Delapan

194 7 0
                                    

"Akh! Brengsek! Bisa-bisa gua kalah kalau gini! Akh..." Zyan mengacak rambutnya frustrasi, Ia tidak menyangka akan dijebak oleh Kenan dengan cara yang sangat kotor.

Tidak lama setelah itu, Jerome datang bersama mobil balap miliknya, Ia berhenti tepat di hadapan Zyan yang sedang mengacak rambutnya frustrasi.

"Buruan!" satu kata yang keluar dari mulut Jerome membuat Zyan langsung memasuki mobil milik Jerome dengan cepat dan langsung melajukan mobil itu dengan cepat.

"Gua gak bakal biarin lu menang!" Zyan menekan kata-katanya dengan rahang yang mengeras, Ia melajukan mobilnya dengan cepat, hingga tak butuh waktu lama Zyan melihat mobil Kenan di tingkungan jalan.

Setelah sejajar dengan mobil milik Kenan, Zyan mengacungkan jari tengahnya kepada Kenan yang melongo melihat Zyan yang sudah berada dekat dengannya.

"Anjing! Tu anak hebat banget! Gua gak bakal biarin dia menang!" Kenan melajukan mobilnya dengan cepat setelah melihat mobil yang di tumpangi Zyan telah mendahuluinya.

Kenan berusaha untuk membuat fokus Zyan hilang dengan cara menyengol bodi mobil milik Zyan dengan kencang, hal itu membuat mobil milik Zyan oleng dan hampir hilang keseimbangan, tetapi dengan kehebatan Zyan dalam arena balapan dengan mudah Ia menghindar dari Kenan yang berusaha mencelakainya.

Setelah menghindar dari Kenan Zyan dengan cepat menancap gasnya dengan kencang, hingga tak disadari Zyan melihat garis finish dan langsung menambah kecepatannya, dan...,

Gemuruh suara para penonton memenuhi telinga Zyan setelah melewati garis finish dengan mudah.

"Aaaaaaaaaaa... Ayang Zyan menang!"

"Gua udah nebak, pasti Zyan yang bakal menang!"

"Selamat Zyan!"

Suara itu memenuhi telinga Zyan setelah keluar dari dalam mobil milik Jerome, Ia mendekati tempat di mana teman-temannya dan Berlin berada.

Prok! Prok! Prok!

Suara tepukan tangan dari Delon, William dan Galang membuat Zyan tersenyum.

"Wah! Ternyata ketua kita yang menang!" Delon mendekati Zyan dan langsung menjabat tangan Zyan sebagai tanda selamat buat temannya itu.

"Sejak kapan lu liat ketua kita ini kalah ha!" Galang menimpali ucapan Delon dan langsung merangkul pundak Zyan dengan senang, mendengar itu Zyan hanya tersenyum sembari membalas rangkulan Galang.

"Eh! Itu bukannya mobil, Jerome yah? Apa ada yang terjadi sama lu tadi?" William bertanya ketika melihat mobil yang ditumpangi Zyan adalah milik Jerome.

Zyan mengendikan bahunya dan berucap
"Panjang ceritanyanya. Ntar gua jelasin."
Setelah berucap seperti itu Zyan segera mendekati Berlin yang masih setia menundukan kepalanya dengan tangan yang memeluk tubuhnya dengan erat.

"Hey! Lu gak usah gitu kalik. Tenang aja, gua menang kok, jadi lu gak usah pake drama ketakutan gitu!" Zyan mengangkat dagu Berlin yang masih setia menundukan kepalanya dan menatap mata sembab milik Berlin yang membengkak.

"A-aku kedinginan." Berlin menatap mata Zyan dengan tubuh yang mengigil menahan dingin.

"Trus? Lu berharap gua kasih jaket ini buat lu! Hahaha... Jangan berharap gua bakal kasih jaket ini buat lu!" Zyan meninggalkan Berlin yang masih setia memeluk tubuhnya dengan erat, Ia sudah sangat kedinginan hingga membuat tubuhnya bergetar hebat.

"Nah, pakai!" seketika Berlin mengangkat kepalanya dan melihat pria yang memberikannya jaket, dan yang Berlin lihat adalah Jerome sahabat Zyan yang sudah membantunya pergi dari amarah Zyan tadi.

Mengagumi Gangster SekolahWhere stories live. Discover now