Lima[Awal Dari Sebuah Masalah]

250 7 0
                                    

Berlin terkejut ketika membuka isi kotak yang diberikan Zyan kepadanya, Apa maksud Zyan memberikan baju seperti ini kepadanya? Apakah Zyan akan...

***
Berlin membuka kotak yang diberikan Zyan kepadanya, ketika melihat isi yang ada di dalam kotak tersebut, Berlin terkejut ternyata isi dari kotak tersebut adalah baju, peralatan make up serta sepatu hak tinggi, dan yang membuat Berlin terkejut lagi, ternyata baju yang diberikan Zyan kepadanya adalah sebuah dress yang sangat seksi bahkan dibagian dadanya saja sangat rendah serta panjangnya hanya menutupi bagian area intinya saja.

"Astaga! Buat apa Zyan memberiku dress yang seperti ini? Apakah Zyan akan menjualku?" Berlin menutup mulutnya ketika melihat dress yang diberikan Zyan, Berlin takut akan ada hal buruk yang akan Zyan lakukan padanya, Berlin berpikir apakah Zyan akan menjualnya ke tempat pelacur?

*ZyanPoff*

Aku berjalan meninggalkan Berlin yang masih menangis di dalam kamar hotel milikku, dan mengunci pintu kamar hotel dengan cepat.

"Gua gak akan biarkan lo hidup dengan tenang, Berlin!" aku berjalan keluar dari dalam hotel milik orang tuaku dan meninggalkan Berlin sendirian di dalam kamar hotel milikku.
Jika kalian bertanya kenapa para pekerja hotel ini memberiku hormat layaknya orang yang disegani, jawabannya adalah karena aku adalah anak dari pemilik hotel ini.

Ketika memasuki mobil pribadiku, handphone milikku berbunyi, ketika melihat siapa yang menelepon aku langsung mengangkat telepon tanpa basa-basi.

"Ya, Jerome? Ada apa?" ya Jeromelah yang meneleponku barusan, biasanya jika Jerome yang menelepon maka ada hal penting yang akan Ia sampaikan.

"Zyan, anggota dari Zerot menantang kita untuk balapan nanti malam. Mereka meminta Lu langsung yang balapan dengan ketua geng Zerot, tapi dengan syarat jika mereka menang, lu harus kasih hadiah seorang wanita perawan." Jerome menjelaskan apa yang membuat Ia untuk meneleponku, Aku terkejut ketika mendengar informasi tersebut, sebenarnya kalau soal balap-membalap aku tidak akan mempermasalahkannya, tapi dengan hadia seorang wanita, itu sangat gila!

"Hm, baiklah. Terima tawaran mereka! Tapi jika gua yang menang, gua dapat apa?" aku menerima tawaran geng Zerot tersebut tanpa pikir panjang, karena aku tahu aku yang akan menang melawan geng tersebut.

"Katanya sih, kalau lu menang dia bakal memberikan lu mobil salah satu mobil balap miliknya." jawab Jerome dengan cepat.

"Oke, jam berapa mulainya?" aku sudah yakin dengan keputusanku, tanpa harus berpikir dua kali, aku bisa memenuhi semua permintaan ketua geng Zerot itu.

"Nanti malam, jam 00:00 di jalan Cempaka." jelas Jerome lagi.

"Oke!" aku membalas ucapan Jerome dengan cepat dan memutuskan sambungan telepon dari Jerome.

Setelah berbicara dengan Jerome, aku langsung melajukan mobilku menuju mansion milik kedua orang tuaku.
Tidak butuh lama, aku telah sampai di sebuah mansion besar dengan pagar yang menjulang tinggi di depanku.

Trrrriiiiiinnnnnnngggggg!

Klakson mobilku menggema diseluruh mansion ini dengan kencang, dan seketika pagar yang menjulang tinggi itu terbuka dengan lebar, dan tanpa menunggu lama aku langsung memasuki  mansion dengan cepat.

"Selamat siang, tuan." ketika memasuki rumah, aku disambut langsung oleh kedua pelayan yang berdiri di depan pintu dengan hormat, aku hanya membalas sapaan itu dengan menganggukan kepala.

"Zyan, kamu udah pulang sayang. Sini makan dulu yuk, mami udah siapin makanan kesukaan kamu." ketika memasuki rumah aku mendengar suara seorang wanita paruh baya yang menyambutku dengan senyuman manis miliknya.

Mengagumi Gangster SekolahWhere stories live. Discover now