✔28

847 90 6
                                    

MY DADDY IS YAKUZA

Hari-hari berlalu setelah Jungkook menolak kunjungan Yeri, tak ada yang spesial, semua berjalan seperti biasa, namun Yeri kembali memantapkan hati kalau bulan depan ia akan menemui Jungkook lagi, tepatnya saat kehamilannya memasuki masa trimester ketiga dan persiapan persalinan.

Yeri harap Jungkook menemui nya sebelum akhirnya ia akan melahirkan tanpa adanya sosok suami di sampingnya.

Egois, memang, Yeri begitu egois dan keras kepala, padahal ada hati yang terbuka lebar didepannya, namun ia tetap bertahan dengan Jungkook yang tanpa kepastian, bahkan pria itu bisa dikatakan hilang dari tanggung jawab sebagai seorang Ayah dan suami.

Hati terbuka lebar itu sendiri adalah Seungwo, pria yang selalu sigap dan berdiri paling depan memenuhi peran sebagai suami untuk Yeri. Seperti sekarang, saat Yeri merasa kesepian dan takut, Seungwo rela datang dan menemani wanita itu sampai tertidur.

Sesekali juga Yeri meminta di elus perutnya sakit sakitnya ketika Bunny menendang, Seungwo dengan sabar mengurus Yeri dan mengontrol emosi Yeri yang labil karena masa kehamilan.

Seungwo mengelus pelan perut Yeri hingga gerakan dari Bunny menjadi tenang, pria itu senyum seolah yang di kandung oleh Yeri adalah anaknya, "Yeri, seandainya kita bersama, apa kau juga akan mencintaiku seperti halnya kau mencintai Jungkook? Kau terlalu kekeh." gumam Seungwo sendiri.

Yeri sudah tertidur, jadi inilah saatnya Seungwo berbicara dan mencurahkan semua rasanya terhadap Yeri, yaitu saat wanita itu tengah terlelap dan tidak mendengarkan semua isi hatinya.

"Seandainya kita menjadi keluarga, kau, aku, Mina, dan Bunny, pasti sangat bahagia bukan. Seandainya juga aku dan kau tidak berakhir pasti kita memiliki keluarga sendiri. Seandainya juga kita berpisah, bukanlah lebih baik jika kita tak bertemu lagi dengan keadaan seperti sekarang. Aku bahagia dan juga menyesal dengan pertemuan kedua kita, bahagia karena kita bertemu dan bersama lagi, menyesal karena pertemuan ini bukan untuk mempersatukan mu denganku, melainkan hanya sebagai teman. Hatimu begitu jauh, bahkan jika aku menerobos masuk pasti banyak pengawal yang menjaga pintu hatimu agat tertutup rapat demi Jungkook." Seungwo tetap mengelus perut Yeri, sinar rembulan menerpa wajah cantik wanita itu yang tanpa Seungwo sadari pria itu sudah mendekat tepat di depan wajah Yeri.

Seungwo terkekeh tak habis pikir, "Sepertinya aku sudah gila karena ingin menciummu. Aku juga berpikir kenapa aku begitu mencintaimu sehingga sulit membuka hati untuk orang lain. Bersama mu seperti ini begitu sulit, karena aku akan semakin serakah dan ingin memilikimu hanya untukku, Kim Yerim." ujar Seungwo, pria itu mengepalkan tangannya, mencoba memendam hasrat agar bibirnya tidak mencium bibir mungil Yeri.

Tapi kiamat, kesabarannya sudah hilang, bibir Seungwo dengan lancang menyentuh bibir Yeri, hanya sebuah kecupan, karena jika lebih dari ini Seungwo tak bisa memprediksi respon apa yang di berikan Yeri, bisa jadi wanita itu akan membencinya seumur hidup.

"Apakah ini yang kau rasakan pada Jungkook, Yer? Rasa enggan pergi dan bertahan walaupun tau akhirnya tidak bersama? Biar aku jadi egois, aku tidak peduli anak siapa yang kau bawa, jadi biarlah aku menjadi pelindungmu, biarlah aku bebas memelukmu, mencintaimu dan mengharapkan lebih dari semua itu." Seungwo menatap dalam wajah Yeri, "Biarlah aku egois dan berharap kau tak kembali dengan Jungkook agar aku bisa memilikimu, Kim Yerim."

Katakan saja Seungwo sudah gila, tapi pria mana yang mau berkorban dan menjaga seorang wanita seperti kekasihnya sendiri tanpa adanya rasa cinta. Seungwo wajar bukan merasa frustasi dengan perasaannya.

Seungwo menjauh, pria itu berdiri menghadap balkon kamar Yeri, dengan kasar tangan Seungwo mengacak-acak rambutnya sendiri, "Sadarlah, Seungwo. Fokuslah merawat Yeri saja dan anak-anaknya, kau tak boleh berharap." umpat Seungwo pada dirinya sendiri.

MY DADDY IS YAKUZA [✔]Where stories live. Discover now