28. Tunangan?

460 76 6
                                    

JenSoo

Jennie x Jisoo

JenTop

Gender bender

Happy reading all......

_________________________________

T

aeyeon dan Jessica menatap sedih putri mereka, masih tak menyangka jika Jisoo terluka karena ulah saudara sepupunya sendiri. Somi. Gadis itu begitu sangat terobsesi untuk menyingkirkan Jisoo, hingga segala cara Somi lakukan untuk menyingkirkan Jisoo.

Taeyeon ingin bertindak, tapi Jisoo menahannya. Bahkan, Jisoo juga menahan Jean yang ingin melaporkan Somi karena telah berani melukainya. Jisoo hanya tak ingin menambah masalah, karena bisa saja jika Somi tertangkap, Ayah gadis itu akan membalasnya. Dan Jisoo tak mau, jika nantinya akan berakibat fatal. Tapi, apa yang dikatakan Jean ada benarnya, saat dimana pria itu mengatakan jika mereka tak bertindak bisa saja Somi akan semakin menjadi setelah ini.

Tapi, Jisoo masih menahannya. Jika Somi kembali berulah, maka ia biarkan Sang Ayah dan Kekasihnya menghukum gadis itu.

"Sungguh, sayang. Kau baik-baik saja?" Jessica bertanya lagi, memastikan lagi.

"Aku baik, Eomma. Tenang saja, ya?"

"Dia keterlaluan, Jisoo. Kenapa kau harus mencegah kami untuk melaporkan dirinya ke polisi." Timpal Jim. Ia baru masuk, tapi ia mendengarkan pembicaraan mereka. Apalagi ucapan Jisoo yang menyuruh keluarganya untuk tidak menuntut sepupu mereka yang jahat itu.

"Aku hanya tak mau menambah masalah?" Ujar Jisoo tak yakin.

"Kau salah, Jisoo. Somi pasti akan kembali dan ia tak akan melepaskan mu begitu saja." Jim kembali membalas.

"Aku hanya memberinya kesempatan. Tapi jika memang setelah ini ia tak sadar juga, kalian boleh membawa masalah ini ke Polisi."

"Untuk kali ini, Appa akan menuruti ucapan anak Appa ini. Tapi jika lain kali ia kembali untuk menyakitimu, Appa tidak akan memaafkannya." Jisoo hanya mengangguk saja membalasnya.

Jisoo sebenarnya juga kurang yakin dengan keputusannya, tapi tak ada salahnya mencoba. Seperti apa yang dikatakan Ibunya, jangan mempunyai dendam dalam hatinya. Tapi, jika memang Somi kembali berulah. Jisoo tak akan membiarkannya. Sejujurnya, Jisoo lelah. Kesabaran Jisoo itu sekarang tipis, ia tak bisa menahan amarah. Kalau pun bisa, itu juga pasti karena nasehat orang tuanya.

"Tapi kau harus janji. Jika dia kembali menyakitimu, jangan ragu untuk memberitahu pada Appa atau Eomma. Eomma tak mau terjadi sesuatu pada Jisoo."

"Ne, Eomma."

Jennie, gadis itu menatap pada Jisoo. Ia sedang berdiri didepan pintu kamar. Tatapan matanya terpancar rasa iri, hanya saja rasa senang lebih mendominasi. Jennie hanya tak mengerti, mengapa ia menjadi anak yang tak disukai oleh orang tuanya sendiri. Bahkan, mereka tak mau menatap Jennie. Bahkan mengakui Ella sebagai cucu pun tidak mau. Dan lagi, Jennie sudah mengirim pesan pada keduanya tapi mereka tetap menolak untuk datang. Padahal, mereka sudah mempunyai cucu yang cantik. Tapi sepetinya sama saja, Ella tak bisa memikat orang tua Jennie untuk menerima kehadirannya. Mereka bahkan tak akan menganggap Ella dalam keluarga mereka.

Sakit. Itu sangat sakit, tapi Jennie tak bisa melakukan apapun untuk saat ini. Meski begitu, ia bahagia bersama keluarga Jisoo. Keluarga yang menerimanya apa adanya. Bahkan tak memandang kesalahannya di masa lalu, juga mendukungnya di kala ia rapuh. Ia bersyukur bertemu dengan keluarga Jisoo. Jennie harap, semua masalah menjauh dari keluarga kecil itu. Mereka semua orang baik, dan mereka pantas untuk bahagia.

My Little Girlfriend || JenSooHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin