[𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊]

1K 138 4
                                    

Pertemuan kali ini berlangsung dengan sedikit berbeda.
Seluruh pasangan dari rencana pernikahan sudah menjadi satu dalam satu ruangan beserta Para Raja dan Ratunya.

Renjun yg duduk tepat di samping guanlin hanya diam membisu setelah tragedi beberapa menit tadi, guanlin yang melihat itu menyenggolkan lengannya mencoba menyadarkan renjun
"Apa?" Tanya renjun, guanlin menggeleng
Lalu mencoba mendekati diri kepada sosok itu

"Aku bertemu dengannya kemarin " bisik guanlin kepada renjun, renjun yg mendengar hal itu refleks terkekeh pelan karena guanlin sibuk menceritakan Pujaan hatinya dri  elvish sejak semalam.

Chenle yg ikut ingin tahu mendekati diri kepada 2 pasangan itu dan memberikan wajah keponya "ingin tau saja anak kecil" sungut guanlin, dan menjauhkan chenle dri dirinya serta renjun

Chenle berdecih pelan karena ia di jauhkan "anak kecil?bahkan aku akan menikah bersamaan dengan kalian nantinya" protes chenle tak terima

Mendengar perkataan chenle, renjun serta guanlin saling bertatapan. Haruskah?haruskah pernikahan ini di batalkan sekarang??

"Menurutmu?" Tanya renjun, guanlin diam.
Kasihan kepada pangeran pangeran yang tak bersalah dalam masalah kemarin yg ikut serta dalam semua hal ini.
Ia lirik jeno yang mungkin sedari tadi menatap dirinya dengan tajam karena bercanda gurau dengan renjun di sebrang sana

Haechan yg di sebelah jenopun hanya bisa tersenyum memberi kode agar guanlin jangan terus terusan berdekatan dengan renjun

Melihat hal itu, guanlin tersenyum tipis mengingat bahwa emosi jeno sangat mudah terpancing, ia lirik para petua yang masi berdiskusi dengan serius dan beralih kepada renjunn

Ia menatap renjun sembari tersenyum merekah, dan sontak itu membuat renjun bingung bukan kepalang "Apa apaan senyum itu?" Tanya renjun

Guanlin mengangkat tangannya untuk mengelus surai hitam milik renjun, renjun berdecih pelan melihat tingkah guanlin yg makin ke sini makin kesana.

"Kau tau, jangan berbuat gila hari ini. Lepaskan" Ucap renjun, sembari berusaha menjauhkan kepalanya dri genggaman guanlin

Melihat renjun yang memberontak justru membuat guanlin makin mendekati diri kepada renjun, yang hampir membuat mereka saling berpelukan

"Renjun" Haechan berusaha memanggil karena melihat jeno yg terlihat sangat memendam amarahnya 
"Renjun ishhh" panggilnya lagi, renjun akhirnya menoleh dan menatap haechan dengan bingung sembari menahan tubuh guanlin

Dengan matanya, haechan berusaha memberi tanda agar renjun melihat kearah  sosok yg sedang duduk di sampingnya

Renjun menatap jeno yg kini menatapnya, ia lirik guanlin yg tersenyum tipis, dan hal itu sontak membuat renjun mengerti "awas lah bodoh" pinta renjun sembari mendorong guanlin

Guanlin tertawa, ntah apa yg ia tertawakan. Anatara muka renjun ataupun jeno, itu sama sama suatu hal yg membuatnya tertawa

"Manis sekali" puji guanlin sembari mengusak rambut lembut milik renjun

Brak!!

Seluruh orang yang ada di dalam ruangan tersebut menghentikan segala aktivitas mereka, menatap jeno yang tengah menahan amarah dengan wajah yang memerah

"Putra mahkota baik baik saja" tanya kasim Kang kepada jeno, tatapan matanya masi menatap lurus tepat kepada renjun

Ia bangkit dari duduknya, dan kini menatap para petinggi kerjaan "Maaf yang mulia para Raja.
Saya mewakili para pangeran serta Putra mahkota ingin menyampaikan bahwa pernikahan ini tidak bisa terjadi"

Ucapan itu justru membuat para raja kaget bukan kepalang, mereka saling berdebat mencoba mencari tahu siapa yang menjadi awal penyebab pernikahan ini di batalkan

Renjun memijit kepalanya merasakan kebisingan yang baru saja terjadi akibat ulah jeno, serta ada guanlin yang tertawa cekikikan karena rencananya berhasil.

Untuk apa dirinya yang membatalkan pernikahan, jika orang lain bisa melakukan itu. Pikirnya

Shotaro yang sedari tadi diam, kini menyenggol lengan chenle mencoba meminta penjelasan "orang orang elvish memang sudah gila semua, jadi jangan tanya padaku"

Shotaro berdecih pelan, ia menatap pasangannya dengan ragu "Ingin membatalkannya juga?" Tanya shotaro sembari tersenyum tipis, jujur saja ia tak terlalu kenal dengan pria yg ada di sampingnya ini. Tapi dia lumayan juga

Hendery ikut tersenyum mendengar hal itu "Keputusan ada padamu, jika kau tak ingin kita bisa membatalkannya juga" Ucap hendery kepada shotaro

Senyum tipis yang tadi terlihat ragu ragu kini merekah sempurna, ia menatap hendery dan menyodorkan tangannya "Shotaro "

Hendery terkekeh pelan sembari menyambut tangan itu " hendery"

Chenle yang menyaksikan percakapan antara saudara serta calonnya itu, ah tidak mantan calon saudaranya itu hanya tersenyum miris. Percakapan macam apa itu, pikirnya

Ia lirik Putra mahkota minho yang hanya diam menyaksikan keributan, toh dia kenal Putra mahkota ini, ia sempat bertemu beberapa kali karena dirinya adalah saudara pangeran hyunjin

Omong omong, chenle jga tau Putra mahkota minho ini sudah memiliki Pujaan hati yang terpaksa harus ia tinggali hanya karena pernikahan yang tidak jelas terjadi ini.

"Bagai-

"Kau bisa Mengejar kembali Pujaan hatimu " Ucap chenle disaat Putra mahkota itu tiba tiba menatapnya

Jelas sekali raut wajah terkejut yang muncul disana, chenle mengangguk sembari mengacungkan jempolnya "Aku jga memiliki kekasih ehehhe" lanjutnya dengan canggung

Putra mahkota minho tersenyum tipis, ia berterima kasih kepada chenle sebisa yang ia bisa, jujur saja. Menikah dengan sosok yang tak di cintai itu bak di kurung dalam goa walaupun sebanyak apapun emas di dalamnya.

Mungkin ini pertemuan awal dan  akhir juga untuk para pasangan yang tak jadi menikah itu dalam konteks sebagai pasangan.

Mereka semua sepakat ikut berdebat untuk membatalkan pernikahan dan memberikan alasannya masing masing kepada para raja dan ratu

Pertemuan  itu membuat mereka jauh lebih terbuka kepada kedua orangtua mereka, sehingga dengan Perdebatan yang panjang pernikahan itu akhirnya

BATAL

Bersambung...

𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang