Part 43

605 22 0
                                    

AWAS TYPO!!!

Notes: Sebelumnya, aku minta maaf dulu. Karena cerita ini jadi terbengkalai cukup lama ges, kebetulan kegiatan aku di rl akhir-akhir emang beneran sibuk banget sampe dua bulan kedepan. Jadi harap maklum ya heheh. Sebisanya mungkin juga aku bakal luangin waktu buat update ☹️❤️

Happy new year 2023, walaupun udah lewat jauh but it's oke ya:)

Acara yang menjadikan sepuluh anak sebagai perwakilan duta sekolah Jakarta diSurabaya sudah berakhir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Acara yang menjadikan sepuluh anak sebagai perwakilan duta sekolah Jakarta diSurabaya sudah berakhir. Namun sepertinya mereka semua tidak ingin mengakhirinya sampai di acara ini saja, melainkan, mereka berencana untuk mengunjungi beberapa destinasi yang ada didaerah Jawa Timur ini.

Dan selamat untuk Visya dan juga Aurya teman mereka dari 11 IPA 7 yang berhasil maju sebagai duta sekolah Saint peterson school. (Lupa nama sekolahnya ges) yang akan mewakilkan diacara selanjutnya.

"Anak-anak hari ini, hari terakhir kita berada disini. Jadi besok siang kita udah harus check-out dari hotelnya dan pergi ke bandara. Jadi maksud saya, puaskan saja dulu hari ini jika kalian ingin pergi." Ujar Rasyid guru mereka yang ikut dan semuanya mengangguk mengiyakan.

Lima anak memilih untuk tetap berada didalam bus saja, karena kebetulan emang kondisi badan mereka yang lagi kurang fit saja. Soalnya belakangan ini cuaca Surabaya sering hujan, namun sisa murid yang lain tetap turun untuk berfoto ria.

"Gimana, happy?." Ujar keysa

Alena menoleh. "Not bad. Yuk cari yang lain buat naik ke bus, udah panas banget nih."

"Cailah bule, ceritanya takut panas nih." Ledek keysa. Baik keduanya ataupun Alena lebih tepatnya sudah terbiasa diledek seperti itu oleh sahabatnya jadi sudah tak heran lagi.

Perjalanan menuju hotel ditempu dalam satu jam. Dan masuk kedalam kamar hotelnya masing-masing. Jadi satu kamar itu dua orang dan menggunakan twin bed.

____________

Skip. Sampe Jakarta semua murid dijemput menggunakan mobil jemputan sekolah yang akan mengantar mereka semua kerumah masing-masing. Alena lebih dulu diantar karena emang jarak rumah dengan bandara tidak terlalu jauh.

"Terimakasih sir. Teman-teman, duluan ya. Kalian hati-hati. Sir juga hati-hati ya semoga aman sampe rumah."

"Iya nak. Salam buat kedua orangtuamu." Mobil sekolah telah melaju meninggalkan kawasan perumahan Alena dan Alena pun masuk kedalam rumah dengan menggeret kopernya.

Lalu disambut dengan bundanya. "Haii anak bunda, akhirnya kamu pulang juga. Ayoo masukk"

"Asikk, kakak sudah pulang. Kangen dengan kakak." Ujar anak kecil tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Alesya

"Alesya, sayang. Kasian dong kakaknya, kan baru pulang. Biarkan istirahat dulu ya, mainnya besok aja. Gimana?."

"Yahh, oke bun." Alesya mau gamau mengiyakan dengan lesuh.

"Langsung bersih-bersih aja kak sama istirahat."

Alena mengangguk dan melangkahkan kedua kakinya menuju kamar. Baru saja ia menarik selimut ingin tidur, tiba-tiba saja ada penganggu. Dan mahluknya itu ialah Bryan.

"Weitts, ada baru pulang dari Surabaya nih. Oleh-oleh buat gua dibeliin gakk?."

Alena menghela nafasnya capek. "Minimal lo nanya dulu keh keadaan gua gimana, dateng-dateng ke kamar langsung nanya oleh-oleh aja."

"Yailah sorry deh." Omongan lo-gua sebenarnya gak berlaku kalo dirumah. Cuma karena ini mereka lagi berduaan saja jadi gapapalah kalo ngelanggar dikit. "Yaudah deh, lo istirahat aja. Kalo gitu gua keluar, dah cil." Sambungnya dan beranjak keluar kemudian menutup pintu.

Memastikan Bryan telah keluar barulah ia terlelap kedalam tidurnya dengan nyenyak.

🔐🔐🔐🔐🔐

Pukul sepuluh malam, Alena terbangun. Dan langsung beranjak keluar dari kamarnya menuju dapur, karena ia lapar. Membuka lemari atas dan menemukan mie pun langsung memasak saja. Hingga tiba-tiba. "Siapa kamu?." Tanya Arkan yang baru saja kedapur dan Alena membalikkan badannya.

"Oh kirain siapa, udah pulang?." Sambungnya dengan pertanyaan yang tidak bermutu

"Lihat aku ada disini kan. Berarti udah pulang, huh." Sebalnya dan merotasikan kedua matanya dengan malas

Arkan tersenyum canggung. "Laper nih, buatin mie dong, sekalian ya."

"Gak, bikin sendiri."

"Yaiyalah ayolah, yayaya. Gak boleh gitu sama kakak."

Alena berdecak malas. "Ckk, punya tangan buat aja sendiri, bye." Melengos keluar dapur lalu naik ke kamarnya menggunakan lift.

Beginilah jika es dengan sifat cueknya bertemu Adeknya, yaitu Alena. Perempuan remaja itu yang kesabarannya hanya setipis tissu lalu ditemukan dengan Arkan yang notabenya tidak bisa satu frekuensi dengan dirinya. Maka akan buyar, begitupun Arkan yang juga tidak bisa mendekatkan dirinya kepada Alena.

Setibanya dikamar, ia duduk diatas karpet bulunya dan mengambil meja serta laptopnya untuk maraton nonton film. Mumpung besok libur dan Papa Dhafi dan bang Manaf tidak ada dirumah. Kedua orang beda umur itu sedang berada di Singapura dan juga Papua selama satu bulan. Sedangkan Manaf selama kurang lebih duatahun.

Cklek. Pintu kamar dibuka dan terpampang lah muka Arkan yang berjalan kearah dirinya sambil membawa nampan yang berisikan mie didalam mangkok yang telah dia masak.

"Ngapain?." Tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Gapapa," Lantas Arkan ikut bergabung menonton bersama sampe kedua mie mereka telah tandas dimakannya. Alena lebih dulu keluar kamarnya untuk menaruh mangkok kotor di wastafel dan mencucinya.

Ah, ia bosan dikamar. Jadi menuju kamar bundanya yang berada di lantai 3. Karena kamar utama berada paling atas. Terlihat sang bunda udah terlelap dengan disampingnya ada Alesya yang memeluk bunda. Ia pun bergabung dan akhirnya tidur bersama.

Maaf kalo pendek, lagi gak ada ide

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maaf kalo pendek, lagi gak ada ide. Sampe bertemu kembali. 💝🙏🏻

BROTHER (REVISI & END) Where stories live. Discover now