10. Diculik.

545 99 14
                                    

JenSoo

JenTop

Happy reading all.......

__________________________

Jisoo duduk dengan menatap polos ke arah depan sana. Dimana ia bisa melihat anak-anak kecil tengah bermain dengan teman sebayanya. Sebenarnya, ia ingin bergabung dengan anak-anak yang sangat menggemaskan itu. Tapi, ia sungkan ingin bermain. Terakhir, saat ia masih tinggal bersama Ibunya, ia malah ditolak mentah-mentah oleh anak kecil yang menganggap dirinya aneh. Dan Jisoo tak mau, jika itu terjadi lagi.

Hari ini, Jennie membawanya ke sebuah taman. Sebenarnya Jisoo mengajak Jean, tapi pria itu malah memiliki pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Jean tak bisa sembarangan mengambil cuti seperti dulu, perusahaan itu milik Sean, dan Jean tak enak jika ia mengambil cuti semaunya. Ia mencoba untuk memberi Jisoo pengertian, meski Jisoo kecewa tapi Jisoo hanya bisa menerima keputusan kekasihnya.

"Kenapa cemberut seperti itu?" Jisoo menoleh kearah Jennie yang bertanya kepadanya.

"Jichu ingin main seperti mereka, tapi Jichu tak mau dianggap aneh lagi!"

Jennie menatap iba gadis itu. Memiliki syndrom Cinderella tidak mudah untuk gadis seperti Jisoo, banyak cacian yang Jisoo terima karena syndrom yang dideritanya itu. Ia selalu menangis, mengadu pada Ibunya saat banyak orang yang mencaci dirinya. Sang Ibu selalu menenangkan Jisoo, dan itu selalu berhasil membuat Jisoo tenang. Tapi, kini Jisoo hanya memiliki Jean dan Jennie dalam hidupnya. Ia terkadang akan mengadu pada Jennie atau Jean jika ada orang yang mengganggu dirinya.

Jennie tak pernah mengeluh dengan sikap Jisoo, justru Jennie malah menyukai sikap manja Jisoo. Menganggap gadis itu seperti adik kecilnya yang sangat ia sayangi. Mencoba juga membimbing Jisoo, agar syndrom yang diderita gadis itu perlahan berkurang. Tentu Jennie tak akan memaksa, ia akan mencoba secara perlahan. Seperti yang dilakukan Krystal pada Jisoo.

"Sudah, ya? Jangan sedih lagi. Sekarang, Jichu mempunyai unnie dan Jean Oppa. Jadi, Jichu tak perlu lagi takut. Bilang pada Unnie atau Oppa, jika ada yang menganggu Jichu."

Jisoo mengangguk, lantas ia memeluk Jennie dengan erat.

"Jichu sayang Unnie dan Oppa."

"Kami juga sangat menyayangi Jichu!"

Setiap malam, Jisoo selalu berdoa agar dia bisa bertemu dengan Ibunya. Bagaimana pun, Jisoo sangat merindukan sosok lembut dari seorang Ibu. Yang selalu sabar dengannya, tak seperti keluarganya yang lain. Bahkan, Ayahnya dulu tak pernah menyukai Jisoo. Dan puncaknya, keluarga Ayahnya menuntut Ayahnya untuk menceraikan Ibunya. Dan kemudian, kejadian itu terjadi begitu saja. Bibi yang menjadi pelayan rumahnya tega membuang dirinya. Meninggalkan Jisoo hingga Jisoo bertemu dengan Jean.

"Jennie...."

Keduanya menoleh, saat mendengar suara seorang pria yang menginterupsi keduanya. Sementara Jisoo menatap polos kearah pria itu, tidak dengan Jennie yang menatap tajam kearahnya.

"Jichu tunggu disini, ya? Jangan kemana-mana!" Jisoo mengangguk.

Jennie membawa pria itu menjauh dari Jisoo. Ia tak mau, jika ia kehilangan kendalinya, ia akan membuat Jisoo kembali takut seperti di everland. Ia tak mau lagi menunjukkan sisi amarahnya pada Jisoo.

Jennie tak mengerti mengapa pria itu kembali ke dalam kehidupannya, tapi yang jelas Jennie tak akan memberi kesempatan lagi pada pria yang sudah menghancurkan hatinya itu.

My Little Girlfriend || JenSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang