43

561 69 6
                                    

(Jimin POV)

"Baaaaaaang~ Hehehehe..."

Pandangan gue langsung tertuju pada makhluk kecil yang sekarang sedang narik celana gue.  Semakin gue lihatin, nih bocah malah tambah pamer giginya yang masih kecil-kecil.

"Apa? Abang bikin makan siang dulu," jawab gue dengan masih berkutat dengan bahan makanan di depan mata.

"Nghhh! Ndong..." tangannya masih narik celana, untung talinya udah gue ikat kenceng.

"Ajun nonton tv dulu aja ya. Ini nanti gak jadi-jadi makan siangnya," masih berusaha sabar.

"Ngghh..." sekarang malah meluk kaki gue.

Owalah... Kenapa juga gue yang jadi tumbal orang rumah sih?

Bang Seokjin sudah resmi nikah sama Mbak Irene dan sekarang tinggal di apartementnya.

Bang Yoon sekarang juga lebih sering balik ke apartementnya daripada ke rumah, alasannya karena dekat sama studio. Maklum sekarang dirinya sudah jadi produser terkenal, bahkan beberapa kali sudah kolaborasi dengan artis luar.

Nah, kalo Bang Hobi makin hari makin sibuk  karena bisnisnya yang makin berkembang dan buka beberapa cabang di luar kota. Jadi, makin sering juga Bang Hobi keluar kota lihat cabang bisnisnya.

Bang Namjoon sekarang gelarnya gak cuma sebagai Pak 'Hot' Dosen, tapi juga 'Hot' Profesor. Itu salah satu alasan kenapa Bang Namjoon dipindah tugas ke universitas lain di luar kota juga.

Jungkook yang baru aja lulus kuliah juga mulai sibuk dengan bisnis barunya sama Lisa. Buka studio foto dan video gitu.

Sedangkan gue dan Jisoo selain jadi baby sitter-nya si bocil, kita juga jadi sukarelawan buat bantuin saudara kita. Jisoo juga mulai jadi model buat beberapa majalah dan gue juga mulai jadi pengajar dance buat anak-anak sekolah dasar.

Itulah kenapa yang sering di rumah cuma gue, Jisoo, dan Jungkook. Oh! Jangan lupa si Ajun. Karena seringnya bareng kami, jadi dia lebih dekat dengan kami daripada Ayah dan Bunda yang masih sering ke luar kota masalah kerjaan.

Biasanya gue ngurus Ajun berdua, kalo gak sama Jisoo ya Jungkook. Tapi apes aja hari ini, mereka berdua ada kerjaan dan cuma gue yang bebas.

"Ndoooong..."

Gue gak tahu kenapa hari ini Ajun nemplok gue mulu kaya' cicak. Dengan terpaksa gue gendong dia dengan tangan satu, dan satunya lagi gue coba untuk menyelesaikan masak lauk.

"Hehehehe... Baaaaang... Jun apel, mam ya," cuitnya dengan kalimat belum terlalu jelas.

"Hmmm..."

"Baaaaaang... Mam..." lama-lama gue masak juga nih bocah! Udah minta gendong, minta makan lagi!

"Iya, bentar. Ini Abang baru masak. Makanya Ajun nonton tv dulu aja ya, biar cepet selesai terus kita mamam," pantang menyerah buat bujuk.

"Au ma abang," tangannya makin eratmeluk leher gue.

"Tapi abang mau masak ben-"

"Yang abang..." tambahnya pelan sambil menyandarkan kepalanya.

Kalimat yang keluar dari mulut kecilnya cukup bikin gue tersenyum. Satu kecupan mendarat dipucuk kepalanya. Gue putusin buat pesan online saja, bodo amat sama dapur yang agak berantakan. Bersihinnya nanti aja.

.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
.


"Uap. AAAAAAAA..."

Mau gak mau gue harus nunda makan siang gue demi Ajun yang gak mau lepas sebentar saja. Sekarang malah minta disuapin, padahal biasanya maksa makan sendiri.

"Biasanya juga makan sendiri," omel gue tapi tetap nyuapin Ajun.

"Mmmm... Hmmm..." yang diomelin malah senyum-senyum sambil makan.

