[𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊]

1.1K 124 1
                                    

Dengan renjun, shotaro Akhirnya ikut pergi ke kerajaan elvish pagi pagi sekali daripada yang lainnya.

Disaat renjun memasuki kamar milik jeno, shotaro justru memasuki kamar milik mark yang terbuka lebar, tak ada pengawal, dayang, ataupun kasim yang berjaga.

Ia melangkah masuk kedalam kamar tersebut dan ternyata tak ada seorangpun disana, akhirnya dengan berat hati shotaro meletakkan surat yang ditulis oleh haechan dimeja milik mark.

Ia letak surat tersebut disamping tas busur yang juga ada diatas sana, ia melihat kesana kemari mencoba mencari mark, namun hasilnya tetap sama.
Tak ada orang, akhirnya shotaro keluar, meninggalkan surat yang ntah akan di baca atau tidak itu oleh mark

Pagi masi gelap, namun orang orang di kerajaan elvish sudah sibuk berlalulalang, bahkan disaat dalam perjalanan tadi, tak sedikit dari rakyat mereka yang tengah sibuk menyiapkan diri untuk menyaksikan kenaikan tahta dari raja baru mereka.

Shotaro berjalan, menaiki anak tangga menuju kamar sungchan yang ada di lantai atas, elvish sangat megah nan indah seperti yang kalian bayangkan, siapa saja yang masuk kedalamnya pasti selalu berpikiran untuk menjadi salah satu anggota kerajaannya

"Pagi kasim" Sapa Shotaro kepada kasim kim, kasim kim membungkuk sebagai balasan

"Pagi sekali pangeran " tutur kasim kim, shotaro mengangguk sembari menunjuk kamar sungchan

Kasim kim tersenyum tipis "pangeran sungchan belum bangun, kau bisa tolong bangunkan?" pinta kasim kim, yang di balas acungan jempol dari shotaro

"Saya pamit dulu, saya harus bertemu dengan Putra mahkota "

"Baik, terimakasih kasim"

Kasim kim akhirnya pergi menuruni anak tangga untuk menemui jeno, sedangkan shotaro berjalan memasuki kamar sungchan

Pintu besar tersebut dibukakan oleh pengawal, shotaro masuk dengan semangat yang menggebu gebu, namun shotaro mengernyitkan kening bingung disaat tak melihat sungchan diatas tempat tidurnya

"Sungchan?!"

Walaupun tau sungchan tak ada disana, shotaro tetap mendekati kasur yang sudah tersusun rapi, ia menatap kesana kemari mencoba mencari sungchan namun sama saja, tak ada siapapun

"Sun-

Shotaro mematung disaat merasakan ada seseorang yang memeluknya dari arah belakang, dengan takut takut shotaro mencoba melihat kearah belakang, namun dagu orang tersebut lah lebih dulu yang muncul dan meletakkannya di bahu shotaro

"Kau merindukanku?"

Syukur itu sungchan, jika bukan?shotaro pastikan pisau lipat yang ia sembunyikan di sebalik setelan kerajaanya menancap tepat di mata orang itu.

Sembari terkekeh, shotaro menyikut perut sungchan agar melepaskan pelukannya "Kau ingin ku bunuh?" Omel shotaro

Sungchan mengadu kesakitan akibat ulah shotaro, namun dengan cepat ia menyekal pergelangan tangan tersebut yang bersiap untuk menjauh dari dirinya "kau sudah bersiap?sepagi ini?cepat sekali" puji shotaro disaat melihat sungchan yang sudah terlihat rapi

Shotaro hanya diam disaat tangannya di  tuntun untuk mengalungi leher sungchan, sedangkan tangan sungchan?ada berada dipinggul sang lebih kecil dan mencoba membawa mereka untuk semakin dekat

"Kau tak menjawab pertanyaanku" tutur sungchan, ia mengusap pinggang tersebut yang membuat shotaro sedikit kegelian
"Kau memberikanku pertanyaan?" Shotaro semakin mendekat yang membuat kedua tubuh itu saling bertubrukan

Ia berjinjit untuk menggapai telinga sungchan, agar lebih mudah melanjutkan kata katanya "Bagaimana denganmu?" Sambungnya tepat disamping telinga milik sungchan, yang membuat sang korban meremat pinggang si kecil

𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang