Bab 27

86 33 16
                                    

┍━━━━━━━━━━┑
Aku tidak tahu kalau yang
dimaksud gelap mata bukan hanya
hati tanpa simpati
tapi juga hantaman kenyataan
tak sesuai realita yang
disebut tuduhan palsu.
┕━━━━━━━━━━┙

****

Alice merasa buntu dan tidak tahu harus lakukan apa selain coba untuk berdiskusi dengan Rachel sekaligus mempertanyakan kenapa Giofani bisa celaka padahal harusnya mereka saling menjaga.

Kronologi selama pemuda itu terjebak dalam Ferrish Wheel lalu anggota sirkus berambut biru yang jalan bersama Rachel, dalam hati Alice harus dengar semua penjelasan secara langsung, dia terlalu takut jika harus salah paham.

Gadis itu tidak sempat makan kudapan apapun sebelum naik taksi menuju penginapan tua tempat semula mereka menginap bersama-sama.

Cat bernuansa putih dengan beberapa bagian warna hitam kembali menyapa, padahal baru sehari pindah penginapan tapi Alice sudah merasa seakan dia sudah lama menghianati semua teman-temannya.

Sosok Madam Sadie berpakaian dress putih bersih tanpa motif, ketika Alice masuk ke dalam sana dan hendak mengetuk pintu kamar wanita tersebut, dia lihat Madam Sadie sedang membersihkan sebuah bingkai foto di atas meja.

Alice ingat cerita dari Rachel kalau Madam Sadie adalah ibu dari Nicholas, mantan kekasih Rachel tiga tahun lalu.

Entah mengapa tatapan wanita itu terlihat seakan dipenuhi rasa rindu, Madam Sadie bagai orang tua yang cemas saat sang anak sedang ada di tempat jauh.

Pada awalnya Alice tidak jadi tanya perihal keberadaan Rachel, namun Madam Sadie tidak sengaja menoleh ke arah pintu yang terbuka, sosok Alice ada di sana seperti ragu-ragu.

“Senang melihatmu kembali, apakah ada sesuatu? Barangkali, tertinggal hal penting?” tanya wanita itu sangat ramah.

Jika harus penasaran akan sesuatu sebenarnya Alice penasaran dengan kabar Ares dan Giofani, tanpa sadar dia menanyakan hal itu pada Madam Sadie.

“Mereka berdua sudah kubawa ke rumah sakit, orang tuanya mungkin tidak bisa datang dalam waktu dekat.”

“Begitu ya.”

Gaun putih Madam Sadie terlihat begitu indah saat dia perlahan menghampiri Alice di dekat pintu, senyum ramah yang sempat terukir amat cantik kini berubah lelah, dia seakan tidak pernah duga hal sebesar ini akan terjadi di penginapannya.

“Aku mungkin sudah menanyakan hal yang sama berulang kali pada kalian, tapi kematian karena serangan jantung, sebenarnya apa yang terjadi pada kalian semua?”

Alice mendongak, lamat-lamat setengah nelamun perhatikan sorot mata Madam Sadie penuh ragu, dia juga tidak tahu apapun, situasi mereka sangat sulit sampai tidak bisa diterima dengan logika normal.

“Saya juga tidak tahu Madam Sadie, tapi saya mohon maafkan kita karena sudah membuat penginapan ini sepi.”

Wanita berlipstik merah cerah itu menghela napas, bicara dengan gadis berhati lembek seperti Alice memang cobaan paling berat, terlebih mencari kebenaran dari mulut Rachel begitu sulit, dia selalu hanya jawab seperlunya seakan kematian Belinda, Millie, Ares dan Giofani adalah perbuatan takdir.

Dia ayunkan tangan begitu santai, biarkan Alice pergi menemui Rachel di lantai dua seorang diri.

Penginapan tua tersebut benar-benar sangat kosong pada setiap biliknya tanpa ada satupun manusia, Madam Sadie sepertinya menutup tempat ini setelah serangkaian mayat yang ditemukan dalam kamar, dia pasti alami kerugian besar sampai harus menyendiri sambil menatap foto anaknya penuh rasa lelah.

[TERSEDIA VERSI CETAK] Mother Goose's Circus (feat TXT - Taehyun)Where stories live. Discover now