

"Jika aku mengatakannya mungkin kalian juga akan mengundurkan diri, di dalam ada Reid!"

"Siapa Reid?"

"Seluruh peserta harap berkumpul!"

Apakah sudah waktunya? Wooshik menarik tubuhku masuk ke dalam tapi aku ingin tahu siapa Reid itu. Namanya aku pernah mendengarnya di suatu tempat tapi dimana? Napasku berhenti seketika setelah tahu apa yang terjadi di dalam. Riuh penonton memasuki indra pendengaranku. Mereka begitu ramai menyaksikan kami yang berada di bawah.

Apakah ini semacam tontonan menarik? Mereka begitu banyak yang menonton pertarungan brutal ini. Apakah aku bisa selamat?

Ternyata cukup banyak orang yang menjadi peserta bahkan mereka membawa senjata tajam. Ini buruk!

"Wooshik Oppa! Apakah kita bisa melewati hal ini?" Tanyaku takut-takut.

"Bisa! Segeralah berlari ke ujung!"

"Baiklah!"

Aku benar-benar takut!

Situasinya sangat tidak mendukung untuk kabur. Mereka seakan melihat ke arah kami. Tentu saja, tubuh mereka sangat besar sedangkan kami hanya dua orang bertubuh kecil dan terlihat lemah. Aku juga seperti dikelilingi para raksasa yang siap menghajarku!

Aku ingin berdoa agar kami bisa selamat dan menang. Hanya satu jam saja untuk kami bertahan.

Hanya satu jam dan semua selesai!

"Para hadirin yang berbahagia acara pertarungan hari ini akan segera di mulai. Walaupun hari ini tidak seperti hari biasa tapi kita semua akan di suguhkan dengan seseorang yang begitu terkenal!!!"

"Yaaaaa!!!"

"Wowoowowow!!!!"

"Ayo, mulaiiii!!!!"

"Panggil dia!!!!"

Kenapa hari ini jauh lebih ramai? Siapa dia yang mereka maksud? Apakah seseorang bernama Reid itu?

Brakkk...

Sebuah asap mengepul disisi kanan kami, aku dan Wooshik menyingkir cukup jauh. Seseorang baru saja jatuh dari atas sana. Apakah dia baik-baik saja? Dari balik asap muncul seseorang yang besar, sangat besar. Dia seperti raksasa sungguhan. Mungkin aku hanya sebatas pinggangnya.

Tubuhnya begitu kekar dengan rambutnya merah menyala. Banyak tato di sekujur tubuhnya tapi paling menakjubkan adalah tato di pelipisnya.

Apakah dia yang bernama Reid?

"Ternyata dia sudah tidak sabar untuk menghajar orang-orang di tempat ini! Berikan tepuk tangan untuk Reid si penghancur!!!"

Glekkk...

Mungkin harusnya kami datang besok saja!

Reid tersenyum dan mengambil senjatanya, sebuah kapak besar yang siap membunuh kami semua.

"Hahaha... Cepat di mulai dan aku akan membunuh mereka semua! Berikan aku waktu 15 menit!"

15 menit?

Apa-apaan dia ini?

Waktunya 1 jam tahu! 1 jam!

"Baiklah karena permintaan dari orang banyak, kami akan mengurangi waktunya menjadi 30 menit. Siapa saja yang berhasil bertahan selama itu, bisa dipastikan mereka akan menjadi pemenangnya dan berkesempatan untuk mengunjungi dunia luar!!!"

30 menit?

Ternyata ada gunanya juga Reid disini! Kami tidak perlu berusaha keras bertahan selama satu jam nonstop!

"Wooshik Oppa? Kau tidak apa-apa?" Kenapa Wooshik diam saja?

"Kita dalam masalah!" Wooshik mengeratkan pedangnya.

"Masalah? Masalah apa?"

"Dia pengendali sihir cahaya! Aku mungkin akan kesulitan mengalahkannya!"

Hah?

Sihir cahaya? Bukankah api?

Mati! Kami akan mati! Aku sangat percaya Wooshik bisa melakukannya karena sihir cahaya itu sangat langka. Aku akan mati! Kami akan mati!

"Kau serius?"

"Iya, Ashlen! Kita harus bertahan dari serangannya selama 30 menit! Hindari perhatiannya dan cari tempat aman!"

"Harusnya kita mengundurkan diri saja dan bertarung besok!"

"Tapi kita sudah terlambat! Sialan!"

"Jangan mengumpat! Kau tidak boleh mengumpat Wooshik Oppa!"

"Hah... Aku berusaha!"

Bagus! Anak baik tidak boleh mengumpat!

"Kita mulai pertarungannya, semuanya kita hitung mundur. Tiga... Dia... Bunuh!!!"

Baiklah, waktunya lari. Aku berlari menuju ke ujung arena, disana adalah tempat aman untukku berlindung. Wooshik akan menyelesaikannya tapi Reid adalah lawan yang sulit. Dia memiliki sihir cahaya! Kenapa aku tidak asing dengan namanya?

Reid? Reid?

Redi si penghancur?

Siapa? Siapa dia?

Hah!

Itu! Itu dia!

Kami akan mati! Dia seorang narapidana! Bulan ini dia baru saja keluar dari penjara bawah tanah setelah membunuh satu keluarga utuh dan katanya itu keluarganya sendiri. Mati! Dia tidak memiliki belas kasian kepada siapapun.

Bagaimana ini?

Wooshik terlihat diam ditempatnya, dia tidak kunjung berpindah tempat. Apa yang dia lakukan disana? Aku melihat Reid yang bertarung dengan banyak orang. Tempat ini sangat brutal. Aku memeluk diriku dan mendengar suara teriakan dan jeritan.

Ini tidak masuk akal!

Aku pasti akan mati!

Reid berlari ke arah seseorang pemilik sihir api, dia terus bergerak melewati banyak bola api yang berterbangan ke arahnya. Dia sangat kuat sampai bisa menghindari semua serangan tanpa satupun yang mengenainya.

Dia memang luar biasa!

Reid mengeluarkan bola cahaya dan melemparkannya ke arah orang itu.

Booommm...

Ledakan berbunyi keras, bola itu menghancurkan tembok dan meninggalkan bulatan besar disana. Pemilik sihir api keluar dari asap yang mengepul dan mengeluarkan api nya lagi tapi Reid tidak bergeming. Seakan bola-bola api yang mengenai tubuhnya bukan apa-apa baginya.

Bagaimana bisa? Apakah dia tidak merasa sakit? Sama sekali?

"Hahaha... Aku akan membunuh kalian semua di tempat ini!" Suara Reid membahana sampai telingaku merasa sakit.

Dia mengeluarkan cahaya dari dalam tubuhnya dan membuat kapak kecil. Apa yang ingin dia lakukan dengan kapak-kapak itu?

"Mati kalian!"

Jlebbb... Jlebbb...

🥀🥀🥀

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

The Number : The Last ( END )Where stories live. Discover now