Chapter 8 - Layu Sebelum Berkembang

108 33 0
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hari itu, Aetheria Park terasa begitu hidup dengan sinar matahari yang hangat. Bunga-bunga di taman kota terencana ini bermekaran dengan indah, memberikan aroma segar yang mengisi udara. Namun, di antara keindahan itu, ada seorang wanita yang merasa seperti tersesat di tengah keramaian yang tidak dikenal baginya.

Shifia Ananta, seorang researcher yang dihormati di lembaga riset terkemuka, adalah salah satu penduduk baru di kota ini. Dia tiba di Aetheria Park beberapa bulan yang lalu, setelah perjodohan yang sudah lama direncanakan oleh kedua keluarga mereka. Dalam beberapa minggu, Shifia akan menikahi Masen, seorang pria yang juga berasal dari keluarga darah biru dan memiliki peran besar dalam bisnis keluarganya.

Banyak orang mungkin akan melihatnya sebagai wanita yang sangat beruntung. Dia memiliki pekerjaan yang sukses, akan menikahi seorang pria kaya dan berpengaruh, dan bahkan disertai dengan sedikit keberuntungan yang selalu tampak menghampirinya. Namun, dibalik semua itu, ada satu hal yang sangat penting yang tidak ada dalam pernikahannya - cinta.

Shifia tidak pernah merasa jatuh cinta pada Masen. Mereka adalah tunangan melalui perjodohan keluarga, dan meskipun keluarganya selalu berbicara tentang betapa cocoknya mereka, Shifia tahu bahwa dalam hatinya, tidak ada perasaan romantis yang tumbuh. Pernikahan ini, baginya, adalah kontrak yang dijalankan atas dasar kewajiban kepada keluarganya.

Ketika dia pertama kali tiba di Aetheria Park, dia sudah merasa seperti seorang asing. Kota ini, meskipun indah dan modern, adalah lingkungan yang sepenuhnya baru baginya. Shifia adalah cendekiawan yang telah menghabiskan sebagian besar waktunya dalam laboratorium dan perpustakaan, sehingga sosialnya sangat terbatas. Dia merasa kaku dan tidak terbiasa dengan gaya hidup mewah yang dikelilinginya. Meskipun dia telah menerima apartemen yang luas dan mewah di Aetheria Park, dia merasa seperti seorang tamu yang tidak diundang.

Sementara itu dalam sudut pandang Shifia, Masen terlihat sangat nyaman dengan segala kemewahan dan gaya hidup sosial yang kota ini tawarkan. Bagi pria itu, Aetheria Park adalah tempat yang dikenal dan nyaman.

Masen dan Shifia tidak memaksakan perasaan mereka masing-masing, tetapi terkadang terlihat bahwa Masen ingin lebih dekat dengannya ketika di hadapan kedua orang tua mereka. Demi mendapatkan citra terbaik, tentu saja Masen dipaksa, mengundang gadisnya ke acara sosial, mengajaknya makan malam, atau hanya mencoba berbicara lebih banyak. Namun, Shifia selalu menjaga jarak dengan lembut, mencoba tidak menyakiti perasaan Masen maupun dirinya.

Hari ini, Shifia diberitahu oleh asisten rumah tangganya, Karen, bahwa Masen ingin mengundangnya ke sebuah pesta mewah yang diadakan oleh keluarganya. Ini adalah salah satu dari banyak undangan yang telah dia terima sejak kedatangannya di Aetheria Park. Shifia duduk di teras apartemennya, memikirkan undangan itu. Dia tahu dia harus pergi, mengingat pentingnya menjaga hubungan baik dengan keluarga Masen. Tapi pada saat yang sama, dia merasa takut. Dia tidak ingin menjadi pusat perhatian lagi, menjadi objek perbincangan, atau menjadi boneka yang diatur oleh keluarganya.

Hopeless Romantic [PRE ORDER NOW]Where stories live. Discover now