"Dih, senyum-senyum. Makan yang banyak biar cepet gede, biar bisa mam sendiri ya... Gak nemplok terus kek cicak," tangan gue terus nyuapin dikit demi sedikit.

"Ha-"

"Ngapain, dek?"

"Ha-"

"Heh, kenapa sih?"

"HATCHI!!!"

Ya Allah... Jimin pengen nangis!!!

Nasi yang ada di mulut Ajun keluar semua dan... menghiasi muka gue. Pengen marah, tapi nanti dia nangis. Pengen nangis, tapi nanti dia ikutan nangis juga. Kenapa sih gue hari ini?

"Hehehe... Aap, bang... Ngan alah-alah ya..." gemes!!! Pengen gue makan!!!

"Ajun~" kata gue sambil bersihin muka.

"Baaaaaang~" jawabnya tanpa rasa berdosa.

"Ajun gemesin deh~ Abang makan yaaaaa~~~" kata gue sambil pura-pura mau gigit pipinya.

"AAAAAAA~~~" lengkingan lumba-lumbanya keluar.

.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
.


Setelah makan siang dan berakhir si bontot nan gemoy ini tertidur pulas. Tentu saja masih digendongan gue. Sekalinya mau gue rebahin malah nangis, terpaksa gue gendong pakai gendongan bayi.

Udah pantes jadi bapak rumah tangga sama Rose gak sih? Hehehe...

Ngomong-ngomong soal Rose, gue udah rencana mau lamar dia minggu depan. Saudara gue dan Bunda juga sudah tahu tentang rencana ini.

Bahkan gue belajar langsung sama Bang Jin dan Taehyung gimana caranya minang anak orang. Tapi ada satu hal yang masih jadi masalah.

Gimana gue minta ijin sama Ayah? Dirinya saja selalu ngehindarin gue.

Perlahan pandangan gue tertuju ke Ajun yang masih merem dengan mulut kecilnya yang terbuka. Gue usap pipi gembulnya.

"Ajun~ Sehat terus ya, Dek. Jangan kaya' abang yang penyakitan. Kaya' Bang Jin aja yang cakep, terus pinter lagi jadi dokter. Apa mau kaya' Bang Yoon yang terkenal? Hehehe..." masih gue usap pipinya.

"Mmm... Bang Hobi aja kali, ya? Sukses, punya bisnis di mana-mana mirip Misue. Ruko kosong dalam semalam langsung berubah jadi gerai Misue. Hehehe... Oh, Bang Namjoon aja, ya... Tinggi, ganteng, pinter lagi. Udah mirip Sugar Daddy. Apa Bang Kookie? Badan kekar tapi muka imut? Kalo Kak Jisoo mirip baiknya aja ya, jangan bawel sama cantiknya soalnya kan Ajun cowok. Hehehe..." cerita gue ke Ajun yang sudah pasti gak didengar.

"Yang penting jangan kaya' Abang ya... Biar Ajun disayang terus sama Ayah. Biar bisa digendong, dipeluk, disuapin sama Ayah... Biar kalo ada pentas di sekolah, Ayah mau datang dan liat Ajun pentas. Hah... Pokoknya jangan kaya' abang ya..."

Gue cium pelan pucuk kepala dan pipinya.

"Ngghhh... Bang..." yah kebangun.

"Maaf, ya. Bobok lagi aja," gue tepuk-tepuk pelan pantatnya.

"Nghh... Bang angis? Anan ya..."

Mata polosnya melihat ke muka gue. Tangannya mengusap pipi gue yang gak sadar ternyata gue nangis. Ini yang gue benci kalo sendirian di rumah.

Overthinking...

Mellow...

Udah macam cewek aja gue...

"Angan angis ya... Jun yang bang!!!" teriaknya tepat depan muka.

"Hehehe... Abang juga sayang sama Ajun, sayang banget. Maaf ya, udah nangis."

"Anan ya..." senyum kecilnya lumayan bisa bikin gue senyum lagi.

.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
.


Next:

"JIMIIIN!!!"

FRATRES MEI [My Brothers]Where stories live. Discover now