11 | Menjadi Dekat

6.9K 603 118
                                    

Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar! ❤😘

***
Mereka berdua membawa makanannya di taman yang rindang sejuk dan jauh dari keramaian.  Hanya ada beberapa siswa yang berada di taman tersebut.  Ada yang mengetik di laptop, membaca buku, makan, dan bercengkrama.

Dark dan Bright duduk di taman, mereka berdua mulai menyantap makanan. Bright masih ingat ucapan Dark kalau etika makan gak boleh sambil bercengkrama.

Bright melihat Dark makan entah kenapa dia terpesona melihat Dark makan.

Merasa ditatapi oleh Bright,  Dark melihat ke arah Bright, tatapan Bright tertangkap basah oleh Dark, Bright memutuskan pandangannya kemudian dia menatap makanannya dan fokus menyantap makanannya.

Tidak berapa lama mereka berdua selesai makan.

"Nah kita udah selesai makan, aku mau ngobrol dengan kamu, Dark. "

"......."

Dark hanya terdiam, dia menatap Bright dengan datar.

"Dark berapa bersaudara? "

"Hanya 1. Punya adik. "

"Bagaimana rasanya punya adik? "

"Beban dan gak berguna. Dia sangat lemah dan penakut. Makanya dia sering dibully. Karena dia aku pindah disini. "

"Maksudnya? "

"Dia dibully, jadi pembullynya kusayat pipinya pakai pisau. Tidak ada yang boleh membully dia selain aku. "

"Kamu kakak yang baik ya, Dark. Kamu sayang pada adik kamu. " ujar Bright tersenyum manis pada Dark.

"Aku gak sayang padanya, Aku membencinya karena itu Aku sering membullynya. Aku gak suka jika ada orang lain membullynya. "

"Walau begitu secara gak langsung kamu melindungi adik kamu, kamu gak mau adik kamu dibully oleh orang lain selain kamu. "

Dark hanya terdiam mendengar hal itu.

"Bagaimana denganmu? Pasti menyenangkan menjadi anak tunggal." tanya Dark untuk mengubah topik pembicaraan.

Dark bingung dengan dirinya sendiri, kenapa dia masih melanjutkan percakapan bahkan mengajukan pertanyaan dengan Bright. Ini seperti bukan dirinya.

Mendengar pertanyaan Dark, muka Bright menjadi sedih murung. Senyum manisnya hilang seketika.

'Apa aku salah bertanya? Mukanya menjadi sedih. Tapi ini bukan urusanku. ' pikir Dark dalam hati.

"Rasanya kesepian. Aku gak mempunyai saudara bahkan kedua orang tuaku meninggal.  Aku hanya tinggal dengan keluarga paman. Walau paman sayang padaku tapi rasanya masih kesepian. Makanya aku mencoba bersosialisasi dengan orang sebanyak mungkin untuk mengurangi rasa kesepianku. Meskipun aku tahu ada orang yang memanfaatkanku, tapi gak apa-apa asal mereka gak meninggalkanku. " ucap Bright dengan senyum getirnya dengan kedua bola mata yang mulai berkaca-kaca.

Air mata Bright mulai turun dan bahunya mulai bergetar pelan. 

Bright menangis. Mata Dark terbelalak lebar melihat Bright menangis.

"Hiks maaf Dark. Maaf kamu melihatku menangis, hiks. Maaf kamu melihat sisi lemahku ini, hiks. " isak Bright.

"........"

Dark terpaku melihat tangisan Bright. Entah kenapa Dark sangat membenci tangisan Bright melebihi senyuman Bright.  Dia sangat membencinya.

Dark mengeluarkan saputangan berwarna hitam dengan insinyal huruf D sesuai namanya.

"Ini hapus tangisan menjijikkanmu itu. Kalau kamu menangis mukamu menjadi lebih jelek. " ujar Dark sambil memberikan saputangan hitamnya.

Bright mendengar ucapan Dark kemudian melihat saputangan hitam milik Dark. Bright mengambil saputangan Dark kemudian mengusap air matanya dengan saputangan itu.

"Dark, saputanganmu akan kukembalikan setelah aku mencucinya dengan bersih. "

"Buat kamu aja. Saputanganku sudah banyak di kamar. "

"Benarkah?! " ucap Bright dengan muka terkejut, dia terkejut karena Dark memberikan saputangan hitam kepadanya.

Dark hanya menganggukkan kepalanya.

Perlahan senyuman Bright muncul kembali disertai mukanya yang tersipu merah malu.

"Terima Kasih. Saputanganmu akan kujaga, Dark. " ujar Bright dengan tersenyum sumringah.

Melihat pipi Chubby Bright yang memerah, membuat tangan Dark terulur dan mencubit pipi Chubby Bright dengan kuat sampai Bright mengaduh kesakitan.

"Sakit Dark. "

"Salahkan tanganku yang spontan mencubit pipi chubby milikmu. "

"Pemilik tangan itu kan kamu. Kenapa kamu mencubitku? "

"Karena pipimu menggemaskan dan manis. " jawab Dark dengan muka datarnya yang sedikit memerah.

Muka Bright memerah maksimal mendengar ucapan Dark. Bright menutupi mukanya dengan kedua tangannya. Dia malu mendengar pujian Dark.

Disisi lain, Dark hanya menatap Bright dengan muka Datar dan tersirat kebingungan karena melihat perilaku Bright seperti itu.

***
Beberapa hari kemudian, Dark dan Bright menjadi dekat, meskipun mereka berdua dekat,  Dark masih enggan berteman dengan Bright.

Tapi Bright cukup senang setidaknya Dark mau diajak ngobrol olehnya bahkan Dark sesekali mengajukan pertanyaan padanya meskipun pertanyaan Dark aneh dan menyeramkan bersamaan.

"Kamu suka pergi ke kuburan angker?"

"Kamu bisa melihat penampakan? "

"Kamu suka melihat mayat, mutilasi, dan pembunuhan? "

"Kamu suka akan hal yang berkaitan kematian? "

"Apakah kamu suka daging manusia?"

Walau pertanyaan Dark sangat aneh dan menyeramkan bersamaan tapi entah kenapa Bright gak takut mendengar pertanyaan Dark malah dia menjawab pertanyaan Dark dengan perasaan yang senang dan riang.

Bright masih belum mengetahui isi perasaanya kepada Dark.

Apakah dia menyukai Dark lebih dari teman atau bukan.

Walau begitu dia sangat nyaman dan merasakan ketulusan dari Dark, Bright melihat Dark berbeda dari orang kebanyakan. Dia melihat Dark gak memakai topeng, bersikap apa adanya bahkan gak peduli pandangan orang.

Bright sangat menyukai sisi Dark seperti itu, walau kekurangannya ucapannya tajam, sarkas, gak berperasaan bahkan psiko atau kanibalisme maybe. Bright gak tahu, apakah ucapan Dark itu serius atau bercanda tapi Bright sangat nyaman terhadap Dark, cowok tampan yang sangat menyukai warna hitam dan penyendiri.

***
BERSAMBUNG

Kamis, 15 Desember 2022

Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar.

{BL, Romance} Dark and Bright [END ] ✅️Where stories live. Discover now