{BL, Romance} Dark and Bright [END ] ✅️

26 | Makan

Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar! ❤😘

***
Bright memegang perutnya sambil  mencebikkan bibirnya ke bawah. "Aku lapar. Ini salahku juga karena aku belum sarapan pagi. "

Dark menghela nafas kemudian dia melihat jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Lama sekali makanannya. Ini udah 20 menit. " gumam Dark. 

Mata Bright berbinar ketika pelayan membawa nampan makanan

"Maaf lama menunggu tuan, ini pesanannya." ujar pelayan memasang muka menyesal sambil menaruh makanan dan minuman di atas meja.

Kemudian pelayan itu menuangkan wine di gelas Dark.

"Tidak profesional. Kamu sudah membuat pacarku kelaparan." balas Dark sambil menatap tajam pelayan itu.

Pelayan tersebut membungkukkan badannya. "Sekali lagi maaf tuan. "

"Udah Dark, yang penting makanannya sudah datang. " ucap Bright sambil mengelus lengan Dark, membujuk Dark agar dia gak memarahi pelayan itu.

"Gak sayang, Restaurant ini bintang lima dan memiliki rating bagus sampai internasional, kita sudah membayar mahal di restaurant ini, seharusnya mereka bekerja profesional. "

Tidak berapa lama manager restaurant ini datang dan pelayan itu mengundurkan diri.

"Maaf Tuan Dark ada masalah apa ya? " tanya Manager.

"Anda kan udah diberi tanggung jawab sama Sebastian pemilik restaurant ini, seharusnya anda bisa mengajari chef dan pelayan di restaurant ini bekerja secara profesional. Kenapa kinerja restaurant ini menjadi menurun seperti ini? Biasanya kalian menyiapkan makanan 10 menit, paling lama 15 menit, sekarang 20 menit. Kalian sudah membuat pacar saya kelaparan. "

Manager restaurant membungkukkan badannya pada Dark sambil memasang muka menyesal. "Maaf tuan Dark. Untuk selanjutnya kami akan lebih profesional lagi."

Dark memasang muka datar dan dingin andalannya.

"Saya akan memberi kalian kesempatan, jika kinerja kalian seperti ini, saya akan melaporkan pada Sebastian untuk memecat kalian semua termasuk anda. Paham?! "

"Iya tuan. " ujar manager kemudian dia mengundurkan diri.

Saat manager itu pergi, Bright memasang muka kasihan saat menatap punggung manager dari belakang.

"Dark, kasihan mereka. Seharusnya kamu jangan berbicara begitu. "

Dark menatap Bright sekilas kemudian meminum winenya secara perlahan.

"Begitulah kejamnya dunia kerja. Kalau aku gak ngomong seperti itu ke mereka, kinerja mereka akan menurun dan restaurant ini akan bangkrut. Anggap aja ucapan kejamku ini motivasi mereka untuk bekerja lebih giat lagi. "