39. Sebagai obat luka

50.7K 3.7K 155
                                    


Brum....

Brum....

Suara deruman motor bersahut- sahutan. Berbagai jenis motor berjejer rapi memenuhi kawasan tersebut. Banyak beberapa geng motor yang berkumpul untuk memenuhi tantangan dari lawannya.

Dua motor beda geng mendekati garis finish tanda nya balapan segera di mulai. Sorakan demi sorakan menjadi musik pada balapan malam itu. Tak jarang dari mereka juga akan membawa senjata tajam lantaran tidak terima kalau misalnya salah satu mereka kalah dalam pertandingan tersebut.

Seorang wanita dengan baju belahan di dada, rok mini sepaha yang terlihat sexi, kini berjalan melenggang ke depan sembari membawa sebuah bendera di tangannya kemudian perlahan di angkat ke atas dan saat bendera tersebut jatuh ke bawa, dua motor tersebut melesat dari tempat.

Di sisi lain.

Dengan pakaian serba hitam berlambang sayap putih di punggung, para anggota Grexda kini bergerak menuju lokasi yang akan menjadi tempat balapan liar yang akan dilaksanakan. Semua berpencar menjadi dua anggota. Di sayap kiri di pimpin Rafan dan Azam. Dan sayap kanan di ambil alih oleh Irul dan Anza. Sedangkan Panji, ia memilih mengawasi lewat drone dari atas.

Mereka sudah mulai balapan. ujar Panji lewat earphone.

"CK. Telat kita nih," geram Anza dalam helm full face nya.

Semua anggota menarik pedal mereka dengan kecepatan penuh agar bisa sampai lokasi tersebut.

Tempat balapan.

Satu motor berhasil sampai di garis finish membuat sorakan kemenangan semakin kencang. "Itu baru bos kita," teriak salah satu dari mereka.

Helm full face terbuka terlihat pria bertindik di sebelah telinga kiri dan terdapat tato naga di lengan kanannya. "Gila, keren banget Lo."

Senyum smirk di wajah datarnya.
"Nggak ada yang bisa ngalahin gue dalam balapan motor," ucapnya angkuh.

"Kita party coyy...." Sorak semua teman - temannya.

Brum...

Brum...

Seketika interaksi mereka terhenti di kala mendengar suara motor, semua tertuju pada segerombolan motor yang mendekat ke arah mereka.

Perlahan segerombolan tersebut makin mendekat, mata sebagian orang di sana membola saat melihat lambang yang terpampang jelas di bagian punggung, "GREXDA."

Rasa ketakutan kini terlihat dari raut wajah mereka terkecuali pria datar bertindik hitam tersebut yang memperlihatkan rasa penasaran pada anggota yang bernama 'Grexda'.

"Shit. Cabut semua!"

Para dua geng itu langsung berhamburan pergi dari arena tersebut. Azam dan Irul tanpa berfikir panjang langsung mengejar mereka.

Sebagiannya ada ya g tertangkap oleh kelompok Rafan. Saat cowok bertindik hitam ingin menaiki motornya sebuah tendangan mendarat tepat di bagian perut.

Bruk

"Shibal !!" Makinya dalam bahasa Korea.

Cowok itu mengerang kesakitan.

"Argh... bangsat Lo!" Ia bangkit ingin melawan namun dengan sigap Rafan mengelak lalu menendang kembali, sehingga pemuda itu tersungkur ke bawah.

Kemudian dia mengambil pisau kecil di balik jaketnya lalu dengan gerakan cepat menyerang Rafan tanpa Jedah. Beruntung Rafan menahan serangan tersebut menggunakan kedua tangannya.

PESONA GUS  ( SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now