Bab 37

168 73 20
                                    

Vote sebelum membaca
Terimakasih

_𝖘𝖊𝖑𝖆𝖒𝖆𝖙 𝖒𝖊𝖒𝖇𝖆𝖈𝖆_

"Dia Kirana, mantanku."

Kirana tidak percaya bahwa lelaki itu akan menganggapnya sebagai mantan. Kirana tersenyum sinis. "Aku pacar kamu, bukan mantan!" Kirana mempertegas kata pacar dan mantan.

Terlihat raut tidak suka dari wajah Tyla. "Mas kamu masuk saja!" Sedangkan Mahesa langsung menuruti kemauan istrinya.

"Mahesa!" Kirana tidak terima, lagi-lagi Mahesa kabur dari penjelasannya. Dasar lelaki cupu!

"Mbak, tolong sadar diri yaa, Mahesa sudah menikah, dan saya istrinya. Saya mohon jangan ganggu rumah tangga saya. Pintu keluar ada disebelah sana." Tunjuknya ke arah gerbang, Tyla terang-terangan mengusir Kirana.

"Aku tahu, tapi aku harus bicara dengan Mahesa!" Terdengar nada tinggi yang keluar dari mulut Kirana, dia sudah tidak bisa mentolerir sifat Mahesa yang seenak jidat melupakan penjelasannya.

PLAKK!!!

Tyla menampar pipi Kirana hingga memberikan bekas merah. Tyla menghembuskan nafas kasar. "PERGI!!! Dasar perusak hubungan." Kecam Tyla menutup pintu rumahnya, kasar.

Kirana menghembuskan nafas kasar, dia terlihat syok dengan perlakuan istri Mahesa. Padahal Kirana tidak bermasalah dengan Tyla, tapi mengapa wanita itu mengusirnya? menamparnya? Dan menganggapnya sebagai perusak hubungan, sebenarnya siapa perusak hubungan itu, Tyla atau dirinya?

Dengan hati kecewa, Kirana memutuskan pulang untuk mengistirahatkan pikiran dan hatinya. Kejadian tadi membuat kenangan burukan pada pikirannya, Kirana diam-diam menyusun rencana yang akan dia lakukan malam ini. Kirana menyeringai. "Jika begitu, lebih baik tidak untuk selamanya."

Kirana menyiapkan alat-alat yang akan dirinya bawa malam ini. Ditengah malam yang sunyi, saat semua orang mengistirahatkan badannya, Kirana keluar dari kamar hotel, berniat menuju kerumah Mahesa, dengan dibekali tekat yang kuat.

Kirana melangkah dengan hati-hati saat dia telah menemukan rumah penyakit hatinya. Untung saja, saat itu, mobil pasangan suami istri itu terparkir didalam gerbang.

Dengan insting yang tajam, Kirana mengecek lingkungan sekitar untuk mengetahui CCTV tetangga ataupun rumah Mahesa. Dia telah merentas CCTV rumah Mahesa, membuatnya lebih mudah untuk melancarkan aksi. Dengan ketelitian langkah, Kirana berhasil memasuki kolong mobil tersebut, mengeluarkan alat yang telah dia sediakan. Kirana mengotak-atik mobil tersebut. Setelah misinya selesai, terlihat senyuman puas melukis wajahnya.

Dengan hati-hati, Kirana meninggalkan rumah tersebut, sebisa mungkin dirinya tidak meninggakan jejak sedikitpun, termasuk CCTV. Kirana tidak sabar menunggu hari esok untuk melihat sebuah pertunjukan yang akan menggemparkan berita.

***

Pagi harinya, Kirana dengan sengaja membuntuti mobil milik Mahesa dengan menggunakan mobil sewaan. Kemanapun mobil Mahesa berbelok, Kirana dengan lihai mengikuti tanpa diketahui. Dia hanya ingin melihat seberapa hebat racikan tangannya. Kirana tersenyum menatap mobil didepannya, tak peduli siapa yang berada didalam mobil itu, yang jelas sakit hatinya bisa memusnahkan rasa cintanya pada seseorang.

Dendam Tersirat✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt