ALTEZZA [ 34 ]

9.6K 490 4
                                    

Jangan lupa vote 🌟 dan komennya🙌

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote 🌟 dan komennya🙌

Ayo beri semangat Mak dpit ayok😩

Jangan lupa vote 🌟 dan komennya 🙌

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan lupa vote 🌟 dan komennya 🙌

Chapter ini ada yang lagi perang wkwk

Action!


Pagi Al!" Sapa Farell memasuki ruang kerja milik Altezza dikantor.

"Hm," Jawab Altezza.

"Hari ini bukankah jadwal interviu untuk seketaris?" Tanya Farell yang duduk di sofa ruangan.

"Hm,"

Farell berdecak kesal mendapat jawaban Altezza yang seperti tai sejak tadi." Pelit amat jawabnya bang!" Cibir Farell beranjak dari duduknya.

Altezza tak menanggapi cibiran sahabatnya yang sudah seperti laki-laki kurang belaian itu.

"Gue mau jadi terima tamu deh, lumayan liat calon yang seger," Ucap Farell terkekeh geli sendiri lalu keluar dari ruangan Altezza dan mengambil kursi di dekat pintu masuk ruangan Altezza.

Mendudukkan tubuhnya dikursi dengan senyum jenaka dibibirnya menghiasi wajah semangatnya. Betrand yang hendak masuk diruang Altezza harus melihat Farell yang didepan pintu.

"Kenapa kau disini?" Tanya Betrand bingung.

"Menunggu wanita-wanita interviu. Apalagi," Ucapnya dengan enteng.

Betrand mendelik. Lalu meninggalkan Farell sendiri. Ia memasuki ruangan Altezza untuk membantu laki-laki itu mencari orang yang baik untuk menjadi seketarisnya.

Hanya delapan orang tersisa dari puluhan orang yang mendaftar. Dan kini akan di interviu oleh Altezza dan Betrand hanya mendampingi.

"Permisi, bolehkah saya masuk?" Ijin seseorang laki-laki yang ingin interview dengan Altezza. Dan Farell hanya mengangguk. Farell emang ya, mentang-mentang menunggu giliran para gadis saja dirinya semangat.

ALTEZZAWhere stories live. Discover now