42. HELP US, EAGLE

387 18 0
                                    

••••••

Di sebuah ruangan bernuansa coklat cream dengan berbagai aksesoris nya, tengah berdiri seorang pria paruh baya dengan penampilan acak-acakan. Tidak, ekspresi nya lah yang bermasalah karna terlihat sekali kerutan amarah dan kebencian disana.

"KENAPA BISAA!? KENAPA BISAA SEMUANYA JADI BOCOR KE PUBLIK KAYAK GINI!" Bentak nya pada sang asisten.

"Ma-maaf pak.. Ini cuma berita lewat aja, saya beritahu karya mungkin--"

"Kamu memberitahu saya karna ini bukan hanya sekedar berita lewat, semua yang tertulis hampir benar!"

"Begini Pak Daprian, sebenarnya saya mendapat info bahwa akses perusahaan diretas seseorang, dan sedang tahap perbaikan." Jelas sang asisten dengan hati-hati.

"ARGGHHH! KELUAR!"

Dengan terbirit-birit asisten itu keluar, meninggalkan Daprian pemilik Adebayor Grup itu. Yang tak lain dan tak bukan adalah ayah dari Nico.

Daprian melempar barang-barang dimeja dan menggeram frustasi. Sial, jika saja berita ini sampai ke telinga ayah nya maka, habis sudah. Semua kekayaan yang ia punya akan kembali di ambil, karna sejatinya pemegang saham terbesar itu adalah sang ayah. Hardian George Adebayor. Pemilik serta pendiri Adebayor Grup.

"Gak, aku masih harus memenuhi pengobatan Nico. Apa ini karna orang itu? Apa dia kembali mengadu dan membuat Yadiyan melawan ku? Akhh!"

"Arkanza..." Geram Daprian mengepalkan tangannya.

Benar, kehancuran keluarga Arkanza lewat Rayyan itu memang sudah direncanakan. Daprian sendiri tau bahwa Reinald bukanlah anak kandung dari Reno dan Rissa. Ia hanyalah anak dari seorang pelakor yang terlilit utang, sedangkan ayahnya adalah pria brengsek. Maka tak heran, Daprian sering berpikir bahwa Reinald anak tak tau diri.

Yadiyan Grup yang dipimpin oleh Elang Alexander Yadiyan, memiliki hubungan kerja sama dengan Adebayor Grup sejak lama. Pendiri perusahaan besar itu selalu memperoleh keuntungan yang hampir setara, hingga suatu ketika Daprian ketahuan menggelapkan dana untung milik Yadiyan.

Dan saat itu ia langsung dilaporkan ke pihak berwajib, namun permohonan dari ayahnya membuat Daprian diberi keringanan. Dan hanya diberi batas kepemimpinan yang mana membuat pergerakan Daprian menjadi terbatas. Ia malu, demi meraup untung besar agar bisa setara dengan sang ayah, Daprian membuka bisnis terlarang.

Dan yang berani menganggu nya adalah Reno Arkanza Zelion. Sosok kepercayaan milik Elang yang sudah bersumpah setia. Ia membenci Reno karna lelaki itu lah yang mengatakan segala kebusukannya pada Elang dan ayah nya. Maka Daprian memutuskan untuk membuat hidup Reno menderita, lewat anaknya. Pengecut? Bukan Daprian tidak merasa ia pengecut tapi ini pembuktian bahwa Reno itu lebih rendah dari nya.

Drrrt Drrrt

Daprian disadarkan oleh bunyi dari dering ponsel nya. Mendengus kasar setelah nya dan langsung mengangkat telepon genggam itu.

"Ada apa, Dokter?" Tanyanya pada Dokter yang merawat Nico itu. Dan mendengar sesuatu yang disampaikan oleh dokter itu membuat nya memanas.

"Kami ingin mengabarkan bahwa kondisi Nico memburuk, tuan. Dan seperti nya kondisi dari Nico akan kian memburuk--"

Prangg!!

Daprian melempar asal vas di meja nya dan segera berlari meninggalkan ruangan itu, kemana lagi jika bukan ke rumah sakit tempat anak semata wayang nya dirawat. Daprian yakin disana istrinya tengah shock hingga dokter lah yang memberi kabar.

"Semoga kamu baik-baik aja Nico.. Papa mohon sama kamu."

********

"Kenapa anak-anak sekolah ingin menemui saya?" Tanya sosok pria tegap dengan sorot mata tajam itu. Tampak tenang jika dilihat sangat tampan.

DIFFERENT RAYYAN (END) Where stories live. Discover now