19 | Our First Meeting

6.2K 585 62
                                    

Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar! ❤😘

***
Flashback

"Kakak kita ke taman yuk. " ajak Brown kecil yang berumur 6 tahun sambil menarik tangan kecil Dark yang berumur 7 tahun.

"Aku tidak mau, kamu pergi sendiri sana. " ujar Dark yang lagi asyik membaca buku bacaan miliknya.

Tapi Brown gak perduli, dia masih menarik tangan Dark. "Kakak temanin Brown."

Dark yang merasa terganggu, dia mendorong Brown membuat adiknya terjatuh. Brown pun menangis.

"Hikkks Ibu Ayah, kakak Dark. " ujar Brown menangis meraung-raung membuat kedua orang tua mereka menghampiri mereka berdua.

"Ada apa dengan kalian berdua?" Tanya Sang Ayah sedangkan Ibunya memeluk Brown sambil menciumnya, untuk menenangi Brown. 

Gambar Brown Kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar Brown Kecil

"Ayah, kakak Dark mendorongku, hiks." adu Brown yang menunjuk Dark yang sedang menatap datar pada kedua orang tuanya dan adiknya, Brown.

"Dark, kenapa kamu mendorong adikmu? " tanya Ayah pada Dark. 

"Dia memaksaku pergi ke taman bermain, padahal aku tidak mau, aku lagi membaca buku. Padahal dia bisa pergi sendiri. "

"Adik kamu masih kecil dan lemah, Dark. Dia tidak seperti kamu. "

"Karena kalian berdua manjain dia. "

Ayah Dark memegang bahu Dark. "Ayah sengaja manjain Brown karena dia berbeda dengan kamu baik fisik dan kepintarannya. Berbeda dengan kamu, kamu itu pintar dan kuat, makanya Ayah didik kamu dengan keras karena kamu calon penerusku. "

Ayah Dark mendidik Dark sangat keras mulai dari usia belia, Dark kecil sudah belajar bela diri, latihan tembak, dan olahraga keras lainnya. Dia pun juga belajar akademis dan non akademis. Bahkan Dark kecil dilarang bersikap lemah seperti menangis.

Dari hasil didikan keras sang Ayah membuat fisik dan mental Dark kuat, pintar dalam bidang akademis dan non akademis tetapi kekurangannya Dark jarang tersenyum dan minim ekspresi.

Terakhir dia menangis sejak anjing doberman bernama Robert mati, namun sang Ayah mengingatkan agar Dark gak terlarut dalam kesedihannya karena tidak akan membuat hewan peliharannya kembali hidup.

"Temanin adik kamu bermain, kalau kamu gak mau, Ayah akan membakar koleksi buku bacaan kamu. Kamu mau?" Ancam Ayah Dark sambil menatap dingin Dark.

"Sayang jangan gitu. " ujar sang istri sambil menatap Dark kasihan, namun dia gak bisa berbuat apa-apa, karena suaminya sengaja mendidik Dark secara keras agar mentalnya kuat.

"Biarkan saja." ujar sang suami.

"......"

Dark menghela nafas sambil membawa boneka beruang hitam dan buku bacaan miliknya. "Baiklah, Ayo Brown. " ajak Dark pada Brown.

{BL, Romance} Dark and Bright [END ] ✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang