Chapter 22 - Lamaran

82 24 2
                                    

Sejak pagi hari Nevara sibuk menyiapkan rumahnya untuk menyambut kedatangan keluarga Richard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak pagi hari Nevara sibuk menyiapkan rumahnya untuk menyambut kedatangan keluarga Richard. Warna putih menjadi dominan, menciptakan kesan elegan dan hangat di ruang tamu. Di pintu utama, bunga-bunga segar dengan berbagai warna menciptakan aksen cerah yang mempesona. Cahaya dari luar memasuki ruangan melalui jendela-jendela besar, memberikan nuansa alami yang menyenangkan.

Meja makan terlihat sangat menarik dengan taplak meja putih yang halus dan cantik. Perangkat makan porselen elegan diletakkan dengan hati-hati di setiap tempat duduk, dipadu dengan gelas anggur khusus untuk acara ini. Setiap kursi dihiasi dengan pita berwarna emas, menambah kesan kemewahan.

Taman belakang telah disulap dengan sempurna. Lampu lampion yang tergantung di atas menciptakan suasana magis saat senja tiba. Kebun bunga yang rimbun dengan beragam warna dan aroma menakjubkan menghadirkan keindahan dan kesegaran. Tamu-tamu dapat berjalan-jalan di taman sambil menikmati keindahan alam yang terhampar.

Saat tamu-tamu tiba, aroma hidangan lezat mulai tercium. Nevara dengan senang hati menyambut para tamu, memperkenalkan mereka satu per satu. Mereka kemudian diundang untuk duduk dan menikmati hidangan pembuka. Bruschetta dengan tomat dan basil memukau lidah mereka, dan Canapés dengan smoked salmon memberikan cita rasa gurih yang sempurna.

Menu utama pun disajikan dengan apik. Daging ayam yang diisi dengan keju dan rempah-rempah dipadu dengan saus bawang putih yang lezat. Terong panggang dengan saus tomat dan keju mozzarella, serta risotto jamur yang gurih, membuat hidangan utama begitu menggugah selera.

Di sela-sela percakapan hangat, suara tawa dan cerita-cerita ringan memenuhi ruangan. Nevara mengawasi semuanya dengan penuh sukacita. Saat penutup disajikan, suasana semakin hidup. Tiramisu yang lembut dan Strawberry Shortcake yang segar menjadi penutup yang sempurna untuk makan malam yang indah ini.

Mungkin semua orang bingung dengan sikap Nevara yang tiba-tiba berubah dalam sekejap. Ini bukan hal yang instan meskipun cepat. Yang Nevara bisa simpulkan sekarang adalah, Nevara tidak diperjuangkan oleh Masen. Walau ia tidak percaya akan cinta. Setidaknya ia bisa melihat kesungguhan seorang Richard. Setidaknya Nenek dan Kakeknya tidak memberikannya jodoh orang yang benar-benar asing di matanya. Terlebih lagi ia bisa bertemu lagi dengan orang tua kandungnya. Bukankah bagai sebuah berkah yang amat melimpah yang patut untuk disambut setelah sekian lama hidup Nevara berselimut kabut.

Kini mereka berada di ruang tamu yang indah dan elegan di rumah Nevara dipenuhi dengan aroma harum bunga segar. Suasana tenang dan damai menciptakan aura yang nyaman di antara para hadirin. Nevara dan Richard duduk berdampingan, mencoba tersenyum walaupun dalam keadaan tegang.

Kedatangan ayah dan ibu Nevara membuat suasana semakin penuh haru. Nevara memandang kedua orang tuanya dengan rasa haru yang mendalam, tidak percaya bahwa mereka akhirnya bertemu kembali setelah begitu lama. Richard juga merasakan kehangatan keluarga itu, meskipun perasaan cemas masih membayangi pikirannya.

"Terima kasih, Kakek dan Nenek, atas kesempatan ini," ucap Nevara, suaranya terdengar penuh rasa syukur. "Kalian semua berhutang cerita padaku," sahut Nevara dengan senyuman hangat.

Hopeless Romantic [PRE ORDER NOW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang