Bab 6

93 40 27
                                    

┍━━━━━━━━━━┑
Menari dengan orang asing
memang tidak selalu buruk,
terkadang dengan gerak tubuh
kita bisa tahu
seperti apa orang yang
sedang kita hadapi.
┕━━━━━━━━━━┙

****

Alice tak punya pilihan selain kembali meratapi nasib, penuh linang air mata dekat Carousel sambil mempertanyakan bagaimana nasib Belinda, dia terus menghubungi nomor yang sama berkali-kali tanpa henti walau tiada jawaban.

Seumur hidup baru kali ini dia merasakan ketakutan paling nyata dan sesak, bagaimana bisa dia tidak menemukan Belinda padahal sudah jelas gadis itu ada di sini.

Bahkan Alice juga mendengar suara dentingan musik Carousel yang sarupa dari seberang panggilan, sama seperti nada di depan mata tapi tetap saja tidak ketemu seakan tengah dipermainkan.

Langsung saja Alice menghubungi nomor asing yang tadi sempat menjadi pusat rasa takut, namun kali ini semua berbeda, dia juah lebih mengkhawatirkan Belinda dibandingkan keadaannya sekarang.

“Halo, Theo!”

“Hm?”

“Mengapa aku tidak bisa bertemu Belinda?”

“Belinda?”

“Iya, temanku! Tadi dia menelfon padahal selama ini aku tidak pernah bisa menghubungi siapapun, hanya kau yang bisa dihubungi, tapi tadi dia hubungiku dan berkata kalau dia dalam bahaya. Apa ini hadiah yang kau maksud? Kenapa kau lakukan ini?!”

Nada Alice naik satu oktaf lebih tinggi lantaran dia frustasi, nuansa sunyi dan hanya ada dentingan musik manis namun menyeramkan justru membuatnya gila, gema kecil tadi cukup memusingkan, dia terus terbayang akan Belinda dalam bahaya.

“Ternyata kau tidak hanya baik tapi juga setia kawan. Hati saya sampai bergetar melihat betapa erat perasaanmu padanya. Kak Brandon saja sampai ikut terharu, padahal orang tadi pernah berburuk sangka padamu.”

“Jangan bercanda Theo, aku serius!”

Oh-ho, kau mulai tidak sabar ya, menggebu-gebu. Karena kau sudah membuat saya senang, saya akan memberimu kesempatan bagus, bagimana kalau kita membuat kesepakatan?”

Kesepakatan.

Isi otak Alice mendadak kembali pada mode awal, dimana kewarasan masih bersemayam indah membantunya, dia ingat betul perkataan Bilo kecil beberapa saat lalu tentang peringatan untuk tidak percaya pada siapapun hingga jangan membuat kesepakatan.

“Aku tidak mau,” jawab Alice.

“Yakin?”

“Iya, aku hanya ingin bertemu dengan temanku dan diberi kesempatan menolong Belinda, aku yakin kau tahu di mana Belinda.”

“Kau benar, saya memang tahu, tapi tidak ada yang gratis di sini.”

“Kumohon Theo, apakah ada petunjuk atau sesuatu yang bisa kulakukan demi menolong Belinda? Apa saja selama itu bukan bunuh diri.”

“Iya, tapi ada syaratnya.”

Oh, menyebalkan. Alice tahu hal ini akan terjadi, sosok perhitungan dari Theo memang benar-benar pekat, dia sangat tahu bagaimana cara membuat orang lain merasa frustasi sekaligus dipermainkan.

“Apa syaratnya? Kau tidak akan menyuruhku bunuh diri atau ngelukai diri sendiri, kan?”

“Hahaha, kenapa saya harus melakukan itu? Saya bukan psikopat, Alice. Lagipula saya hanya ingin membantu agar bisa bertemu teman-temanmu.”

[TERSEDIA VERSI CETAK] Mother Goose's Circus (feat TXT - Taehyun)Where stories live. Discover now