[𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊]

1.4K 228 15
                                    

Sungchan menatap kalung miliknya yang di berikan oleh jaemin.

Pandangannya yg tdi ke arah kalung tersebut, kini beralih kearah ruangan yang berisikan mark, ia dengan pelan berjalan mendekati pintu dan mulai mengetuk pintu itu dengan pelan

"Mark" panggilnya, tak ada sautan, hanya ada suara kebisingan di dalamnya.

Mark  mengamuk di dalam sana.

Ibu serta neneknya mulai berdatangan mendengar teriakan Mark yang begitu menggema

"Ada apa?siapa si dalam sana?" Tanya taeyong sembari berusaha membuka pintu yang sudah dikunci oleh jaemin.

Suara pecahan, jeritan, dan jga amukan menjadi  satu.

Suara mark.

Taeyong menghentikan tindakan membuka pintu tersebut "Mark!ada apa sayang!!keluarlah jangan seperti itu!!"

Taeyong menggedor gedor pintu berusaha menyadarkan mark "Mark!dengarkan ibu!"

Tak ada gunanya ternyata

"Sungchan ada apa?katakan pada ibumu nak" Ucap sang nenek sembari mencoba mengguncang tubuh sungchan

Sungchan menatap neneknya, ia menggeleng dengan pelan

"Sungchan lakukan sesuatu, panggil kakamu yang lain!" Taeyong datang mendekati sungchan, dengan muka cemasnya, ia mendorong sungchan untuk pergi keluar rumah

Sungchan hanya diam, enggan beraksi apapun
"Sungchan, ibu mohon"

Sungchan menatap taeyong, ia tersenyum tipis dan mulai mendekati ruangan yang berisikan mark.

Mendobrak pintu tersebut dengan sekuat tenaganya.

1 kali

2 kali

3 kali

Dan...

BRAK!!!!

Pintu terbuka, memperlihatkan mark yang sedang duduk di pojok ruangan.

Diam, hanya diam yg mark lakukan setelah merusakan barang apapun yg ada di dalam ruangan tersebut

Taeyong berlari mendekati mark, memeluk Putra pertamanya itu sembari menenangkannya

"Kau tak apa sayang?" Tanya sang nenek kepada sungchan, sungchan mengangguk pelan sembari tersenyum  pada neneknya.

"Mark bicaralah ada apa?" Bujuk taeyong, mark menatap sang ibu

Dengan perlahan, raut emosi tersebut berganti dengan raut kesedihan

Mark mulai menangis dengan tersedu sedu, ia memeluk tubuh ibunya dengan kencang

"Ibu ini salahku " gumam mark di sela sela tangisannya

Ia meraung menyalahkan dirinya sendiri, taeyong hancur.
Melihat putranya yang ia anggap bgtu kuat, ternyata ia begitu lemah.

"Aku lelah ibu, seharusnya aku tidak pernah hadir di dalam pembalasan dendam ayah ibuu..."

Taeyong mengelus punggung putranya di saat mark menangis semakin kencang

"Ada apa?ayahmu kenapa?"

Mark masi terus terusan menangis, taeyong tak bisa apapun selain mencoba berusaha menenangkannya

"A- Aku di beri tanggung jawab untuk membalaskan dendam ayah ke pada kerajaan royaley ibu "

Lemas, taeyong begitu lemas mendengar pengakuan dari putranya itu.

Suaminya?anaknya?

Siapa yang ia percaya skrg?semua anggota keluarganya seperti pembunuh

Taeyong melepaskan pelukan mark dengan perlahan, mark menggelengkan kepala dengan ribut

"Ibu maafkan aku ibu hiks ibu"
Taeyong menatap tak percaya ke arah mark

"Kau melakukannya mark?" Tanya taeyong,  mark menggeleng sembari menangis.

Merasa tak ada jawaban, taeyong kembali bertanya "Ibu Tanya, kau melakukannya mark?!!!"

Mark bersujud di hadapan ibunya "ibu demi namamu aku bersumpah aku terpaksa melakukannya, ayah bu- aya-

"AKH!!"

"SIALAN, SIAPA YANG COBA KAU BUNUH HA?!!"

sungchan menarik mark, untuk bangkit dan mencekram kerah bajunya

" Jawab aku?! Siapa mark!" Tanya sungchan dengan amarahnya

"RENJUN!AKU BERUSAHA MEMBUNUHNYA!"

BRAK!

BUG!

Sungchan menendang mark hingga ia terlempar kearah lemari, ia kembali mendekati mark dan memukul wajah kakaknya itu dengan membabi buta

"Sungchan hentikan!" Sang nenek berusaha menangkan sungchan yang terlihat bgtu marah.

Taeyong tak beraksi apapun, ia hanya diam  terlihat bgtu terkejut atas fakta yg baru ia dengar

Sungchan berhasil di tarik menjauh
"Brengsek!kau sama saja seperti ayah!" Maki sungchan, ia meludah di hadapan mark

Sedih, marah, kecewa semuanya hal itu menjadi 1 di dalam keluarga ini

Mark berjalan mendekati taeyong, tapi dengan cepat sungchan mendorongnya untuk menjauh.

"Jangan dekati ibuku!" Ucapnya dengan setiap kata penuh penekanan

Mark begitu lemas, darah dimana mana.

Wajahnya memerah bahkan membengkak

Sang nenek berusaha membantunya, tapi sungchan lebih dlu membawanya keluar dri ruangan tersebut

Kini sungchan mencoba memapah sang ibu, membawanya keluar dri ruangan yg sudah tak berbentuk

"Lantas aku harus bagaimana?" Gumam mark, disaat sungchan dan ibunya sampai di depan pintu.

" Ayah terus memaksaku"

"aku anak pertamanya,  aku penerusnya, aku yang bisa di andalkannya dan aku harapan satu satunya"

Taeyong berbalik, menatap mark yang memandang kosong ke arah dirinya dan juga sungchan

"Di setiap darahku, mengalir darahnya, di setiap langkahku ada bimbingannya"

"Kau harus menaatiku atau aku akan mati dan kau hidup dengan penyesalanmu itu!  Aku akan membunuh ibu serta adik adikmu lihat saja mark! Ucapannya begitu menggema di dalam pikiranku, aku menangis hanya demi memikirkan apa yang harus aku pilih"

Mark menutup mata, air mata yang mengalir bgtu perih mengenai lukanya.
Dada nya bgtu sesak, ia sangat ingin meneriaki ayahnya

"Aku pikir itu hanya gertakan semata, tapi melihat haechan yang hampir mati karena ulahnya membuatku hampir kehilangan akal"

Mark menarik nafas, dan menatap sayu ibunya "ku pikir, masuknya ayah di penjara sana, aku menghentikan dendamnya. Tapi ternyata aku salah, ia masi terus terusan mengangguku dengan beberapa org suruhannya"

"Hingga akhirnya, beberapa hari yg lalu aku mencoba membunuh Putra mahkota royaley"

Mark melemas, kesadarannya mulai menipis "ta-tapi aku gagal, ia terbangun malam itu, dan A-aku tertangkap basah oleh-

BRUK!

Mark kehilangan kesadarannya

Bersambung...

Tes gelombang dloee ga sieeeee...

𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang