Bab 25

70 31 17
                                    

┍━━━━━━━━━━┑
Berikan aku satu lelucon
kebohongan sama seperti
aku yang akan membohongi
waktu tempatmu mencoba bertindak
secepat mungkin.
┕━━━━━━━━━━┙


****

Mimpi buruk masih berlanjut lagi.

Alice sudah tak bisa merasakan apapun saat kakinya telah menginjak festival malam untuk sekian kali setelah pemadaman mendadak yang hanya terjadi padanya seorang, dari sekian banyak penghuni penginapan.

“Hahahaha.”

Tawa misterius kembali terdengar seperti malam yang telah lalu, Alice menoleh ke segala arah, berpikir pasti mahkluk tinggi berpakaian badut kemarin ada di sekitar sini, kedua kakinya bergerak bingung setelah satu demi satu bayangan muncul perlahan-lahan di beberapa tempat.

Alice sadar kalau bayangan hitam kemarin kini sudah menampakkan diri, wujud mereka sekarang tidak seperti asap hitam berwujud manusia lagi melainkan bayangan dengan wajah dan pakaian masing-masing.

Wujud mereka masih seperti asap walau berwarna, dua pasang mata itu seluruhnya kosong, mereka menatap nanar ke arah Alice tanpa berkedip atau menunjukkan emosi, benar-benar seperti wadah tanpa jiwa.

Perawakan berupa anak kecil dengan pakaian malam kuno era akhir tahun 1800, rambut ikal dan mata biru, mereka berjalan tak tentu arah seakan tanpa tujuan.

Hampa.

Suasana festival malam walau ramai tapi terasa sangat hampa.

Selama satu setengah jam Alice hanya jalan lalu sembunyi lantaran merasa diawasi oleh banyak orang, terutama suara tawa makhluk aneh tadi seakan terus mengejarnya tanpa henti.

Kini dia berdiri dekat Ferrish Wheel yang berputar lambat sambil menyanyikan dentingan imut bagai music box raksasa, Alice mendongak, dari sangkar yang hanya muat dimasuki dua orang, dia dapat lihat bayangan seseorang ada di dalam.

“Hahahaha.”

Tawa tadi kembali terdengar semakin dekat, buru-buru Alice hampiri benda raksasa tersebut, tiba-tiba Ferrish Wheel berhenti setelah dia berdiri di atas besi pijakan, salah satu bilik sangkar paling bawah terbuka pada bagian pintu seakan mempersilahkan Alice masuk ke dalam sana.

“Apa maksudnya ini?” bisik gadis itu bingung.

Hahahahaha.”

Alice terhenyak lantaran suara tadi seakan muncul dari balik punggungnya sendiri, dia nyaris jatuh dari atas pijakan lempeng besi, tangan kanannya berpegangan pada apapun di dekat situ sambil menatap ke seluruh arah.

Kosong, Alice tidak bisa lihat siapapun di sekitar Ferrish Wheel kecuali bayangan anak kecil dekat tenda-tenda sana, terlalu jauh untuk suara tawa yang muncul dari balik punggung.

“Jangan ganggu aku!” ucap gadis itu putus asa.

Hawa dingin mulai menusuk-nusuk kulit, setelah bicara dia justru merinding penuh rasa takut seperti habis ditegur dengan suasana festival malam.

Lantaran ingin lari dari makhluk apapun yang mengejar, Alice lebih memilih naik ke dalam Ferrish Wheel, pintu itu terbanting dan terkunci dari luar sebelum dia benar-benar duduk di sisi kiri sangkar.

[TERSEDIA VERSI CETAK] Mother Goose's Circus (feat TXT - Taehyun)Where stories live. Discover now