Dia Kembali

2.5K 133 5
                                    


" Sayang , Kangen ." Baru Saja Dia Membuka Kamar Pribadinya Di Markas Usai Rapat Di Ruangan Rahasia . Aluna Terkejut Mendapat Pelukan dari Belakang .

" Gavin , Lepasin Nanti Ada Yang Lihat Gimana ." Aluna Berusaha Melepaskan Pelukan Mereka . Bukannya Melepas Justru dia Semakin Erat Memeluk Gadis nya Membuat Aluna Hanya Bernapas gusar . Percayalah Tidak Bertemu 3 Hari Membuat Gavin Nyaris Gila Apalagi dia Tahu Keluarga De Anderosn dan Wilbert Tidak Mudah Percaya Bagitu Saja Bahwa Dia Adalah Pacar Aluna.

" Biarin ." Manja Gavin Menduselkan Wajah nya di sela Sela Wing Gadis Itu. Dia Tersenyum Merasakan Aroma Gadisnya . Sangat Nyaman Hingga Membuatnya Ingin Tidur Sekarang .

Aluna Menghela Nafas Merasakan Badannya Terasa Berat Karena Gavin Memeluk dia DiTambah Kepala Gavin , Terus Menghirup Rakus Aroma Lavender Tubuhnya.

Ceklek

Aluna Tersenyum Tipis Melihat Kamarnya Sama Seperti Dulu . Tidak Ada Berubah Bahkan Kamarnya Tetap Bersih dan Rapi .

" Makasih Udah Jaga Kamar Gue Gav." Ucap Aluna Memeluk Erat Kekasihnya Itu.

Gavin Terkekeh Sambil Mengacak Wing Gadisnya Dengan Gemes ." Hm , Kamar Lo Bahkan Lebih Berharga dari Yang Lain Aluna ."

Aluna Duduk di Tepi Kasur Sambil Mengelus Rambut Gavin . Entah Kenapa Dia Merasa rambut Gavin Sangat Halus Dan Wangi .

" Kok Rambut Lo Wangi Bangat Gav! Dari Dulu Sampai sekarang. Emang Lo Pakai Shampo Apa Rambut Lo Jadi Bagini ?" Tanya Aluna Mengendus Aroma Rambut Gavin Sangat Memabukan Hingga Aluna Ingin Terus Menciumnya .

Gavin Meneguk Seliva . Tidak Mungkin dia Mengatakan Bahwa Dia Memakai Barang Murah Buat Merawat Rambutnya .

" Gue Engga Pakai Apa Apa Lun . Gavin Cuma Pakai shampo biasa." Ucap Gavin Gugup. Percayalah Dia Sangat Gugup Sembari Menggaruk Kepalanya Tak Gatal.

Gadis Itu Memicing Matanya Menyelidik Gavin Tapi Melihat Tatapan Gavin Seperti Pantat Bayi Membuat Aluna Tak Tega.

" Iya Aluna Percaya Kok . Cini Peluk Luna, Luna Juga Kangen Sama Bayi Besarnya Luna ."

Gavin Tersenyum Senang . Lalu dia Mencium Wajah Gadisnya Dengan Gemes .

Cup

" Luna , Arhhhh Apin Kangenn." Setelah Itu dia Menerjang Memeluk Aluna Hingga Membuat Mereka Jatuh Di Qoeen Size . Bukannya Melepaskan Pelukan Mereka. Justru dia Membawa Aluna Berguling Guling Hingga Membuat Sprey Berantakan .

Setelah Puas Mereka Berguling guling. Aluna Mengelus Rambut Gavin . Sementara Pria Itu Berbaring di Paha Gadisnya Sembari Mengetuk Perut Kecil Aluna.

" Lun , Disini Nanti Ada Anak Apin tumbuh kan?" Tanya Gavin Mengusap Gemes Perut Kecil Aluna.

Aluna Menggelengkan Kepalanya berusaha Menyingkirkan Tangan Gavin dari Perutnya.

" Kalau Kita Jodoh!?"

" Kita Bakal Jodoh Luna."

" Kalau Kta Jodoh ,Pasti Kita Bersama Apin Tapi Kalau Kata Tuhan Lain Bagaimana?!"

"Gavin Pastiin Kita Bersama Luna." Jawab Gavin Bersungguh Sungguh. Dia Pernah Kehilangan Aluna . Kalau Gadis Itu Tiada Lagi. Percayalah Dia Akan Menyusul Gadisnya Kemanapun dia Pergi. Sekalipun Ujung Dunia Dia Pasti Akan Jabanin.

Aluna Tak Menjawab . Dia Mengelus Rambut Gavin Seraya Memijit Kepala Pria Itu Hingga Membuat Pria Itu tertidur Pules karena Pijatan Aluna

" Jika Kita Di Takdirkan , Kita Pasti Akan Bersama Gavin ." Bisik Aluna Mencium Kening pria Itu . Setelah Itu dia Berjalan Pelan dan Pergi dari Kamarnya.

Alana Or Aluna [ End ] Where stories live. Discover now