DUA DUA

25.1K 1.7K 16
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Benar kan double update? Saya tidak bohong kan wkwkwk. Di chapter ini bakal lebih seru lagi, ayo baca tunggu apa lagi?!!

.

.

.

"Apakah kamu masih ingat yang di mini market bersama Rayna? Kamu saya paksa buat jajan pakai uang pemberian umi?" Tanya gus Rafa, lalu Khaira mengangguk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apakah kamu masih ingat yang di mini market bersama Rayna? Kamu saya paksa buat jajan pakai uang pemberian umi?" Tanya gus Rafa, lalu Khaira mengangguk.

"Sebenarnya itu bukan uang umi, tapi uang saya.." Lanjut gus Rafa.

"J-jadi itu uang gus Rafa? Kenapa bisa umi kasih ke khai?" Tanya Khaira.

"Saya suami kamu, jadi uang saya uang kamu juga. Dan milik saya, milikmu juga." Ucap gus Rafa, mampu membuat Khaira terdiam.

"Kenapa diam?" Tanya gus Rafa.

"E-eh nggak apa-apa gus," Jawab Khaira terbata.

"Ingat kejadian yang mata kamu kena bubuk cabai?" Tanya gus Rafa lagi.

Lagi-lagi Khaira mengangguk, "Ingat, gus."

"Saya sebenarnya panik waktu kamu ngerengek perih, saya khawatir. Jadi saya langsung paksa kamu untuk ke wastafel,"

Khaira menunduk lesu, gus Rafa kembali membuka suara, "Saya juga minta maaf, saya pernah bentak dan memarahi kamu waktu saya menunjukkan fotomu dengan ustadz Hamam. Saya emosi, jujur saya tidak ridho kamu dengan pria lain selain diri saya sendiri," Lanjut gus Rafa.

Deg!

"G-gus," Gus Rafa pun menaikkan alisnya keatas.

"A-aku minta maaf, aku tidak bermaksud main dibelakang gus.." Ucap Khaira menunduk.

"Kamu bisa jelaskan?" Tanya gus Rafa, khaira pun dengan cepat mengangguk.

Khaira pun menceritakan kejadian waktu itu di malam hari, keluar dari asrama tengah malam karena lapar sampai bertemu dengan ustadz Hamam.

Kalian masih ingat tidak? Jika tidak boleh dibaca ulang chapter 16.

"Maafkan aku gus," Ucap Khaira.

"Tidak masalah, lain kali kalau lapar bisa pergi ke Ndalem aja atau panggil saya," Jawab gus Rafa lembut.

"G-gus, boleh Khai nanya?"

"Na'am?"

"Gus masih mencintai Ayara?" Tanya Khaira dengan hati-hati, kepala yang menunduk takut.

Gus Rafa tersenyum, lalu ia mengangkat dagu lancip milik Khaira. Agar Khaira melihat wajahnya.

"Hey, kenapa menunduk?" Tanya gus Rafa.

Love Till Jannah [END]Where stories live. Discover now