Part 46

524 22 7
                                    

Thank you so much for 128K readers and 6,01K Votee! I hope, gak ada lagi yang siders ya. Huhuhu sedih:(

Enjoy the reading! ❤️

___________

Siang ini ia sedang menikmati santainya duduk atas ayunan yang ada dibalkon kamar villanya tanpa berniat untuk bergabung turun dengan Abang dan kakaknya dibawah sana yang mungkin tengah asik bermain PlayStation bersama.

Sedangkan kedua orangtuanya tengah pergi menghadiri pesta nikahan kerabat dekat mereka yang emang tinggal diBali, tak mau memusingkan hal itu lebih baik ia juga menikmati suasananya dengan tenang ini melalui headphone yang sudah tersambung ke hand...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sedangkan kedua orangtuanya tengah pergi menghadiri pesta nikahan kerabat dekat mereka yang emang tinggal diBali, tak mau memusingkan hal itu lebih baik ia juga menikmati suasananya dengan tenang ini melalui headphone yang sudah tersambung ke handphone nya.

"Alee" Tak sadar Arkan memanggil dirinya dari celah pintu yang menghubungkan akses balkon ke kamarnya.

"Ah, kenapaa?." Tentu dirinya kaget dengan nampak Arkan disana

"Turun, makan siang."

"Okee, duluan aja. Nanti nyusul."

Baiklah, ultimatum Arkan sudah terdengar. Lebih baik ia segera menyusul turun kebawah dan bergabung makan siang bersama dengan yang lainnya. Makan siang selesai, ia keluar villa untuk sekedar jalan-jalan santai sendirian saja.

Didepan sana ada yang jualan makanan, ia pun membelinya. Ckk, padahal baru makan siang. Memang dirinya saja yang tidak berkembang. Urusan makanan justru lebih banyak dirinya daripada yang lainnya

"Berapa bli?"

"25.000" Mengeluarkan uang dari dalam kantong celananya, untung saja ia membawa uang cash. Jika tidak maka ia akan kebingungan. Selesai jajan pun langsung kembali lagi ke villa

"Astaga, beli apaa lagi. Bukannya baru selesai makan tadi, hah?."

Menyengir khas Alena, "Mendadak lapar, tapi cuma beli seporsi aja. Ralat. Lebih tepatnya, uangnya juga gak lebih jadi gak cukup"

Tahaan, jangan emosi. Huh, gemas Rafa sambil menghela nafas pelan. "Kamuu tuh yaa."

Daripada pusing, mending ia membersihkan diri saja. Habis tuh kembali tidur lagi, biasanya kalo malam keluarganya itu pada ngadain party kecil-kecilan ditaman. Berkedok bergadang juga sih. Cari aman ajalah takutnya nanti diganggu kalo lagi enaknya tidur.

"Kak Ale, bangunnn. Ayoo bangunn" Taulah siapa pelakunya

"Hemmm" Lenguhnya dan langsung membalikkan posisinya menjadi membelakangi sih pelakunya

"Bangunn ihhh, temenin Adik mainn. Ayolah kakk"

"Sama Koko Ardiansyah aja sana. Hoammm, kakak ngantuk dek."

"Gak maauu, ayolahh. Pleaseee!"

Sudahlah Alena menyerah, langsung bediri masuk kamar mandi untuk cuci mukaa, menggandeng tangan mungil pelaku yang udah membangunkannya ini kearah ruang keluarga dibawah bergabung yang lainn.

BROTHER (REVISI & END) Where stories live. Discover now