Bab 21

74 32 17
                                    

┍━━━━━━━━━━┑
Peraturan mutlak di tempat ini.

Jangan percaya pada siapapun,
walau tidak dapat
menunjukkan arah jalan pulang
setidaknya kau bisa beruntung.
┕━━━━━━━━━━┙

****

"Gio, dengar, aku tahu ini konyol tapi ada yang aneh pada Alice. Kami sembunyi di tenda karena ada yang mengejar kami dan tiba-tiba seseorang memukulku dari belakang, aku bermaksud untuk melawan tapi Alice bersikap aneh,"

"Dia mengenal orang yang memukulku, tiba-tiba dia jadi ikut menyerangku. Sekarang aku sembunyi di dekat pos kosong, aku sangat bingung Gio, tidak mungkin Alice yang menghianati kita, itu tidak mungkin, aku ... aku sangat percaya pada Alice."

Lelaki berdarah panas, dia sudah mendidih sejak pertama kali jam berdenting pergantian hari, kedua tangan Giofani mengepal kuat lantaran sekarang adalah giliran Ares, terlebih salah satu kaki tangan paling mengejutkan sepanjang hidupnya adalah Alice.

Bagaimana bisa gadis yang selama ini Giofani pikir begitu lugu sekaligus orang yang sempat dia percaya justru dalang dari perbuatan keji.

"Sekarang kau di mana? Aku dan Rachel akan menyusulmu."

"Aku sembunyi di pos dekat Labirin Kebingungan." Suara Ares bergetar, dia seperti menggigil karena sesuatu atau mungkin termakan habis oleh rasa kaget, Giofani sangat tahu kalau Ares sangat menyukai Alice.

Sungguh, gadis terkutuk itu akan habis di tangan Giofani jika sampai muncul batang hidungnya, lihat saja.

"Jangan putus sambungan telfonnya, kau mengerti?" ucap lelaki tersebut pada Ares di seberang sana.

Walau tak tampak di mata tapi Giofani bisa ikut rasakan bagaimana paniknya Ares, deru napas cepat dan tertahan lantaran nyeri di kepala pasti benar-benar merepotkan, Ares mengatakan kalau laki-laki asing yang mengejarnya telah memukul di bagian kepala.

Rasa pusing amat sulit ditahan, berulang kali Giofani berusaha agar dia bertahan.

"Kita harus ke mana?" tanya Rachel ikut khawatir.

"Ke pos kosong dekat Labirin Kebingungan."

Mereka berdua cepat-cepat lari menuju tempat tujuan akhir, sialnya Giofani dan Rachel cukup jauh dari Labirin Kebingungan, mereka harus menempu jarak beberapa meter untuk sampai, untungnya panggilan terhadap Ares masih tersambung.

Mereka pasti masih punya kesempatan, tapi masalahnya adalah dimensi tempat ini kadang tak mengizinkan seseorang untuk saling bertemu satu sama lain.

"Gio, jujur saja, aku tidak percaya kalau Alice berbuat jahat dan rela mengorbankan kita semua demi kebebasannya."

"Apa maksudmu Ares, kau masih saja membela dia," geram Giofani sambil terus berlari dengan ponsel dekat telinga.

"Alice terlalu mustahil, terlebih apa yang kau katakan bahwa salah satu diantara kita telah berbuat tak senonoh hingga terpilih sebagai target tiga tahun lalu, aku pikir Alice-"

"Berhenti membelanya Ares, kau sendiri yang melihatnya dengan mata kepalamu sendiri kalau Alice ingin menyakitimu dan mengenal si brengsek-"

"Itu tidak masuk akal Gio, sejak dulu Alice ingin jadi biarawati, karenanya aku jadi pengecut pada perasaanku sendiri."

Srak.

Panggilan terputus begitu saja tanpa ada suara lain, kaki Giofani langsung berhenti, dia memanggil-manggil di depan ponselnya menjadi saksi bagaimana Rachel lihat sendiri Giofani lari mendahului bak orang kesetanan.

[TERSEDIA VERSI CETAK] Mother Goose's Circus (feat TXT - Taehyun)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن