Part 14 (lie)

20 2 0
                                    

Ruang Lukis

Eby mengoles-oles kuas ke sembarang kertas didepannya, entah apa yang ia lukis kali ini yang pasti ia tidak memikirkan ide apapun untuk dilukis.

"eh Eby, kalau boleh tau, ayah lo kerja apa? direktur? sutradara? yah siapa tau bisa kerja sama dengan perusahaan bokap gue" tanya Molisa yang duduk disebelah Calvin.

yah, memang diruang lukis kali ini ada Eby, Calvin, dan Molisa. tadi Molisa tiba-tiba datang dan mengantarkan Calvin makanan. katanya sih sebentar, tapi sudah satu jam lebih Molisa tak kunjung pergi.

Eby yang mendengar pertanyaan dari Molisa tersenyum.

"ngga sa, ayah Eby cuma ada toko kue kecil²an di kota" jawab Eby seadanya. molisa kaget,

"hah? serius lo? kirain lo orang kaya" ucap Molisa lagi. Calvin yang sedari tadi hanya fokus dengan handphone nya menoleh.

"Mulut lo dijaga" cetus Calvin pada Molisa. lagi-lagi Molisa kaget.

"O-M-G Calvin??" Molisa menatap Calvin. "ini serius Calvin kan?" Molisa bergeser untuk semakin dekat dengan Calvin.

"kok lo gitu sih? lo ga pernah ngomong sekasar itu sama gue loh." lirih Molisa. Eby hanya terdiam, melihat pemandangan didepannya. Eby bingung, apakah dia harus marah karena Molisa dekat-dekat dengan pacarnya. atau hanya bisa memaklumi kedekatan mereka sejauh ini.

'lo ga boleh merendahkan orang. semua pekerjaan itu sama" ucap Calvin. Molisa mengangguk, "minta maaf sama Eby" suruh Calvin. molisa tampak enggan untuk meminta maaf tetapi mau tidak mau dia harus karena Calvin terus memperhatikannya.

"maaf ya" ucap Molisa. Eby mengangguk sambil tersenyum ramah. lalu ia melanjutkan lukisan abstrak yang dia buat.

"Calvin, gimana? lulus sekolah kita tunangan kan?" Ucap Molisa. membuat Eby sangat kaget mendengarnya. sebenarnya sudah tidak heran dengan hubungan Calvin dan Molisa. karena sejauh ini mereka memang seperti orang pacaran.

Eby teringat waktu Molisa bertengkar dengan Raya di kantin. saat itu Calvin datang dan membela Molisa.

tapi, apa alasan Calvin memacarinya kalau memang dia memiliki hubungan spesial dengan Molisa.

"jangan bahas itu sekarang" sahut Calvin.

"tapi kan gue cuma memastikan. lo masih sayang kan sama gue? gue harap perasaan lo ga berubah ya" sambung Molisa lagi. kali ini entah kenapa jantung Eby berdegup kencang. rasanya dia ingin pergi dan meninggalkan mereka berdua.

"kak- Eby izin pulang ya. mama ada perlu"

"pulang sama siapa? mau dianter-"

"nggak kak, nggak perlu kok. Eby naik angkot aja. Eby pulang ya" pamit Eby. gadis itu langsung bergegas pulang tanpa menoleh kebelakang sedikitpun.

"udah gue bilang jangan bahas ini didepan siapapun!"

°°°

Eby berjalan lunglai, dia bingung akan hal yang barusan ia dengar. baru saja kemarin Calvin memperlakukannya begitu Manis, malah hari ini semua terbukti kalau Calvin memiliki hubungan spesial dengan Molisa.

𝙂𝙡𝙤𝙬 𝙪𝙥 𝙬𝙞𝙩𝙝 𝙘𝙖𝙡𝙫𝙞𝙣Where stories live. Discover now