36. Mode manja

67.1K 4.2K 160
                                    


Di ruang tamu masih terdapat para sahabat Rafan. Mereka asik menikmati beberapa cemilan yang tersedia di atas meja.

"Bang Afan mana?" Suara cempreng namun kecil mengalihkan mereka dan menatap sumber suara tadi.

"Eh ada Ning Adiba," Sapa Azam.

"Bang Afan nya di atas." Sambung Azam menunjuk ke atas.

Adiba mengangguk "Abang-abang di sini ngapain?" Kata Adiba lagi.

Kini giliran Anza berucap "Mau main sama Ning Adiba" jawabnya tersenyum.

Adiba berfikir sejenak "Adiba nggak mau main sama Abang jelek...mwele" ejeknya kemudian berlari ke atas.

"Pftt...hahahaha" tawa menggema di ruang tersebut siapa lagi kalau Azam dan Irul kecuali si kutu buku, Panji.

Anza mendengus kesel "Puas Lo? puas!" Dumel Anza mendudukkan bokongnya di atas sofa.

Azam menepuk pundak Anza "Ya sabar ya, bro. Gue ikut prihatin sama nasib Lo" ucap Azam mengejek.

Anza memutar matanya malas. Dia milih melanjutkan makan cemilan yang sisa sedikit.

Beralih di kamar Rafan. Sepasang kekasih itu masih dengan posisi Lisa di atas pangkuan Rafan. Wanita itu tidak bisa lepas karna Rafan menahannya posesif.

"Udah ah mas. Lisa capek tahu di atas sini!" Cicitnya memajukan bibir nya.l

Rafan melihat itu terkekeh gemes
"Atau mas yang capek, bee. Bukan kamu" bales Rafan semakin memeluk pinggang Lisa.

"I-iya. Maksudnya mas itu nggak capek mangku Lisa terus?"

"Kalau mangku istri sendiri itu nggak capek bee." Ucap Rafan menatap mata bulat Lisa.

Blush. Pipi Lisa merona merah bak kepiting goreng saat mendengar kalimat dari cowok di hadapannya.

Rafan semakin gemes melihat wajah memerah Lisa "Kamu mau tahu kegiatan apa yang bikin capek?" Suara voice note mengudara di telinga Lisa.

Lisa mengerutkan dahinya"Olahraga lah." Jawab Lisa polos.

Dengan satu gerakan, Lisa sudah berada di atas kasur dengan Rafan di atasnya "M-mas mau ngapain?" Tanya Lisa sedikit gugup karna gerakan tiba- tiba dari Rafan.

Cowok itu tersenyum miring dengan matanya menatap mata Lisa. Lalu wajahnya mendekat ke telinga Lisa
"Ini olahraganya bisa menguras energi banyak loh, Bee" bisik Rafan dengan suara seraknya.

Rafan menarik tubuhnya dari wajah Lisa dengan tangan sebagai tumpuan agar tidak menindih badan mungil istrinya.

Melihat wajah panik Lisa, Rafan semakin gencar menggodanya "Kenapa bee, hmm?"

Mulut Lisa keluh, tenggorokan nya seakan-akan kering. Dia berusaha menelan Saliva sih nya dengan susah payah "Awws..." ringis Lisa kesakitan.

Rafan menyungging kan bibirnya "Mau berbohong lagi bee, hmm?".

Rafan memajukan wajahnya pada wajah Lisa, hingga hidung mereka bersentuhan. Perbuatan itu sukses membuat Lisa melotot sempurna. Lisa  menahan dada bidang Rafan dengan kedua tangannya.

Lisa memalingkan wajahnya "Mas awas," ucap Lisa memberontak.

"Mas mau ngajarin kamu olahraga aja kok bee" balas Rafan. Rafan kembali memajukan wajahnya...

Ceklek

"Abang Afan" panggil Adiba yang baru masuk tanpa salam. Sontak Lisa mendorong tubuh Rafan sampai terjungkal ke belakang.

Brukk

Dan hasil Rafan terjatuh ke lantai dengan posisi duduk, "Mas!" Ucap Lisa menutup mulutnya. Dia tidak percaya karna telah mendorong suaminya Samapi terjatuh.

PESONA GUS  ( SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now