[𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊]

6.3K 875 50
                                    


Renjun menatap haechan yang baru saja memasuki istana dengan basah kuyup, Ini sudah lebih dri 3 kali renjun memergoki haechan pulang.

tidak masalah jika ia pulang melalui gerbang depan istana, tapi haechan pulang melalui jalan bawah tanah.
Hal itu bertandakan bahwa haechan tidak meminta izin terlebih dahulu kepada sang ayah ataupun ibunya

"Kali ini kmna ?"tanya renjun, ia memberikan sebuah kain pada haechan untuk mengeringkan rambutnya, takut takut haechan akan terkena flu nanti

Haechan terdiam untuk beberapasaat, Jika ia menceritakan yang sebenernya pada renjun, ia pastikan renjun akan mengamuk

"Kmna lagi?seperti tidak biasanya saja"haechan melemparkan kain basah yang tadi berfungsi untuk mengeringkan rambutnya pada wajah renjun dengan kuat, hal itu mewujudkan dengusan dri sang terlempar

"Sudah lah, aku ingin mandi dan makan, dimana kasim?" renjun menggerutu pelan, melemparkan kain yang tadi berada di wajahnya ke sembarang arah

Renjun tidak peduli sungguh, tapi sayangnya dia harus peduli karena haechan adalah saudara serta dirinya adalah putra mahkota

Renjun menarik tangan haechan membawa manusia tidak tau diri itu ke dalam ruangannya

"Dimana kalungmu?"tanya renjun, Ia menatap haechan dengan tatapan mematikan

Haechan menyatukan alisnya bertanda ia bingung dan tidak paham apa yang dimaksud renjun

"Royaley, dimana simbol itu yang biasanya tergantung di lehermu?"

Haechan yang tadinya ingin protes, langsung memegang sekitaran lehernya

Benar!!tidak ada, kalung itu tidak berada di lehernya "T-tidak ada, renjun itu tidak ada"

Renjun menarik nafasnya " aku tidak buta untuk melihat bahwasanya kalung itu tidak ada di lehermu " Haechan langsung membuka bajunya,siapa tau benda itu terselip di antara kain kain yang ia pakai

"Apakah ini karmanya?" gumam haechan di saat ia mengingat tentang dimana ia tidak mau mengembalikan kalung milik mark

Renjun tak memperdulikan gumaman haechan, dengan segera ia kembali menuju ruang bawah tanah.
mengambil 1 buah obor dan mengelilingi ruangan itu dengan sangat pelan

"Renjun aku harus bagaimana?!"haechan tiba tiba datang dri arah belakang, dengan bertelanjang dada dan mata yang memerah

Renjun menatap saudaranya itu, memukul mukanya dengan pelan, dan mendorongnya kluar dri ruang bawah tanah
"Aku akan mencarinya, pergi mandi, kau akan sakit nnti "

1 tetes air mata kluar dri matanya, renjun yang melihat hal itu memutar bola matanya malas dan sedikit kasihan.

Jika kalung ini tidak di temukan, ia pastikan haechan akan d kurung di kamarnya slma berminggu minggu "ini kesalahnmu sendiri, pergi mandi, aku bisa menyuruh kasim untuk membeli kalung yang sedikit mirip dengan punya royaley jikalau kalung itu tidak di temukan"haechan mengangguk, mengusap air matanya dan pergi sembari menahan air matanya.

Ia masi ingin kluar, tak mau hanya diam di istana

Renjun kembali memasuki ruangan tersebut, menatap ke arah lantai siapa tau benda itu terjatuh di sana

" tidak ada"renjun menghela nafas, haechan memang ceroboh Tapi ia tak menyangka akan seceroboh ini

"Mencari ini?"

Plak

"Hey itu menyakitkan "Renjun menatap sosok yang ada di hadapannya. Menodongkan obor ke arah pria tersebut sembari berjalan mundur

𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang