✔27

1K 129 78
                                    

MY DADDY IS YAKUZA

Tiga bulan berlalu, usia kandungan Yeri saat ini sudah 32 minggu atau 7 bulan. Tak banyak yang bisa di lakukan oleh wanita hamil tua yang hidup sendiri bersama anaknya yang kini sudah masuk taman kanak-kanak. Selama kehamilan juga, sepenuhnya Seungwo yang memenuhi kebutuhan Yeri, terkadang juga Wonwo ikut membantu mengurus Mina jika keadaan Yeri sedang tidak sehat.

Berbicara tentang Wonwo, pria itu masih tinggal di Jepang, ia benar-benar memastikan bahwa memang Nako memberikan semua warisan itu pada Mina ketika gadis cilik itu sudah dewasa. Dan benar, Nako sama sekali tak mengambil harta itu, semua harta yang dipegangnya beratas namakan Jeon Mina atau Takahashi Mina.

Yeri berdiri, wanita itu sudah puas berjemur dibawah sinar matahari pagi, sekarang waktunya membuat sarapan dan membangunkan Mina untuk sekolah.

Jam menunjukan pukul 6 pagi, Seungwo jelas belum datang, ditambah pria itu semalam baru saja menuruti kemauan Yeri yang ingin makan makanan para tahanan. Entah apa yang terjadi pada tubuhnya tapi Yeri merasa kehamilannya begitu merepotkan.

"Andai Papa mu disini, mungkin dia yang akan mencarikan segalanya untuk mu, Bunny." gumam Yeri sembari mengelus perut buncitnya.

Langkah kakinya berjalan menuju kamar Mina, gadis cilik itu masih terlelap, dikecupnya kening Mina ketika Yeri telah sampai di ujung ranjang, "Mina sayang. Ayo bangun, kamu harus mandi dan sekolah."

"Euh... Boleh tidur lima menit lagi Mama, Mina masih mengantuk." lenguh Mina malas.

Yeri cemberut, wanita itu tak kehabisan akal, "Hana dan Tomi berangkat bersama loh, masa Mina mau berangkat sendiri kalau terlalu lama tidur."

Sontak mendengar penuturan Ibunya, Mina langsung terbangun dan bergegas mengambil handuknya, "Mama! Pastikan Tomi dan Hana tidak bersama, Ma. Mina kan pacarnya Tomi."

Yeri tertawa terbahak-bahak sejak sekolah Mina selalu bilang kalau Tomi itu pacarnya, "Siapa yang mengajarimu, Mina. Haha. Iya iya, Mama pastikan Tomi menghampiri mu lebih dulu sebelum Hana."

"Siap, Mama. Semangat memantau, Ma. Harus teliti lo ya."

"Iya sayang."

Yeri menggelengkan kepalanya tak habis pikir, Mina terlihat makin dewasa sejak Yeri bilang kalau di dalam perutnya ada adik Mina dan Mina akan menjadi seorang Kakak, bahkan sekarang Mina tak mau di suapi lagi, padahal tiga bulan yang lalu Mina masih mogok makan kalau tidak di suapi.

Yeri beranjak dari ranjang, wanita itu memilih baju seragam yang hari ini di pakai Mina sekolah lalu meletakkannya di atas kasur, "Mina, bajunya ada di atas ranjang ya, Mama siapkan sarapan dulu untukmu."

"Iya, Ma!." teriak Mina dri dalam kamar mandi.

Sebenarnya Yeri tidak tega menyuruh Mina mandi sendiri dan memakai baju sendiri, tapi apa boleh buat, wanita itu agak kesulitan kalau harus memandikan Mina sembari berjongkok, ditambah kaki Yeri mulai bengkak, jadi ia harus mengurangi beberapa pekerjaan di rumah sesuai saran dokter.

Selesai dengan baju Mina, Yeri mulai menyiapkan sarapan di dapur. Tak lama kemudian, Mina menghampiri meja makan setelah gadis cilik itu siap. Yeri memberikan beberapa roti dan susu.

"Mina, sepulang sekolah mau ikut dengan Mama?." tanya Yeri ragu.

"Kemana, Ma?." tanya Mina balik sembari mengunyah sarapannya.

"Menemui Papa."

Mina berhenti, mendengar kata Papa rasanya sesuatu di dalam diri Mina bergetar dan sakit, matanya memerah tanpa di suruh, semua ingatan dan kebencian menguasai seluruh emosinya.

MY DADDY IS YAKUZA [✔]Where stories live. Discover now