3 | Bright

11.5K 976 92
                                    

Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar! ❤😘

***
"Mohon Bantuannya Edward. Tolong buat dia sekolah disini sampai tamat dan memiliki masa remaja sekolah yang indah dan dia bisa memiliki teman. Tolong Didik dia dengan baik, Edward. " ucap Ayah Dark pada Edward temannya yang merupakan pemilik Asrama ini.

Edward terpukau kagum melihat nilai akademis Dark yang begitu sempurna dari 10 sekolah itu dari SD sampai SMA sekolah terakhirnya.

"Tenang saja kawan aku akan membantumu. Kamu beruntung nak memiliki Ayah yang sangat menyayangimu sampai dia meminta tolong kepadaku. " ucap Edward.

"Kasih sayangnya membuatku mual. " ucap Dark datar.

Ayah Dark tertawa. "Hahaha anakku sangat suka bercanda. "

Edward juga ikut tertawa. Setelah mereka berhenti tertawa, Edward menelepon meminta tolong salah satu guru Asrama mengantarkan Dark ke kamarnya.

"Buku, Denah Asrama sampai jadwal pelajaran sudah ada di kamarmu. " ucap Edward.

Kemudian salah satu guru itu masuk ke ruangan Edward. Dark berdiri dari kursinya kemudian secara tiba-tiba dia dipeluk oleh Brown.

"Kakak, Brown akan kangen kakak. Walaupun kakak suka menyiksaku tapi aku tau kakak menyayangiku. " isak Brown sambil memeluk Dark.

Dark mendorong Brown kuat hingga pelukan itu terlepas hampir saja Brown terjatuh kalau gak ditahan ibunya.

"Pakaian kesayanganku menjadi kotor  berkat tangisanmu yang menjijikkan ini." ucap Dark menatap Brown dengan tajam.

"Hiks, Brown kangen kakak. "

Dark gak perduli ucapan Adiknya, dia fokus membersihkan bajunya yang basah karena air mata Brown.

Kemudian disusul orang tua Dark yang memeluk Dark dengan erat.

"Lepaskan aku. Pelukan kalian membuatku mati dengan cepat. "

Kedua orang tua Dark melepaskan pelukannya dan tertawa kecil.

"Kami akan merindukanmu Dark. Kami menyayangimu nak. "

Dark hanya menatap mereka datar tanpa mengucapkan sepatah kata apapun pada kedua orang tuanya kemudian dia keluar dari ruangan Edward dan pergi begitu saja.

***
"Ini kamarmu ya nak. Semoga betah di sekolah ini. " ucap guru itu kemudian dia pergi.

Dark memasukkan tas dan koper ke dalam kamar.

Dia melihat kamar berwarna Biru cerah dan hitam. Dark melihat meja belajarnya sudah tersusun rapi buku pelajaran,

Ayah Dark yang memintanya pada Edward agar kamar bagian Dark  didesain warna hitam baik kursi meja belajar dan tempat tidur miliknya.

Dark mengernyitkan dahinya melihat tempat tidur di sebelahnya. Dia melihat warna biru cerah.

Dark berkesimpulan bahwa dia akan berbagi kamar ini dengan seseorang.

Krieeet...

Suara pintu kamar terbuka, Dark menoleh kemudian Dark menatap cowok tinggi 175 cm berwajah manis. Cowok manis itu menutup pintunya kemudian menatap Dark. Dia menatap Dark dengan senyuman lebarnya.

"Kamu Dark ya? Teman sekamarku? " tanya cowok manis itu secara beruntun.

"Kalau kamu tahu tentangku, ngapain kamu bertanya padaku. Itu membuang waktumu saja. "

Cowok manis itu masih tersenyum ramah pada Dark, dia merasa gak tersinggung dengan ucapan Dark.

"Oh ya aku sudah diberitahu sama Ibu Susy kalau aku dapat teman sekamar bernama Dark sampai mereka berniat mendesain kamarmu seperti ini."

Dark hanya terdiam gak membalas ucapan cowok manis itu.

"Oh ya salam kenal Dark, aku Bright. " ucap cowok manis bernama Bright sambil menjulurkan tangannya.

Dark melihat uluran tangan Bright namun Dark gak membalas uluran tangan Bright.

"Aku gak menyentuh tangan yang kotor dan penuh kuman. "

Bright menarik uluran tangannya, dia melihat tangan putihnya secara seksama kemudian Bright menuju ke kamar mandi, gak berapa lama Bright keluar dia mengambil hand sanitizer, dia olesi di kedua tangannya.

Bright mengulurkan tangannya sekali lagi pada Dark.

"Kalau begini kamu mau sambut uluran tanganku kan, Aku sudah mencuci tangan secara bersih dan memakai hand sanitizer. " ucap Bright tersenyum ramah pada Dark.

"Aku gak mau menyentuh orang yang tersenyum menjijikkan sepertimu. " ucap Dark tajam.

Bright menarik uluran tangannya, dia bingung menatap Dark.

"Padahal banyak orang yang memujiku kalau senyumanku manis. Baru pertama kali ini ada yang bilang senyumanku ini menjijikkan. " ucap Bright sambil mengelus dagunya.

"Mereka buta. "

Bright gak merasa tersinggung dengan ucapan Dark, malah Bright tertawa dengan ucapan Dark.

"Hahaha Dark ternyata bisa bercanda. Oh ya buku pelajaranmu sudah kususun rapi di meja belajarmu. "

"Aku bakal cepat mati jika virusmu menempel di buku pelajaranku."

"Tenang saja, Ini kuberikan hand sanitizier dan kain lap bersih agar virus tanganku yang menempel di bukumu itu bisa hilang. " ucap Bright tersenyum sambil dia meletakkan hand sanitizer dan kain lap di atas meja belajar Dark.

Di balik wajah Dark yang datar, dia merasa bingung kenapa Bright gak tersinggung dengan ucapannya bahkan dia gak takut pada tatapan datar tajam miliknya yang penuh intimidasi.

Kebanyakan orang menjauhinya karena gak tahan dengan ucapannya penuh sarkas dan tajam beserta tatapannya yang mengitimidasi kecuali keluarganya.

***

BERSAMBUNG

Sabtu, 10 Desember 2022

Jangan lupa beri vote bintang dan Komentar.

{BL, Romance} Dark and Bright [END ] ✅️Where stories live. Discover now