Part 15 (study tour)

20 2 0
                                    

°°°

"AKKHH SIALAN!!" molisa mengacak rambutnya frustasi, lalu merebahkan dirinya diatas sofa merah yang empuk miliknya.

"sabar dulu sa, Calvin kan ga ada hubungan sama si— siapa tadi? Eby? ah iya Eby. jadi amanlah" ucap Dara, sahabat karib Molisa.

"tapi perlakuan Calvin sama si Eby beda banget dar. lo pikir aja, cowok kaya Calvin tiba-tiba belain cewe yang bukan siapa²nya dia. seumur-umur gue kenal Calvin baru ini gue ngeliat dia beda kaya gini" jelas Molisa. Dara menghela nafas, bujukannya sama sekali tidak menenangkan Molisa.

"kenapa ga sekalian aja Lo tanya hubungan dia sama Eby" ucap Dara. Molisa menggeleng "gue yakin dia ga bakal jawab, gue kenal banget Calvin" titah Molisa. Molisa bangkit dari duduknya, dan tampak memikirkan sesuatu.

"kita harus lakuin sesuatu, dar"

°°°

jreng jreng...

suara gitar mengalun indah dihalaman rumah mewah nan luas. Calvin sibuk memainkan gitarnya, ditemani oleh Dafa yang sedang bermain dengan Kimi, kucing kesayangan Calvin.

"si Rayhan kemana sih elah" ucap Dafa disela-sela aktivitasnya. Calvin berhenti bermain gitar, lalu menyuruh Dafa untuk menelfon si Rayhan.

"ngga dia angkat, Lo coba telfon" suruh Dafa pada calvin. Calvin mengambil handphone nya Yang ada dimeja, lalu menelfon Rayhan. tidak sampai 15 detik, telpon diangkat. tidak ada suara dari sebrang sana. Calvin yang tau Rayhan marah kepadanya pun memulai percakapan terlebih dahulu.

"Lo kenapa? ga Sudi lagi lo kumpul bareng gue?" tanya Calvin, Dafa mendekati Calvin. bersiap-siap takut kedua temannya itu bertempur.

"gue sibuk" jawab Rayhan singkat.

"sesibuk apa si lo?"

"sibuk ngilangin rasa kecewa gue ke Lo Vin"
Calvin terdiam mendengar ucapan Rayhan.

"kalau aja lo kasih tau dari jauh, gue ga bakal secinta itu sama Eby. gue ga marah sama lo, gue cuma butuh waktu buat hilangin rasa kecewa gue" jelas Rayhan.

"Udah dong, jangan cuma gara-gara cewek kalian kaya gini." Dafa yang dari tadi diam menyambung.

"i didn't know you like eby"

"seharusnya lo sadar dari sifat gue Vin. kapan pekanya si lo?"

"udahlah han, Lo kesemua cewek juga gitu" ucap Dafa tiba-tiba. terdengar suara helaan nafas dari sebrang telfon "udahlah Vin, fa. gue capek"

Tut

telfon dimatikan, Calvin menarik nafas dalam. lalu menyandarkan tubuhnya. cowok itu memejamkan mata sejenak sekedar menenangkan.

"Uda vin, ga usah dipikirin. Rayhan kalau marah ga pernah lama kok" ucap Dafa.

"tadi Lo masuk nyokap gue masih ada?" tanya Calvin tanpa memperdulikan ucapan Dafa tadi.  Dafa mengernyitkan dahinya bingung, lalu menggeleng.

"emang tadi ada?" tanya Dafa. dibalas anggukan singkat oleh Calvin. Dafa menatap Calvin sendu, "gue paham rasanya diposisi lo. mending lo istirahat sekarang deh vin. gue pamit pulang ya"

Rayhan melenggang pergi, menyisakan Calvin sendirian. Calvin membuka handphonenya dan terdapat 20 pesan yang belum dibaca. wajahnya menatap malas benda yang dipegangnya.

𝙂𝙡𝙤𝙬 𝙪𝙥 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙘𝙖𝙡𝙫𝙞𝙣Where stories live. Discover now