part 12 (jealous)

35 3 2
                                    

jreng...jreng...

Dafa memainkan gitarnya, lalu terhenti karena merasa heran dengan Rayhan yang senyum-senyum sendiri sambil menatap handphone.

"Han, lo kayak orang gila aja senyum-senyum sendiri. kenapa sih?" tanya Dafa heran.

"gue lagi liatin foto gue semalem sama si Eby." sahut Rayhan tanpa mengalihkan tatapannya dari hp. Rayhan memutar layar hp nya ke arah Dafa agar Dafa dapat melihat dengan jelas. "cantik ya" sambungnya lagi.

"iya, gue juga tau Eby cantik, manis. lo suka ya sama dia? bukannya type lo itu chindo?" imbuh Dafa sambil menyetem gitarnya.

Calvin yang sedang melukis hanya diam. mendengarkan baik-baik pembicaraan dua teman karibnya itu.

"yah, Chindo kan cuman type cewek ideal gue. ternyata cewek modelan Eby lebih menarik" jelas Rayhan. Dafa menggelengkan kepala, tak mengerti dengan jawaban Rayhan. dulu, Rayhan sempat mengejar-ngejar Raya, anak XI IPA(1) karena raya adalah Chindo (China Indonesia). bahkan Rayhan sempat ditolak Raya mentah-mentah namun tetap saja Rayhan tidak menyerah. sampai akhirnya, Raya luluh dan menerima cinta Rayhan.

"gue jadi pengen post nih foto" ucap Rayhan. dia tampak berfikir-fikir sampai akhirnya ia memutuskan untuk memposting fotonya dengan Eby. tinggal memencet tombol send dan foto itu akan terkirim ke media sosial.

"nggak usah di post"

Calvin yang dari tadi diam bersuara. membuat kedua temannya menoleh bersamaan.

"udah ke post" sahut Rayhan sambil nyengir. Rayhan dan Dafa memang belum tau kalau Ebyna Allyventin sudah menjadi milik Calvin. Calvin belum cerita apapun kepada teman-temannya.

"hapus sekarang juga" perintah Calvin pada Rayhan.

"tapi kan bro-"

Calvin menendang kursi yang ada didekatnya, membuat Dafa dan Rayhan terperanjat kaget.

"hapus!" suruh Calvin nada suaranya meninggi. Rayhan tidak berani lagi membantah. kalau Calvin sudah marah, bisa kelar hidup mereka berdua.

dengan berat hati Rayhan menghapus postingan tersebut. Dafa yang penasaran memberanikan diri untuk bertanya kepada Calvin.

"lo kenapa sih, Vin? ada yang salah?" tanya Dafa.

"nggak" jawab Calvin singkat. cowok itu bangkit, lalu memajang lukisan yang sudah jadi di dinding.

"trus kenapa lo ngotot gitu sih?" Dafa masih penasaran.

"nggak ada. males gue jelasinnya" sahut Calvin jengah. setelah itu Dafa tidak lagi bertanya, begitu juga dengan Rayhan.

Tok Tok Tok

"eh, siapa tuh?" ucap Rayhan. Dafa bangkit, dan mengintip ke jendela. matanya menyipit, melihat Eby yang berdiri diluar menunggu pintu terbuka. Rayhan membuka pintu, dan mempersilahkan Eby masuk.

"maaf kak, Eby telat. soalnya tadi habis nolongin Amara di perpustakaan" ucap Eby. seperti biasa Calvin tidak merespon.

"Eby, sini duduk" Ajak Dafa sambil menepuk-nepuk sofa kosong di sebelahnya. Eby mengangguk. saat Eby melewati Calvin, tangannya malah ditarik membuat Eby kehilangan keseimbangan dan terduduk keras di sofa.

Eby menatap marah ke arah cowok disebelahnya. sedangkan yang di tatap menampakkan mimik wajah datar dan fokus kepada handphonenya.

"Kak Calvin! apa-apaan sih!" omel Eby pada Calvin. Calvin hanya diam tak bergeming, cowok itu hanya melirik Eby sekilas lalu kembali fokus menatap layar handphone.

𝙂𝙡𝙤𝙬 𝙪𝙥 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙘𝙖𝙡𝙫𝙞𝙣Where stories live. Discover now