4. Sayang

940 141 16
                                    

Jensoo

JenTop

Happy reading all.......

___________________________

Jean menghela nafasnya. Ia bosan sekarang. Apalagi, saat melihat 2 gadis yang kini tengah mengabaikannya. Jean merasa seperti hantu sekarang. Di abaikan dan seperti tak terlihat di mata mereka berdua.

Lihat posisi Jisoo saat ini. Tengah duduk di pangkuan Jennie dengan manja. Kepalanya bersandar nyaman di dada Jennie, dengan tangan Jennie yang mengelus kepala Jisoo. Persis seperti seorang anak yang tengah ber-manja pada Ibunya. Dan topik yang mereka bicarakan, tak jauh dari kata boneka, es krim dan dongeng. Jisoo menikmatinya, karena dia juga begitu nyaman. Ia seperti tengah memiliki Ibu sekarang. Dan Jean malas, ia tak mau di abaikan Jisoo dan Jennie.

"Sekarang Jichu ingin apa?" Tanya Jennie. Terdengar lembut tampak keibuan.

"Mau makan, unnie. Jichu lapar."

"Aduh... Cantiknya unnie lapar, ya? Kita makan malam, ya, sayang?" Jichu mengangguk lucu.

Jennie sangat menyayangi Jisoo. Ia memang ingin mempunyai adik perempuan sejak dulu, namun ternyata dia dan Jean menjadi anak yang terakhir di keluarga. Dan itu pun kembar.

Sang Ibu tak mau lagi memiliki anak. Karena ia sudah cukup mempunyai 3 anak. Di mana anak pertama pria dan kedua yang terlahir kembar. Itu sudah cukup. Karena sebelumnya, ibu mereka hanya ingin dua anak. Tapi Tuhan mempercayakan orang tua mereka untuk memiliki anak kembar.

Jean menggerutu kesal, saat kedua kakak beradik itu kembali mengabaikannya. Dan dengan perasaan kesal, ia mengikuti keduanya menuju meja makan. Terdapat banyak makanan di sana, karena Jennie memang sengaja membawa makanan untuk Jean dan Jisoo. Apalagi di tambah tadi, ia membawa ayam kesukaan Jisoo.

Jennie menyiapkan makanan untuk Jisoo. Dan sayangnya hanya untuk Jisoo, karena dia mengabaikan kembarannya. Pasrah sudah Jean, karena Jennie seolah mengabaikannya. Perhatian kembarannya itu teralihkan pada Jisoo.

"Nuna.... Apa kau akan mengabaikan ku terus seperti ini?"

"Kau sudah dewasa, Jean! Jadi jangan mengeluh dan jika kau lapar, ya tinggal makan saja." Ketus Jennie membuat Jean semakin menggerutu kesal.

"Oppa ingin apa? Jichu ambilkan, ya?" Entah mungkin karena Jisoo peka, jadi dia mencoba menawarkan seperti yang Jennie lakukan padanya.

"Tidak perlu Jichu, Oppa bisa melakukannya sendiri. Kau makan saja, ya?"

Dan itu bukan Jean yang menjawab, melainkan Jennie yang menjawab. Jean benar-benar begitu kesal dengan ulah kembarannya itu. Yang di tanya siapa, yang jawab siapa.

Terlihat jelas jika Jennie begitu memanjakan Jisoo. Dan apalah daya seorang Jean yang tak bisa berbuat apa-apa, dan hanya bisa pasrah. Kenapa ia yang terlihat seperti orang asing di sini? Padahal, dirinya sendiri itu yang saudara kandung Jennie. Kembaran pula.

"Oppa! Jichu ingin sosis! Tolong ambilkan, ya?" Pinta Jisoo.

Sosis itu terletak di depan Jean. Untuk itu, Jisoo meminta bantuan pria itu untuk mengambil makanan itu. Dan Jean menurut, itu pun setelah mendapat tatapan tajam dari Jennie karena Jean yang sempat terdiam. Bukan maksudnya tidak menurut, hanya saja pikiran Jean yang tak konsen.

Jisoo langsung memakannya dengan lahap. Ia suka sosis itu. Dan Jennie begitu gemas dengan cara makan yang Jisoo perlihatkan.

Jean juga ikut memperhatikan Jisoo. Ia juga ikut tersenyum, saat bagaimana lucunya Jisoo ketika makan. Dan itu menggemaskan. Jean sangat ingin melihatnya setiap hari. Dan ia beruntung, karena Jisoo bersamanya. Meski ia tak tahu sampai kapan. Yang jelas, Jean menyukai keberadaan Jisoo. Bahkan jika selamanya Jean menjaga Jisoo, sepertinya ia pun tak akan mempersalahkannya.

My Little Girlfriend || JenSooWhere stories live. Discover now