48. Surat misterius

62.4K 4K 420
                                    


"Kila! Lisa mau nanyak sama kamu."

Kila yang awalnya fokus memilih kitab untuk di bawa ke masjid langsung menoleh pada Lisa. "Apa?"

"Mas Rafan bilang kalau kamu ngasih tahu kalau aku dihukum cambuk,ya?"

Kila mengangguk.

Sa'adah menyahut. "kok bisa Lo ngabarin Gus Rafan?"

"Kalian tahu warung di belakang pesantren?"

Mereka mengangguk.

"Nah. Pas semua sibuk di lapangan, gue langsung ke warung Bu Tati buat pinjem Hp di sono. Untungnya gue inget tuh nomor Hp Abang gue si Anza. Semuanya gue ceritain sama Abang gue," jawab Kila.

"Untung suami Lo sama Abang gue."

Mendengar penuturan Kila membuat mereka semakin terharu.

"Kila, Terimakasih ya" ucap Lisa.

"cheonman-eyo," balas Kila dalam bahasa Korea yang artinya sama-sama.

Lisa mengerutkan dahinya, bingung dengan perkataan Kila barusan.
"Kila lagi ngomong apa?"

"Lo kalau ngomong bahasa alien jangan disini," sahut Sa'adah.

"Itu bahasa Korea yang artinya sama-sama." Ujar Kila menatap Lisa dan yang lainnya.

Saat ini Lisa sedang berada di dalam kamar untuk melepas rindu pada sahabatnya yang tak bertemu satu hari. Yah! begitulah Lisa, sekarang gadis itu sudah bucin akut sama para sahabatnya itu. Dia akan membujuk Rafan agar diperbolehkan bertemu dengan sahabatnya, sampai Rafan sedikit cemburu lantaran Lisa lebih menyayangi sahabatnya ketimbang dirinya.

Dikit-dikit cemburu.

"Oo bahasa Korea," kata Lisa mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Lo tahu nggak Lis?" tanya Kila mendekat pada Lisa.

Lisa menggeleng. "Nggak. Karna kamu belum kasih tahu."

Pftt... Sa'adah, Uswah, dan Zahra menahan tawa karna mendengar jawaban Lisa yang kelewat jujur di tambah wajah frustasi kila.

"Yeah. Gue juga belum ngomong kali," kesel Kila.

"Mely ama Nina dikeluarin dari pondok oleh kyai Zainullah pas tahu kalau Lo di fitnah sama mereka berdua," ujar Kila pada Lisa.

"Apa! Dikeluarin? Kapan?" tanya Lisa kaget. Ia tak percaya mendengar berita kalau Mely harus dikeluarkan dari pondok.

"Waktu Lo masuk ke rumah sakit. Nah pas malam-malamnya, semua para pengurus maupun para guru-guru ngadain sidang yang langsung dipimpin sama kyai Zainullah." Terang Kila serius.

"Terus Lo tahu nggak, pas kyai tahu yang nampar pipi Lo itu ustazah Aisyah, kyai marah banget. Langsung tuh ustadzah Aisyah juga dikeluarin dari sini." Pungkas Kila.

"Bukan ustadzah Aisyah aja tapi ustadzah Halimah juga dikeluarin juga," tambah Uswah pada Lisa.

"Itu balasan mereka! Suruh siapa ngefitnah mantu kyai, kan jadi kena mental, nggak tuh." Seru kila senang.

"Apalagi pas mereka tahu kalau Lo istri dari Gus Rafan, makin kenak mental mereka, hahaha... Seneng banget gue liat muka mereka yang kayak kucing kecebur got."

Yang lain hanya geleng-geleng kepala liat Kila sebahagia itu.

"Seneng amat Lo kil?" Sahut Sa'adah.

"Seneng lah, beb. Akhirnya hama-hama di pondok terhempas dari sini," ungkap Kila tersenyum puas.

"Semoga mereka bisa mengambil pelajaran dari itu dan tidak mengulangi kesalahannya lagi," ucap Zahra.

"Lisa bekas cambuk di belakang punggung kamu udah nggak memar lagi?" tanya Uswah.

PESONA GUS  ( SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang