21. Dead Weight

15 1 0
                                    

Rupanya, Lukas tidak sendirian. "Mitch, pegang ini," katanya pada seseorang, sambil menyerahkan senjatanya. Lalu membantu Brian dan Megan naik.

Lukas sempat tidak bisa berkata-kata ketika melihat mantan bosnya. Membuat Mitch bertanya, "Kau kenal dia?"

Lukas tidak menjawab pertanyaan Mitch. "Kau ada di jalanan selama ini?" Pertanyaannya pada Brian sudah mewakili jawabannya.

"Ya," jawab Brian.

Kemudian, datang Lily dan Tara. "Kau baik-baik saja, Brian?" tanya Lily.

Lukas terkejut, karena Phillip bukan hanya punya gaya hidup baru, tapi juga nama baru. "Kami ada perkemahan 0,8 kilometer dari sini," katanya. Ia berniat mengajaknya.

Mitch menolak. "Tidak, Lukas. Sudah banyak orang yang harus diberi makan."

Seorang pria berusaha membujuk Mitch. "Mereka punya anak."

Lukas masih mau mengajak Phillip. "Jika kau kembali dengan kami, kau harus terima dua hal," ultimatumnya. "Satu, aku yang memimpin. Dua, jangan jadi beban. Itu berlaku untuk semua orang. Ikut membantu atau diusir. Kau bisa terima itu, Brian?"

Oh, rupanya begitu. 


Lily mencoba dekat dengan Brian dalam arti lain. Ia sengaja tinggal di dalam satu karavan bersama pria itu. Walau pun hati Brian sangat dingin dan kaku. Tidur seranjang dengannya, walau tidak pernah disentuh sedikit pun.

"Kau pergi hari ini?" tanyanya pada pria itu yang sedang memperbaiki atap bocor di dalam karavan mereka.

"Aku harus mencari persediaan," jawab Brian. "Lukas dan Pete bersaudara."

Lily turun dari ranjang. "Aku akan menata pos perawat untuk perkemahan. Itu perlu."

"Maaf, Lily," ucap Brian. "Tempat ini..." Ia tiba-tiba terbayang Michelle, akankah kekasihnya itu keberatan dengan tempat seperti ini?

"Hentikan, Brian," kata Lily.

"Seharusnya aku mengusahakan tempat yang lebih baik," keluh Brian.

"Perkemahan ini bagus," kata Lily. Rupanya ia juga tidak keberatan. "Kita akan menjadikannya lebih baik."

Brian melihat kesabaran Lily menghadapi semua ini. Ia menganggukkan kepala.


Brian pergi mencari perbekalan bersama beberapa orang. Lukas, Pete, dan Mitch.

"Bagaimana hasil memancingnya?" tanya Brian.

"Tidak ada ikan," jawab Pete. "Kolamnya mati."

Mitch sangat suka mengganggu Brian. "Seperti paku pintu, hah!" Ia menyikut Brian. "Masih ada kelicni, kesturi, tikus possum di sini," katanya. "Sebaiknya jaga dirimu, Bri Satu Mata!" Jelas, ia merundung pria itu.

Di dalam hutan itu, mereka melihat danau yang begitu luas. Benarkah ikannya mati semua? Tidak ada satu pun yang hidup?

Setelah berjalan beberapa kilometer dan tidak menemukan apapun, Mitch bertanya, "Kau yakin, kita menuju ke arah yang benar?"

"Jika peta Howard benar," jawab Lukas yang sepertinya juga mulai ragu.

"Seharusnya kita seret dia ke sini untuk memastikan." Mitch jadi kesal.

"Dia orang tua," jelas Pete. "Dia hampir tidak bisa berjalan."

"Itu sebabnya, kataku "diseret"," kata Lukas. "Semoga ini layak dilakukan."

"Anggap pria ini penyintas," kata Pete. "Di gubuknya mungkin ada persediaan."

"Mungkin dia masih hidup," celetuk Mitch.

Live vs DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang