18 | Hampa

6K 560 39
                                    

Sebelum membaca, Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar! ❤😘

***
Di dalam kamar asrama, Dark sedang berbaring di tempat tidurnya. Dia meletakkan tangannya di atas kepalanya.

"Apa ucapanku terlalu keterlaluan padanya? "gumam Dark

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa ucapanku terlalu keterlaluan padanya? "gumam Dark.

Dark menutup matanya dengan satu tangannya, dia menghela nafas pelan. "Ini untuk kebaikannya dan dia bisa balikan dengan Zen.

Kemudian gak berapa lama pintu kamar asrama terbuka, Dark menoleh, dia melihat Bright masuk ke kamar.

"Dark, aku ingin bicara lagi denganmu. "

"....."

Dark bangkit dari tidurnya kemudian dia terduduk di ranjang.

"Apa benar kamu yang menyuruh Zen datang ke gedung belakang sekolah? "

"Iya benar. "

"Kenapa?"

Dark bangkit berdiri kemudian dia memasukkan tangannya ke saku celana.

"Karena kamu menyusahkanku dengan kamu yang mengutarakan perasaanmu kepadaku. Lebih baik kamu bersama dengan Zen. Dia sudah berubah dan menyesal atas perbuatan yang dia lakukan padamu. " ujar Dark menatap Bright dengan muka datar.

Bright menatap Dark dengan marah. "Itu bukan urusanmu soal hubunganku dengan Zen. Aku ingin bertanya padamu untuk terakhir kalinya. "

"....."

"Apakah kamu benar-benar gak memiliki perasaan apapun padaku? "

Dark terdiam kemudian gak berapa lama dia mengangguk.

"Aku gak memiliki perasaan apapun padamu, hanya sebatas perasaan kasihan karena kamu benar-benar orang yang menyedihkan."

Bright terkekeh pelan. "Orang sepertimu bisa kasihan dengan orang. Bukankah kamu gak punya empati dengan orang, bahkan kamu gak perduli dengan orang lain. Kamu gak pandai berbohong Dark."

"....."

"Dan juga aku gak butuh rasa kasihanmu. Kurasa lebih baik kita gak usah berteman lagi dan kita menjadi orang asing yang gak saling kenal. " ujar Bright dingin.

"Baguslah, akhirnya kamu sadar diri juga. " ujar Dark sambil terkekeh.

'Semoga hal yang aku lakukan ini benar. Aku menunggumu Dark. ' ujar Bright dalam hati sambil menatap Dark dengan muka sedih.

Dark melihat Bright yang memasang muka sedih, namun dia gak perduli dan berbalik untuk kembali tidur.

***
Bright benar-benar menepati ucapannya, dia menjauhi Dark sepenuhnya, bahkan di kelas dia sampai pindah tempat duduk. Dia duduk bersama Zen, sedangkan teman sebangku Zen duduk bersama Dark.

Teman Zen pindah karena suruhan Zen, dan dia tidak bisa membantah, karena Zen ketua kelas ini.

Saat ini Dark melihat Bright yang tertawa bersama Zen. Dia memegang pulpennya dengan erat.

'Kenapa aku menjadi kesal melihat dia tertawa bersama Zen. ' ujar Dark dalam hati.

Teman sebangku Dark yang baru hanya merinding ketakutan melihat aura Dark yang makin gelap.

Selesai kelas, Dark pergi menuju ke kantin, dia melihat Bright bersama Zen jalan berdua menuju ke kantin.

Entah kenapa Dark malas pergi menuju ke kantin.

"Lain kali aja aku ke kantinnya." ujar Dark yang balik menuju ke kelas.

Sepulang sekolah, Dark masuk ke kelasnya. Dia melihat kamar yang kosong, tidak ada kehadiran Bright di sebelahnya.

Bright sering gak ada di kamarnya, dia sering keluar. Bahkan dia balik saat Dark tidur dan saat Dark belum bangun, Bright sudah berangkat ke kelas pagi-pagi.

Semenjak pembicaraan terakhir itu, mereka berdua tidak ada bertemu sama sekali di kamar, hanya bertemu di kelas.  Kalaupun bertemu di kamar, mereka berdua tidak bicara karena biasanya Bright mengajak bicara Dark duluan dan Dark enggan memulai pembicaraan duluan.

Sekarang Dark berdiri di balkon kamar asrama, dia menatap langit malam.

"Syukurlah dia menetapi ucapannya dan menjauhiku. Akhirnya aku bisa sendirian kayak dulu. Dan juga dia bisa bersama Zen. "

Saat Dark megucapkan kalimat terakhirnya, tanpa sadar Dark mengepalkan kedua tangannya.

***
Tidak terasa ujian UAS semester 2 sudah selesai. Sebentar lagi mereka berdua sudah kelas 12.

Bright masih menjauhi Dark hampir 2 bulan sampai mereka selesai uas semester 2.

Liburan semester dimulai dan Dark sudah pulang ke rumahnya. Sekarang Dark berada di kamarnya, dia lagi mengetik membuat novel.

Dark menghela nafas, entah kenapa dia gak bersemangat menulis novel yang merupakan hobi kesukannya, kemudian dia menidurkan kepalanya di tumpuan tangan atas meja.

"Selama 2 bulan dia menjauhiku, seharusnya aku senang dia melakukan itu dan aku sendirian kayak dulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selama 2 bulan dia menjauhiku, seharusnya aku senang dia melakukan itu dan aku sendirian kayak dulu. Tapi kenapa aku merasa hampa ya. "

"Dan juga ketika aku melihat dia bersama Zen, aku juga merasa kesal. "

"Aku takut kalau aku jatuh terlalu dalam padanya membuat aku jadi lemah. Apa yang harus kulakukan. " ujar Dark, tidak berapa lama dia menutup matanya.

***

BERSAMBUNG

Kalau vote episode ini lebih dari 30, gua update lebih cepat. Ayo kalian yang belum sama sekali vote bintang agar bisa terkumpul 1000 vote bintang atau komentar, kalian vote bintang sebanyak-banyaknya dan komentar biar gua semangat nulisnya. Makasih 😁

Jangan lupa Vote Bintang dan Komentar

Rabu, 25 Januari 2023

{BL, Romance} Dark and Bright [END ] ✅️Where stories live. Discover now