03.NOW I'M HIM

3.1K 108 0
                                    

HAPPY READING CHINGU! 🍭🥺

Kini tubuh lelaki itu masih terbaring  dengan dikelilingi berbagai alat medis. Namun, lelaki bernama Nico itu tidak merasakan sakit sedikit pun justru ia merasa segar bugar. Tentu bukan dengan tubuhnya melainkan tubuh orang lain.

Awalnya Nico pun tidak percaya dengan hal yang terjadi pada dirinya sekarang. Bahkan ia pikir ia sudah mati atau hanya sedang berhalusinasi. Namun, melihat bukti nyata yang kini terjadi pada diri nya sendiri, membuat Nico tak dapat lagi membantah.

Entah kapan waktunya, namun sepertinya alam bawah sadar Nico dan juga Rayyan saling bertemu. Dimana saat itu Nico merasa berada di sebuah tempat yang sangat gelap. Mata itu sudah terbuka, bahkan dapat merasakan anginnya yang kini menerpa kulit.

Dan saat ini Nico tengah berada dalam sebuah tempat yang didominasi warna hitam serta ungu gelap yang seolah berjalan dengan gelombang mengikuti arusnya. Sesekali Nico merasakan pusing di kepala nya.

“Permisi, assalamualaikum.. Halo?” Sapa seseorang dengan suara lembut pada Nico. Nico langsung melihat pemilik suara tersebut.

Ia hampir saja menonjok wajah pria itu karna memiliki gigi seperti vampir.
“Anjir, kaget gue!” Sentaknya.

Pria yang tadi menyapa langsung menatap julid Nico.

“Orang ngucap salam bukannya jawab, malah ngumpat. Anak muda jaman sekarang emang rusak.” Sinis pemuda yang diketahui bernama Rayyan itu.

Nico langsung saja memiting kepala Rayyan hingga membuat sang empu tersedak.
“Woii! Astaghfirullah!” Teriak Rayyan karna merasa kesakitan.

Nico pun melepas pitingan nya lalu berjalan melewati Rayyan tanpa melirik dan mengeluarkan sepatah kata pun.

“Tu orang bisu ya? Lahh, tadi ngejawab kok pas kaget.” Heran Rayyan, pemuda ini pun mengikuti Nico yang berjalan entah kemana karna tampak Nico pun bingung mencari pintu keluarnya.

“Kenapa kita bisa ada disini?” Tanya Nico, Rayyan langsung menatap Nico, ternyata Nico dapat berbicara dia tidak bisu.

“Saya gak tau juga ya, saya pikir saya udah mati. Dan ini alam kubur.” Jawabnya seraya melihat warna yang masih berputar-putar itu.

Nico yang mendengar itu mengkrenyitkan dahinya pertanda lelaki itu tengah heran.

“Bentar-bentar, mati? Kenapa lo bilang mati goblok?” Rayyan langsung menempeleng kepala Nico karna kesal dengan umpatan Nico yang tak abis-abisnya.

Nico langsung melotot dan hendak membalas, namun Rayyan menghentikan nya dengan berkata,

“Ya anda mikir aja, gimana bisa kita disini? Terus kita ketemu? Bukankah ini takdir?” Tanya dengan mendramatisir di akhir kalimat. Nico yang jijik langsung mendorong Rayyan hingga terjatuh.

Nico jadi ingat kalau dia juga baru saja mengalami kecelakaan yang parah bukan.

“Tapi,masa alam kubur kok cantik banget, yang gue tau alam kubur mah ngeri. Lah ini sunyi, sepi tak berpenghuni. “ Rayyan mengangguk setuju.

Nico dan Rayyan akhirnya sama-sama mencoba untuk menyentuh warna yang bergerak itu. Namun, tak tersentuh alias langsung menembus kulit mereka. Mereka berdua saling menatap yang menyiratkan kebingungan mereka masing-masing.

Lalu mereka sepintas melihat bayangan putih yang sangat cepat melewati mereka. Seperti nyamuk yang tak terlihat.

“SIAPA!?” Teriak kedua pemuda itu serempak.

Lagi, bayangan putih secepat kilat itu melewati mereka bahkan sampai menembus kedua nya. Nico dan Rayyan langsung sama-sama terduduk selang beberapa saat setelah bayangan itu menembus tubuh mereka.

DIFFERENT RAYYAN (END) Where stories live. Discover now