53

8.7K 282 3
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Zarin tengah bersiap-siap didepan cermin, ia baru saja selesai  mandi entah yang keberapa hari ini. Kepalanya sudah sedikit pening, ia yakin jika satu kali lagi ia mengulanginya, ia akan masuk angin. Beruntung cuaca diluar sedang cerah, jika saja diluar sedang hujan, bisa-bisa mager buat mandi terus bund!

Berdua bersama Zevan dalam satu atap seharian ternyata cukup menguras banyak tenaga. Tingkah pria itu yang baru Zarin ketahui membuatnya selalu kesal namun juga menggemaskan. Zarin baru mengetahui jika suaminya itu ternyata sangatlah manja.

Meskipun begitu, Zarin mulai menikmati hari-harinya dengan status baru. Memang begitu melelahkan namun menyenangkan, bangun pagi menyiapkan sarapan, membereskan rumah dan masih banyak lagi. Jangan lupa, memanjakan bayi besar dan melayaninya.

Hari ini Zarin mengajak Zevan untuk jalan-jalan ke salah satu mall yang tidak jauh dari sana. Daripada didalam sangkar terus yakan? mendadak gak bisa jalan karena di gas pol terus bund! xixixi

Zarin melihat Zevan baru saja keluar dari kamar mandi. Dari cermin ia dapat melihat begitu menggairahkannya pria itu. Tubuhnya hanya ditutupi oleh handuk yang ia lilitkan dipinggang. Perutnya yang dipenuhi roti sobek membuat Zarin menelan salivanya.

Padahal baru satu jam yang lalu ia dengan bebas menyentuh bagian enam kotak itu saat berada diatasnya, tapi jika melihatnya lagi selalu saja menggoda iman. Zarin mengalihkan pandangannya saat Zevan memergokinya sedang menatap kearah dirinya.

Zevan menyeringai tipis, "Menginginkan sesuatu, hm?"

Zarin meneguk salivanya saat melihat Zevan berjalan mendekatinya. Sampai berada tepat dibelakangnya, Zevan memegang pundak istrinya, mereka saling menatap dalam cermin.

"Cantik," Gumam Zevan terdengar manis ditelinga Zarin, membuatnya merona seketika.

Zevan memutar kursi yang tengah diduduki oleh istrinya itu. Sedikit membungkukkan badan agar sejajar dengan Zarin. Mata tajamnya menelusuri dari mulai rambut hingga kebawah kaki istrinya.

"Lebih cantik kalau istri aku gak pake baju ini keluar," Ujar Zevan menatap hangat wajah cantik dihadapannya.

"Ada yang salah sama baju aku?" Tanya Zarin merasa penampilannya tidak ada yang salah.

"Ini terlalu seksi, Yang!" Ucap Zevan dengan nada yang mulai berubah.

"Hah?" Zarin sedikit tidak percaya, justru bajunya ini terlihat normal-normal saja.

"Ganti ya?" Pinta Zevan tak melepaskan tatapannya.

"Engga, baju ini tuh nyaman banget Ayas,"

"Aku bilang ganti, Raa..." Zevan masih tidak mau kalah,

"Ini tuh sama sekali gak seksi Ayas, Aku udah sering pake baju ini kok!" Ucap Zarin masih bertahan dengan pendiriannya.

"Raa..."

LEORA ZARIN [END]Where stories live. Discover now