7 | Kalah

7.2K 670 37
                                    

Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar! ❤😘

***
Selesai semua pelajaran dan sudah memasuki jam pulang sekolah.

"Kamu sudah kalah, Hewan rendahan.  Sudah terbukti kalau kamu itu bodoh dan aku pintar. "

Zen mengepalkan kedua tangannya, rasanya ingin memukul Dark sampai dia tewas, tapi dia tahan karena dia gak mau mendapatkan masalah.

"Baiklah aku mengaku kalah tapi ini yang terakhir, kita akan bertanding olahraga anggar. Jangan bilang kamu gak bisa bermain anggar? "

"Aku bisa semuanya. Aku kasihan padamu kalau kamu kalah lagi. "

"Tenang saja untuk kali ini aku gak bakal kalah. Kalian semua harus menonton agar bisa melihat si sombong ini kalah. " ucap Zen percaya diri.

***
Di ekstrakulikuler Anggar, Dark memakai baju Anggar berwarna hitam dan topeng pelindung.  Entah kenapa ada baju khusus warna hitam untuk dirinya.

Dark berpikir ini suruhan Ayahnya dan meminta tolong pada Edward agar didesain Hitam secara Dark anti warna selain warna hitam.

"Kamu tahu aturan bermainnya kan? Disini kita hanya main sekali saja, jika kena salah satu anggota tubuh oleh pedang maka akan kalah. Paham?" ujar Zen kemudian dia memakai topeng pelindung.

Dark hanya mengangguk. Mereka berdua melakukan gerak hormat kemudian memposisikan posisi on guard.

Kemudian pertandingan olahraga Anggar itu dimulai. Zen memulai serangannya duluan namun Dark dapat menghindar kemudian dia menberikan serangan tapi Zen bisa menangkisnya.  

Permainan itu berlangsung gesit di antara keduanya, semua orang terpukau baik termasuk Bright karena melihat permainan Anggar Dark dan Zen.

Tiba-tiba tusukan Zen mengenai dada Dark. Zen tersenyum kemenangan di balik topeng pelindungnya.

Zen membuka topeng pelindungnya, dia menyeringai.

"Sekarang siapa yang menjadi hewan rendahannya. "

Dark membuka topeng pelindungnya.

"Baiklah aku akan mengaku kalah darimu jika kita bertanding lagi tapi tanpa topeng pelindung. Jika terkena luka sayatan di wajah kita maka kalah. Bagaimana? " ujar Dark menyeringai.

Semua orang termasuk Zen terkejut mendengar hal itu, dia menggelengkan kepalanya gak habis pikir mendengar ucapan Dark.

"Dark jangan begitu, Aku gak mau kamu kenapa-napa. " ucap Bright khawatir menghampiri Dark.

"Maaf kita gak ada hubungan apa-apa,  jadi ini bukan urusanmu. " ujar Dark menatap Bright dengan dingin.

"Ada hubungan karena aku mengejarmu dan ingin menjadi temanmu, aku gak mau kamu terluka." ucap Bright.

"Jadi begitu ya kamu hanya khawatir sama si Freak yang sombong ini ya? Aku gak habis pikir dengan isi kepalamu, Bright. Kamu bahkan ingin berteman dengan orang yang gak berperasaan seperti dia dan suka merendahkan orang lain. " ujar Zen menatap Bright dengan muka kesal.

'Bahkan kamu gak khawatir padaku malah si gila ini. ' ujar Zen di dalam hati dengan perasaan yang cemburu sambil menatap Dark.

Zen dan Bright dulu sepasang kekasih namun Zen malah berselingkuh dengan cewek. Zen mengaku dia khilaf dan sudah meminta maaf pada Bright, namun Bright memutuskannya dan gak memaafkan Zen.

Saat ini Zen gak pacaran lagi dan masih mengejar Bright walau Bright gak bakal menerimanya lagi.

"Kalau iya emang kenapa? Ini hakku juga ingin berteman dengan Dark, dan gak ada hubungannya denganmu." balas Bright dengan menatap Zen dengan sengit.

Dark menatap Zen dan Bright yang saling berdebat dengan muka datarnya.

"Aku membuang waktuku saja melihat percakapan drama kalian berdua yang memuakkan ini. " sela Dark diantara perdebatan Bright dan Zen.

Zen dan Bright berhenti berdebat, mereka berdua menatap Dark.

"Jadi gimana kamu mau bertanding lagi? " lanjut Dark menatap Zen.

"Kamu benar-benar gila. "

"Ah, kamu takut ya? Mengaku saja. Kalau kamu bilang takut, aku bakal mengaku kalah. "

"Aku gak takut. Baiklah aku terima tantanganmu. Aku ingin tahu apakah darahmu juga hitam untuk orang sepertimu. "

"Dark, jangan. " larang Bright, dia memegang tangan Dark namun ditepisnya secara kasar.

"Sudah kubilang ini gak ada hubungannya denganmu. " ucap Dark dengan menatap Bright dingin.

Mata Bright mulai berkaca-kaca, Dark melihat itu.  Dia terpaku beberapa saat menatap Bright namun dia memutuskan pandangannya dan gak menggubris Bright.

'Entah kenapa aku merasa sesak dan sedih mendengar ucapan Dark. '

Dia mengusap matanya secara kasar dan menepuk kedua pipinya.

Akhirnya pertandingan dimulai lagi namun tanpa topeng pelindung.

Mereka berdua melakukan hormat dan on guard.

Pertandingan dimulai.  Dark memberikan serangannya duluan namun Zen menghindar. Kemudian Zen memberikan serangan namun dapat ditangkis oleh Dark.

Permainan berlangsung dengan gesit, semua yang menontonnya terpukau sekaligus takut khawatir termasum kalau melihat salah satu dari mereka yang akan terluka.

Craaaash.

Salah satu dari mereka terkena sayatan di dahi, darah pun keluar. Untung saja sayatannya gak begitu panjang dan dalam.

"Ternyata darahmu merah juga kayak orang normal, Aku mengira darahmu hitam. Kamu kalah Freak. " ujar Zen menyeringai.

Dark memegang dahinya, kemudian dia melihat tangannya yang terkena darah dari dahinya.

"Baiklah aku mengaku kalah darimu, kamu menang, Zen. " ujar Dark kemudian dia mengundurkan diri dan pergi dari sana.

***
BERSAMBUNG

Senin, 12 Desember 2022

Jangan lupa vote bintang dan komentar

{BL, Romance} Dark and Bright [END ] ✅️Where stories live. Discover now