{BL, Romance} Dark and Bright [END ] ✅️

22 | Psycho Dark

Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar! ❤😘

***
Bright hampir gak percaya kalau sekarang dia sudah berpacaran dengan Dark, cowok yang paling susah didekatin karena sikap dinginnya disertai muka datarnya, sering berkata kasar dan bersikap kejam pada orang sekitarnya. Bahkan Dark berasal dari keluarga mafia.

Saat ini mereka lagi duduk di bangku taman.

"Kamu memikirkan apa?" tanya Dark sambil menatap Bright.

"Aku gak menyangka bisa berpacaran denganmu, perjuanganku berbuah hasil." jawab Bright dengan senyuman manisnya yang gak pernah lepas dari bibirnya, dia menyenderkan kepalanya di bahu lebar Dark.

Dark tersenyum sambil mengelus rambut cokelat Bright. "Makasih sudah berjuang untukku, sayang. "

Bright langsung menegakkan tubuhnya, matanya terbelalak lebar dengan mulut yang menganga. Bright gak percaya dengan hal yang dia dengar dari mulut Dark.

"Dark, kamu memanggilku sayang?" tanya Bright sambil menatap Dark gak percaya.

"Kamu kan pacarku, jadi wajar saja aku memanggilmu sayang. " jawab Dark menatap Bright dengan muka yang sedikit memerah, dia malu mengatakan hal ini.

BLUSH

Muka Bright memerah total seperti tomat, beserta telinga dan lehernya yang memerah.

Bright menutup mukanya dengan kedua tangannya, dia malu.

"Jangan tutup mukamu. "

Bright menggelengkan kepalanya. "Aku malu. "

"Aku ingin lihat. "

Dark memegang kedua tangan Bright, kemudian melihat muka Bright yang merah total.

Muka Dark memerah, dia menelan ludah, jakunnya naik turun karena melihat muka Bright yang memerah total membuat kesan manis dan cantik bersamaan pada Bright.

"Kamu manis, Bright. " puji Dark.

"Eh?"

Tiba-tiba Dark menarik tengkuk Bright, kemudian dia mencium bibir Bright sampai memasukkan lidah ke dalam rongga mulut Bright yang hangat.

"Emmmh...." lenguh Bright di sela-sela ciuman.

Bright mengalungkan tangannya ke leher Dark untuk memperdalam ciuman ini.

Dark ingat kalau mereka berdua masih di tempat umum, dia melepaskan ciumannya. Air saliva mereka berdua terputus.

Nafas mereka berdua tersengal-sengal karena lama berciuman.

Terlihat muka sayu Bright yang memerah. Kemudian Dark mengusap air liur di ujung bibir Bright.

Dark berdehem untuk menetralkan nafsunya.

"Habis ini kamu mau ke mana? " tanya Dark.

"Terserah Dark saja, aku ngikut saja. "

Dark mencubit pipi chubby Bright yang merah merona sehingga Bright mengaduh kesakitan.