22. NOT A RACE

381 18 0
                                    

••••

Deru motor yang sangat keras begitu kentara terdengar dan diikuti oleh sorakan penyemangat dari masing-masing kubu. Rayyan dan Antonio tidak ada yang mau menyerah dalam menjalankan motor mereka. Tidak memikirkan resiko apapun selain kemenangan.

Antonio mengerut kan dahinya, teknik menghindar dan menyalip yang dilakukan Rayyan persis sekali seperti Nico. Apa hanya kebetulan semata? Namun, mengapa begitu mirip?

"Woi-woi liat dikit lagi finish nya!" Teriak Farhan penuh semangat.

"Maju terus bos pantang mundur!" Sahut Husein dengan membara.

Para Hyperion mendelik sinis pada para Reguluz yang dirasakan sangat amat berisik. "Lo semua bisa diam gak sii! Pada berisik banget lo kayak motor butut."

Perkataan Gyon berhasil membuat mereka kesal. "Bacot banget deh kutu busuk, semangatin aja noh ketua lo." Balas Sean dengan sarkas. Tampak Gyon menggeram. Dan tak handal juga mendukung Antonio.

Rayyan dapat mendahului Antonio di depan nya walaupun dengan jarak dekat. Antonio menggunakan kesempatan itu untuk mendahului lelaki itu, namun ia merasa ada keanehan pada pergerakan motor Rayyan.

"Motor gue kok tiba-tiba gini?" Batin Rayyan, karna ia tak punya waktu untuk melihat keadaan motornya. Ia tetap melaju hingga ia merasa oleng di sebuah tikungan tajam.

Antonio melaju dan segera menarik Rayyan hingga lelaki manis itu memeluk nya dari belakang. Dengan segera Antonio menahan bobot motor nya agar seimbang dari guncangan. Namun motor Rayyan terjatuh dan dapat ia lihat kerusakan yang sangat parah.

"Eh anjir itu kenapa? Samperin-samperin!" Sentak Farhan dan dengan segera kedua kubu itu menaiki motor masing-masing dan menuju ke tempat kejadian.

Sesampainya disana mereka terkejut melihat motor Rayyan yang mengeluarkan asap.
"Sial, MENJAUH!" Teriak Zeno dengan keras.

DUARRR!

Regulus dan Hyperion untung nya sempat menjauh sebelum pecahan motor itu berhamburan ke mereka. Dan api malah menyebar ke motor. Mereka melihat motor Rayyan yang terbakar disana.

Rayyan turun dari motor Antonio dan mendekati motor nya. Ia menelisik motor itu dan menatap mereka semua. "Motor gue sebelum nya gak kenapa-napa." Ujar Rayyan.

"Motor lo di sabotase. Udah keliatan aneh banget pas balapan tadi." Jelas Antonio yang diangguki Rayyan.

"Gue juga ngerasanya gitu tadi, tapi gak sempat ngeliat." Tambah Rayyan dan mendapat tatapan tak menyangka dari mereka.

"Siapa yang udah ngelakuin ini semua? Dan sejak kapan?" Pertanyaan Sean juga menjadi pertanyaan bagi mereka semua. Hingga Antonio melihat pergerakan mencurigakan dari balik batu bata di depan mereka.

"BANGSAT! ITU DIA WOI!" Teriak nya kuat mengalihkan atensi semua orang. Rayyan menoleh pada sumber yang ditunjuk Antonio. Dan melihat orang serba hitam itu kabur den segera Rayyan berlari. Disusul dengan Antonio.

"Woi! Berhenti lo!" Sentak Rayyan sambil terus berlari. Keduanya terus berlari hingga memasuki gang sempit milik warga yang terlihat sepi.

"Kita mencar, lo ke kiri gue ke kanan." Titah Rayyan yang diangguki Antonio. Dengan segera mereka berpencar dan mencari orang itu. Bahkan beberapa sudut yang mungkin menjadi persembunyian nya.

Rayyan mengumpat dalam hatinya. Orang itu lepas. Rayyan kembali ke titik awal dan bertemu Antonio yang seperti nya juga gagal. Rayyan menggeram frustasi.

"Ayok balik."

*****

Kini Regulus dan Hyperion berada di markas rahasia milik Nico. Bukan markas Regulus sama sekali, dan Nico yakin tidak ada yang mengetahui nya serta siapapun yang tengah bermain-main dengan nya, mereka juga tidak akan bisa memantau nya disini.

DIFFERENT RAYYAN (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang