Bab 14

76 34 17
                                    

┍━━━━━━━━━━┑
Berputar terus berputar
sampai kau tidak bisa mengendalikan
isi kepala,
perlahan ilusi atau kenyataan
jadi satu.

Tebak saat ini sosokku sedang
menjadi siapa?
┕━━━━━━━━━━┙

****

Detak jantung Alice berpacu amat cepat, sepanjang langkah menuju Carousel dipenuhi rasa ngeri, dia tidak siap harus melihat kejutan macam apa yang sudah disiapkan oleh Theo dan teman-temannya.

“Kau terlihat sangat pucat,” ucap Ares di sampingnya.

Gadis itu menoleh, ada sedikit rasa lega mulai berdatangan tatkala Ares ada di sini, dia begitu kuat dan penuh kebaikan sehingga Alice tidak seharusnya takut ditinggalkan.

Apalagi pemuda itu mengikuti langkahnya menuju Carousel tanpa bertanya apapun, dia begitu penurut dan percaya pada Alice dengan alasan tidak tahu mengapa bisa datang ke tempat mengerikan ini.

“Jangan takut.” Dengan lembut dia meraih telapak tangan gadis itu, menyalurkan begitu banyak kehangatan yang mampu memecah cuaca dingin.

Aaauuuuu!”

Napas Alice tercekat, dia mendengar lolongan amat keras entah dari mana, kedua matanya menatap ke segala arah seperti penasaran dari mulut siapa alunan tadi berasal, sayang sekali hanya ada mereka berdua di sini.

Langkah demi langkah, Alice bisa samar-samar dengar tangisan pelan mengarah ke Carousel kosong bernuansa redup, seluruh lampu tampak seperti neon hijau campur sedikit corak merah terang.

Tak ada Millie di tempat itu tapi Alice dan Ares dapat mendengar sangat jelas tangisan seorang gadis muda, dengan suara gemetar Alice memanggil nama temannya berulang kali tapi hanya ada dentingan melodi lembut dari wahana tersebut.

“Mungkin kita harus naik ke sana.”

“Tidak,” potong Ares semakin erat mencengkram Alice.


Dia menatap secercah tatapan takut dari lukisan wajah gadis itu, sorot mata pemuda berambut gelap tersebut sedikit teduh dan terkesan dingin tanpa keramahan.

“Apapun yang terjadi, jangan naik ke sana sebelum ada petanda baik. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi padamu.”

Ponsel di tangan Alice mendadak bergetar, dia terjingkat kaget seakan jantungnya berubah lemah karena terlalu sering keluar masuk dalam permainan festival menyeramkan ini.

Dia terbelalak sambil menunjukkan layar ponsel ke arah Ares, berkata kalau Millie menghubunginya, bukankah itu termasuk petanda baik?

“Halo Millie, kau di mana?!”

“Alice, tolong aku! Aku tidak bisa pergi dari sini, aku takut sekali, dia … dia berkata kalau hari ini aku yang akan dijadikan persembahan, kumohon selamatkan aku, dia berkata akan membiarkanku pergi kalau kalian menemukanku.”

“Kalau begitu kau di mana Millie? Aku dan Ares akan segara ke sana.”

“Aku di atas Carousel!”

Lagi-lagi tipuan jahat telah membutakan Alice, dia tidak bisa lihat apapun di atas wahana kosong tersebut seakan perkataan Millie hanya omong kosong belaka, tak ada satu pun tanda-tanda kehidupan selain mereka berdua.

Haruskah dipertegas lagi? Alice sampai memutari lokasi bersama Ares guna untuk membuktikan perkataan Millie, tapi semua tetap saja sama.

“Aku tidak melihat apapun Millie, sungguh, aku sudah ada di sini tapi kau tidak ada.”

[TERSEDIA VERSI CETAK] Mother Goose's Circus (feat TXT - Taehyun)Where stories live. Discover now