10

9.4K 319 5
                                    

Sore ini Zarin duduk dibalkon kamarnya ditemani dengan Elea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sore ini Zarin duduk dibalkon kamarnya ditemani dengan Elea. Saat pulang sekolah tadi, Elea langsung datang kerumah Zarin untuk memastikan sahabatnya itu baik baik saja. Dengan ditemani camilan, Zarin mendengarkan Elea yang sedang bercerita kenapa ia bisa tau tentang penyakit Zarin.

"Pantesan, lo jadi aneh waktu itu. Tiba-tiba mau pulang dengan alasan gak jelas banget." Tutur Zarin membuat Elea tertawa.

"Ya sorry, eh btw waktu itu gue pasti keliatan konyol banget kan?" Tanya Elea sambil memasukkan chiki potato pada mulutnya.

"Banget, Kayak orang yang ditagih hutang."Jawab Zarin lalu terbahak.

"Parah sih, gak kayak gitu juga deh kayanya." Ujar Elea mencebik.

Zarin tertawa melihat wajah Elea yang masam. "Eh eh tau gak? Tadi gue ketemu sama Zevan." Ungkap Zarin membuat Elea menjadi penasaran.

"Hah kapan?"

"Tadi pas gue pulang dari sekolah, dia bolos juga ya?" Zarin memasukkan keripik kentang pada mulutnya.

"Iya juga sih, gue tadi gak ngeliat dia disekolah." Tutur Elea tak berhenti mengunyah camilan.

"Trus, trus, gimana?" Tanya Elea penasaran.

"Alah lo, kalo masalah ginian aja kepo banget," Cibir Zarin membuat Elea menyengir.

"Elea menggaruk tengkuknya tak gatal "Ish udah cepet ceritain aja, gimana gimana?"

Zarin memutar bola matanya malas. Ia pun menceritakan kejadian saat ia bertemu dengan Zevan tadi. Perihal Zevan memutuskan Zarin dengan alasan apa, Elea memang sudah mengetahuinya. Elea beberapa kali geram pada Zevan saat Zarin menceritakan semuanya. Elea kesal pada Zevan yang tidak mempercayai Zarin.

"Kuda nil anj-, greget banget gue pengen nyopotin giginya satu-satu." Geram Elea dengan tangan mengepal.

"Gue pengen cari tau siapa yang ngelakuin itu ke gue dan buktiin ke Zevan kalo gue gak salah." Tutur Zarin menatap liris kedepan.

"Gue bantuin lo," ujar Elea membuat Zarin melebarkan senyumnya.

"Aaaaa maaciw Lea-ku sayaaanggg," Zarin memeluk Elea erat.

Elea menepuk nepuk Zarin ia hampir kehabisan nafas. "Mau bunuh gue lo!" Tukas Elea menghirup oksigen dalam.

"Hehe sorry, kesenengan gue" Zarin menyengir kuda.

Mereka berdua pun melanjutkan berbincang-bincang sambil sesekali melemparkan candaan. Sahabat rasa saudara. Dengan mengetahuinya Elea tentang Zarin, membuat Zarin bertambah semangat dalam melawan penyakitnya. Betapa beruntungnya Zarin mempunyai Elea yang begitu menyayanginya. Begitupun dengan Zarin yang juga menyayangi Elea.

LEORA ZARIN [END]Where stories live. Discover now