LIMA LIMA

15.2K 892 16
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.

.

.

HAPPY    READING☁

Keesokan hari nya, Khaira tengah berkutat di dapur, ia akan memasak untuk sarapan suami nya, serta ayah nya. Semarah apapun diri nya dengan Ares, dia tetaplah ayah kandung Khaira.

"Khaira? Masak apa?" Tanya Rana mulai menghampiri Khaira.

Khaira tidak mempedulikan keberadaan Rana, diri nya masih fokus memasak, "Khaira, mama bantu ya?"

"Nggak usah, bentar lagi juga selesai." Jawab Khaira tanpa menoleh ke arah Rana.

Rana berusaha tersenyum walau rasa nya canggung ketika dekat dengan Khaira, "Maafin ya, mama nggak bantu masak."

"Mama bantu bawa makanan nya aja deh, " Rana mulai membawa dua piring yang berisi lauk pauk yang sudah Khaira masak, lalu ia sediakan di meja makan.

Khaira diam, membiarkan Rana membawa nya. Khaira mematikan kompor nya, lalu ia menyimpan masakan nya di piring.

Setelah itu Khaira bergegas pergi ke kamar memanggil gus Rafa untuk sarapan pagi.

Rana menatap punggung Khaira yang menjauh, ia tersenyum tipis. Diri nya sangat ingin dekat dengan Khaira, waktu awal nikah dengan Ares diri nya sangat ingin bertemu dengan Khaira.

Tapi setelah bertemu, Khaira justru membenci keberadaan nya. Rana memaklumi hal itu, ia yakin perlahan Khaira bisa menerima kehadiran nya sebagai istri Ares.

Rana hanya seorang janda, ia pernah menikah dengan mantan suami nya. Tetapi mantan suami tersebut selingkuh, dari situ Rana memutuskan untuk cerai dan menikah dengan Ares.

Rana tidak mempunyai anak, ada sebuah penyakit yang membuat Rana tidak di karuniai seorang anak atau keturunan, Rana fikir mungkin suami nya selingkuh akibat ia tidak bisa punya anak? Tetapi beda dengan Ares, ia mau menerima Rana apa ada nya. Rana sangat bersyukur akan hal satu ini, ia bersyukur masih ada lelaki yang mau menerima nya dengan lapang dada, Ares pun memperlakukan Rana dengan sangat baik.

Rana melanjutkan mengambil piring di dapur, lalu ia letakkan kembali di meja makan, "Wangi banget, ternyata Khaira selain paham agama, dia juga pintar memasak." Gumam Rana seraya mencetak bibir nya membentuk senyuman.

"Sayang.." Ujar Ares mulai menghampiri Rana, Ares mulai duduk di sebelah Rana.

"Ini masak banyak banget, tumben?" Tanya Ares menatap Rana yang di samping nya.

"Nggak mas, ini bukan aku yang masak. Tapi Khaira, tadi pas aku mau masak, Khaira udah mau selesai memasak, dia masak pagi sekali." Ujar Rana.

Ares terkekeh, "Khaira memang begitu, dia masak mulai jam 4 pagi sebelum sholat subuh,"

Gus Rafa dan Khaira melangkah menuju meja makan, mereka duduk di hadapan Ares dan Rana, Khaira tidak sama sekali menatap Ares maupun Rana.

Khaira langsung menyiapkan piring, ia mengambil nasi, "Kamu mau apa mas?" Tanya Khaira menatap gus Rafa.

"Sayur sop, kentang, sama ikan." Jawab gus Rafa.

Sejujur nya gus Rafa sangat canggung berada di sini, Ares dan Rana yang terus menatap Khaira dan diri nya, serta Khaira yang tidak menatap bahkan tidak bicara dengan Ares dan Rana, hal itu membuat gus Rafa canggung.

Love Till Jannah [END]Where stories live. Discover now